Sabtu, 18 Desember 2010

Manfaat olahraga bagi kesehatan mental



Manfaat olahraga untuk kesehatan tubuh kita memang sudah lama terbukti. Latihan olahraga penting tidak hanya penting untuk memelihara kebugaran fisik tetapi juga kesehatan mental.

Sekarang daftar efek positif dari olahraga akan bertambah panjang lagi dengan adanya temuan bukti baru dari Daniel M. Landers, profesor ilmu kesehatan fisik dan olahraga dari Univeritas Arizona. Cukup dengan menggerakkan tubuh selama 10 menit setiap hari kesehatan mental kita akan meningkat cepat.

Selain itu daya pikir akan bertambah jernih dan yang menggembirakan dapat mengurangi ketegangan alias stress serta membuat perasaan menjadi riang selalu. Menurut Landers ada beberapa manfaat olahraga yang dapat menyehatkan mental kita.

1. Olahraga mengurangi stres

Setiap manusia normal pernah mengalami stres atau ketegangan. Apakah stres tersebut disebabkan karena masalah ekonomi seperti inflasi atau devaluasi, masalah pergaulan atau retaknya hubungan suami istri, urusan kantor yang tidak pernah selesai, ujian akhir yang akan dihadapi, keputusan salah yang telah diambil atau mungkin keragu-raguan untuk mengambil keputusan.

Semua manusia pernah mengalami stres; dan Anda harus tahu bagaimana mengatasinya! Banyak oarang menderita penyakit, putus asa, bahkan mati mendadak disebabkan stres!

Bagaimana caranya Anda dapat mengindari stres? Ternyata olaraga dapat menolong Anda untuk mengatasi stres. Bagaimana? Untuk itu kita perlu melihat bagaimana kerja otot yang kita miliki. Berolahraga dapat membantu kita mengurangi kegelisahan hati dan bahkan dapat melawan kemarahan.

Alasannya, kalau jantung kita bekerja pada saat berolahraga, maka otomatis konsentrasi pikiran tidak akan terfokus pada urusan pekerjaan lagi. Selain dapat mengalihkan pikiran, aerobik yang rutin juga dapat meningkatkan ketahanan kardiovaskular, sehingga nantinya kita dapat bersikap tidak terlalu berlebihan dalam menyikapi suatu masalah. Aktifitas yang terbukti efektif dalam melawan ketegangan otak adalah aerobik macam berjalan kaki, bersepeda, renang, jogging dan yoga.

2. Olahraga dapat meningkatkan kekuatan otak

Sudah bukan rahasia lagi kalau kegiatan fisik yang rutin dilakukan bisa meningkatkan daya reaksi, konsentrasi, kreativitas dan kesehatan mental kita. Hal ini dikarenakan tubuh memompa lebih banyak darah sehingga kadar oksigen dalam peredaran darah juga meningkat yang ujungnya mempercepat pemasukkan darah ke otak. Para ahli sepakat kalau otak cukup mendapat asupan darah maka reaksi fisik dan mental seseorang akan meningkat.

3. Mempengaruhi hormon Endogenous opioids

Dalam keajaiban tubuh manusia, para ilmuan baru-baru ini telah menemukan satu sistem hormon yang berfungsi sebagai morphine yang disebut endogenous opioids. Hal ini cukup menarik perhatian sebab reseptornya didapatkan di dalam hipotalamus dan sistem limbik otak, daerah yang berhubungan dengan emosi dan tingkah laku manusia.

Sistem hormon endogenous opioids, salah satunya ialah beta-endorphin, bukan hanya mengurangi perasaan nyeri dan memberikan kekuatan menghadapi kanker saja, tetapi juga menambah daya ingat, menormalkan selera, seks, tekanan darah dan ventilasi.

Saat berolahraga, kelenjar pitutiari menambah produk beta-endorphin; dan sebagai hasilnya konsentrasi beta-endorphin naik di dalam darah yang dialirkan juga ke otak, sehingga mengurangi nyeri, cemas, depresi dan perasaan letih.

4. Meningkatkan gelombang otak alfa

Penelitian menunjukkan bahwa olahraga, ada penambahan gelombang alfa di otak. Gelombang otak alfa sudah lama diketahui yang berhubungan dengan rileks dan keadaan santai seperti pada waktu bermeditasi. Gelombang alfa ini terlihat pada seorang yang jogging untuk 20 sampai 30 menit, dan tetap dapat diukur setelah olahraga tersebut berakhir.

Para peneliti mengemukakan bahwa bertambahnya kekuatan gelombang alfa memberikan kontribusi kepada keuntungan kejiwaan dari olahraga, termasuk berkurangnya kecemasan dan depresi.

5. Penyalur saraf otak

Olahraga akan dapat memperlancarkan kegiatan penyalur saraf (brain neurotransmitter) di dalam otak. Hasil penelitian dalam hal ini dapat menyampaikan bahwa olahraga dapat menaikkan tingkat norepinephrine, dopamine, dan serotonin di dalam otak, dengan demikian mengurangi depresi. Telah terbukti bahwa penyalur saraf otak seperti norepinephrine (NE) dan serotonin (5 - HT) terlibat dalam depresi dan schizophrenia.

Tubuh yang sehat hidup dalam ketenangan. Anda tidak akan merasakannya dari dalam keluar keharmonisan dan damai. Bila olahraga akan memberikan kesehatan tubuh yang baik, dan juga ketenangan pikiran serta pencapaian intelek yang lebih tinggi, mengapa kita tidak segera berolahraga dari sekarang.

6. Olahraga dapat melawan penuaan

Penelitian baru-baru ini membuktikan bahwa dengan hanya berolahraga ringan seperti berjalan kaki saja dapat membantu tubuh mencegah penurunan daya kerja otak pada wanita lanjut usia. Semakin lama dan seringnya kegiatan berjalan kaki ini dilakukan maka ketajaman pikiran juga akan semakin membaik.

Hasil terbaik akan didapat dengan menggerakkan tubuh setiap minggu selama sembilan minggu. "Kegiatannya tidak perlu terlalu tinggi intensitasnya, cukup dengan berkeliling saja, yang penting daya pacu jantung kita dapat meningkat," lanjut Landers. "Tapi manfaatnya daya ingat kita akan selalu tajam."

7. Olahraga dapat meningkat perasaan bahagia

Banyak orang yang terkena depresi atau sakit hatinya memakai obat penenang sebagai jalan keluar. Sekarang jalan menuju kebahagian secara alami dapat diraih dengan menggerakkan tubuh secara rutin. Olahraga terbukti manjur dalam meningkatkan hormon penumbuh rasa bahagia dalam otak kita, seperti adrenalin, serotonin, dopamin dan endorphin, yang merupakan pembunuh nomor satu penyakit hati.

Sebuah survey di Inggris melaporkan 83% penderita depresi bergantung pada aktifitas olahraga dalam memperbaiki perasaan hati dan mengurangi kecemasan. Berolahraga selama 16 minggu secara rutin pada orang yang memiliki kadar depresi yang sedang mendapatkan efek bahagia.

Penelitian di Universitas Duke membuktikan bahwa 60% penderita depresi yang menjalani olahraga 30 menit tiga kali seminggu selama enam bulan dapat melawan penderitaan tanpa harus menggunakan obat dokter. Namun bagi penderita depresi yang berat tentu tidak bisa begitu saja lepas dari obat-obatan. Hanya saja banyak dokter sekarang yang memasukkan kegiatan olahraga dalam resep pengobatan mereka disamping obat penenang medis.

8. Olahraga dapat meningkatkan kepercayaan diri

Sekarang rasa percaya diri dapat dicapai tidak hanya dengan mengandalkan keindahan fisik lagi. Sebuah studi kasus di AS membuktikan kalau para remaja yang aktif berolahraga memiliki kadar kepercayaan diri yang sama kuat dengan teman-teman mereka yang memiliki tubuh dan penampilan indah.

Kemantapan diri ini terletak pada hasil yang mereka dapatkan, yakni citra tubuh yang sehat dan kekuatan fisik yang prima, bukan semata giat berolahraga karena terobsesi dengan figur fisik para model di sampul majalah.

Kamis, 02 Desember 2010

INDUK ORGANISASI OLAHRAGA

FASI : Federasi Aeromodeling Seluruh Indonesia
FORKI : Federasi Olahraga Karatedo Indonesia
GABSI : Gabungan Bridge Seluruh Indonesia
IKASI : Ikatan Anggar Seluruh Indonesia
IMI : Ikatan Motor Indonesia
IPSI : Ikatan PencakSilat Seluruh Indonesia
ISSI : Ikatan Sport Sepeda Indonesia
PABBSI : Persatuan Angkat Besi dan Berat Seluruh Indonesia
PASI : Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
PBI : Persatuan Bowling Indonesia
PBSI : Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia
PBVSI : Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia
PELTI : Persatuan Lawn Tenis Indonesia
PERBAKIN : Persatuan Menembak Indonesia
PERBASASI: Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia
PERBASI : Persatuan Basketball Seluruh Indonesia
PERCASI : Persatuan Catur Seluruh Indonesia
PERKEMI : Persatuan Kempo Indonesia
PERPANI : Persatuan Panahan Indonesia
PERTINA : Persatuan Tinju Amatir Indonesia
PERSANI : Persatuan Senam Indonesia
PERSERASI: Persatuan Sepakraga(sepak takraw)Seluruh Indonesia
PERSEROSI: Persatuan Sepatu Roda Seluruh Indonesia
PGI : Persatuan Golf Indonesia
PGSI : Persatuan Gulat Seluruh Indonesia
PHSI : Persatuan Hockey Seluruh Indonesia
PJSI : Persatuan Judo Seluruh Indonesia
POBSI : Persatuan Olahraga Bilyar Seluruh Indonesia
PORDASI : Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia
PORLASI : Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia
PORTELASI: Persatuan Olahraga Terbang Layang Seluruh Indonesia
PSSI : Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia
PRSI : Persatuan Renang Seluruh Indonesia
PTMSI : Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia

Futsal

Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan.
Futsal turut juga dikenali dengan berbagai nama lain. Istilah "futsal" adalah istilah internasionalnya, berasal dari kata Spanyol atau Portugis, football dan sala.
1. Sejarah
Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya di Brasil. Ketrampilan yang dikembangkan dalam permainan ini dapat dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-pemain Brasil di luar ruangan, pada lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal Brasil, contohnya, mengembangkan bakatnya di futsal. Sementara Brasil terus menjadi pusat futsal dunia, permainan ini sekarang dimainkan di bawah perlindungan Fédération Internationale de Football Association di seluruh dunia, dari Eropa hingga Amerika Tengah dan Amerika Utara serta Afrika, Asia, dan Oseania.
Pertandingan internasional pertama diadakan pada tahun 1965, Paraguay menjuarai Piala Amerika Selatan pertama. Enam perebutan Piala Amerika Selatan berikutnya diselenggarakan hingga tahun 1979, dan semua gelaran juara disapu habis Brasil. Brasil meneruskan dominasinya dengan meraih Piala Pan Amerika pertama tahun 1980 dan memenangkannya lagi pada perebutan berikutnya tahun pd 1984.
Kejuaraan Dunia Futsal pertama diadakan atas bantuan FIFUSA (sebelum anggota-anggotanya bergabung dengan FIFA pada tahun 1989) di Sao Paulo, Brasil, tahun 1982, berakhir dengan Brasil di posisi pertama. Brasil mengulangi kemenangannya di Kejuaraan Dunia kedua tahun 1985 di Spanyol, tetapi menderita kekalahan dari Paraguay dalam Kejuaraan Dunia ketiga tahun 1988 di Australia.Pertandingan futsal internasional pertama diadakan di AS pada Desember 1985, di Universitas Negeri Sonoma di Rohnert Park, California.
2. Peraturan
 Lapangan permainan
1. Ukuran: panjang 25-42 m x lebar 15-25 m
2. Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; 3 m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan
3. Daerah penalti: busur berukuran 6 m dari setiap pos
4. Garis penalti: 6 m dari titik tengah garis gawang
5. Garis penalti kedua: 12 m dari titik tengah garis gawang
6. Zona pergantian: daerah 6 m (3 m pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan
7. Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m
8. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif
 Bola
1. Ukuran: #4
2. Keliling: 62-64 cm
3. Berat: 390-430 gram
4. Lambungan: 55-65 cm pada pantulan pertama
5. Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (yaitu, tak berbahaya)
 Jumlah pemain
1. Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 5, salah satunya penjaga gawang
2. Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri pertandingan: 2
3. Jumlah pemain cadangan maksimal: 7
4. Batas jumlah pergantian pemain: tak terbatas
5. Metode pergantian: "pergantian melayang" (semua pemain kecuali penjaga gawang boleh memasuki dan meninggalkan lapangan kapan saja; pergantian penjaga gawang hanya dapat dilakukan jika bola tak sedang dimainkan dan dengan persetujuan wasit)
 Perlengkapan pemain:
Kaos bernomor, celana pendek, kaus kaki, pelindung lutut, dan alas kaki bersolkan karet
 Lama permainan
1. Lama: dua babak 20 menit; waktu diberhentikan ketika bola berhenti dimainkan. Waktu dapat diperpanjang untuk tendangan penalti.
2. Time-out: 1 per regu per babak; tak ada dalam waktu tambahan
3. Waktu pergantian babak: maksimal 10 menit

Jumat, 13 Agustus 2010

Hadits-Hadist Tentang Sifat Mandi Junub Rasulullah

Al Guslu adalah isim mashdar dari igtisa-lun yang berarti mandi. Hakekat mandi itu ialah mencurahkan air pada anggota badan, mengenai kewajiban menggosoknya diperselisihan ada yang mengatakan wajib dan ada pula yang mengatakan tidak wajib[1].

Tulisan ini diawali dengan Firman Allah Subhana wa ta’ala:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema`af lagi Maha Pengampun.. [An Nisaa : 43]


Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni`mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. [Al Maidah : 6]

Bab cara Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam mandi Junub

1.
Diriwayatkan dari Aisyah r.a ia berkata: Apabila Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam mandi junub, Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam memulainya dengan membasuh kedua tangan, kemudian menuangkan air dengan menggunakan tangan kanan ke tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu sebagaimana yang biasa dilakukan ketika ingin mendirikan sholat. Kemudian menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut sehingga rata. Ketika selesai membasuh kepala sebanyak tiga kali, seterusnya membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki. [HR Bukhori No. 240, 250, 254, 264, Muslim No. 474, Tirmidzi No. 97, An Nasai No. 228, Abu Dawud No. 208, Ibnu Majah No. 370]
2.
Diriwayatkan dari Maimunah r.a ia berkata: Aku pernah membawa air kepada Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam untuk mandi junub. Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam memulainya dengan membasuh dua tapak tangan sebanyak dua atau tiga kali. Kemudian Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam memasukkan tangan ke dalam tempat berisi air, lalu mecidukkan air tersebut ke atas kemaluan serta membasuhnya dengan tangan kiri. Setelah itu Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam menggosokkan tangan kiri ke tanah, lalu berwudhu sebagaimana yang biasa dilakukan untuk mendirikan sholat. Kemudian Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam menuangkan air yang diciduk dengan dua telapak tangan ke kepala sebanyak tiga kali. Seterusnya Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam membasuh seluruh tubuh, lalu beralih dari tempat tersebut dan membasuh kedua kaki, kemudian aku mengambilkan sapu tangan [handuk] untuk Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam, tetapi menolaknya. [HR Bukhori No. 241, Muslim No. 476, At Tirmidzi No. 96, An Nasai No. 415, Abu Dawud No. 213, Ibnu Majah No. 566] dan tambahan riwayat dari Maimunah juga dan beliau Rasulullah mengusap air [yang ada pada badannya] dengan tangannya [HR Jama'ah]. Bustanul Ahbar Hadist No. 427.
3.
Diriwayatkan dari Jubair bin Mut’im r.a ia berkata: Para Sahabat belajar menggunakan air untuk mandi dari Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam. Sebagian daripada mereka berkata: Aku menuangkan air ke kepalaku begini, begini. Lalu Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Aku meyiram kepalaku dengan air yang diciduk dengan menggunakan tapak tangan sebanyak tiga kali. [HR Bukhori No. 246, Muslim No. 493, An Nasai No. 250, Abu Dawud No. 207, Ibnu Majah No. 568]
4.
Dan bagi satu riwayat, bagi bukhori dan Muslim, dikatakan ia menyelah-nyelahi rambutnya dengan kedua tangannya, sehingga apabila ia merasa telah basah seluruh kulit kepalanya, ia tuangkan [air] diatasnya tiga kali. [Bustanul Ahbar Hadist No. 425]
5.
Dan dari ‘Aisyah r.a, ia berkata: Adalah Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam tidak berwudhu sesudah mandi. [HR Imam yang lima, takhrij Bustanul Ahbar Hadist No. 428].

Rabu, 11 Agustus 2010

Hukum Memandang Wanita yang bukan Mahram

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menciptakan manusia, maka tentunya Allahpun telah mengatur segala aspek kehidupan manusia, termasuk didalamnya bagaimana hukum yang berlaku bagi laki-laki dan wanita yang tidak semahram dalam memandang dan berjabat tangan. Olehnya kita simak uraian dalil Al-Quran dan Sunnah tentang masalah ini, agar hati kita tenang dan dapat mengamalkannya sesuai dengan perintah agama.

• Adapun dalil dari Al-Qur`an :
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surah An- Nuur : 31
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menundukkan pandangannya”.
Ayat ini menunjukkan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada wanita-wanita mu’minah untuk menundukkan pandangannya dari apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah haramkan, maka jangan mereka memandang kecuali apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah halalkan baginya.
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah : “Kebanyakan para ulama menjadikan ayat ini sebagai akan haramnya wanita memandang laki-laki selain mahramnya apakah dengan syahwat atau tanpa syahwat”. (Tafsir Ibnu Katsir 3/345).
Berkata Imam Al-Qurthuby rahimahullah dalam menafsirkan ayat ini : “Allah Subhanahu wa Ta’ala memulai dengan perintah menundukkan pandangan sebelum perintah menjaga kemaluan karena pandangan adalah pancaran hati. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan wanita-wanita mu’minah untuk menundukkan pandangannya dari hal-hal yang tidak halal. Oleh karena itu tidak halal bagi wanita-wanita mu’minah untuk memandang laki-laki selain mahramnya”. (Tafsir Al-Jami’ li Ahkam Al-Qur’an 2/227).
Berkata Imam Asy-Syaukany rahimahullah : “Ayat ini menunjukkan haramnya wanita memandang kepada selain mahramnya”. (Tafsir Fathul Qodir 4/32).
Berkata Muhammad Amin Asy-Syinqithy rahimahullah : “Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa yang menjadikan mata itu berdosa karena memandang hal-hal yang dilarang berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah Ghofir ayat 19 :
يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ
“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati”.
Ini menunjukkan ancaman bagi yang menghianati matanya dengan memandang hal-hal yang dilarang”.
Al-Imam Al-Bukhary rahimahullah berkata : “Makna dari ayat (An-Nuur : 31) adalah memandang hal yang dilarang karena hal itu merupakan pengkhianatan terhadap mata”. (Adhwa` Al-Bayan 9/190).

Dalil-dalil dari Sunnah :
@ Dari Abi Sa’id Al-Khudry radhiyallahu ‘anhu riwayat Bukhary-Muslim, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘alahi wasallam bersabda :
إِيَّاكُمْ وَالْجُلُوْسَ فِي الطُّرُقَاتِ قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا لَنَا بُدٌّ مِنْ مَجَالِسِنَا نَتَحَدَّثُ فِيْهَا قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا أَبَيْتُمْ إِلاَّ الْمَجْلِسَ فَأَعْطُوْا الطَّرِيْقَ حَقَّهُ قَالُوْا وَمَا حَقُّهُ قَالَ غَضُّ الْبَصَرِ وَكَفُّ الْأَذَى وَرَدُّ السَّلاَمِ وَالْأَمْرُ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّهْيُ عَنِ الْمُنْكَرِ
“Hati-hatilah kalian dari duduk di jalan-jalan, mereka bertanya : “Wahai Rasulullah, apakah ada apa-apanya (bahayanya) dari majlis-majlis yang kami berbicara didalamnya ?, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘alahi wasallam menjawab : “Apabila kalian tidak mau kecuali harus bermajlis maka berikanlah jalan itu haknya”, mereka bertanya : “dan apa hak jalan itu ?, Rasulullah menjawab : “Tundukkan pandangan, Manahan dari mengganggu, menjawab salam dan amar ma’ruf nahi mungkar”.
Berkata Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bary (11/11) : “Dalam hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘alahi wasallam melarang duduk di jalan, hal ini untuk menjaga timbulnya penyakit hati dan fitnah dari memandang laki-laki atauipun wanita selain mahramnya”.

Berkata Syamsuddin Al-‘Azhim Al-Abady sebagaimana dalam ‘Aunul Ma’bud (13/168) : “ghodhdhul bashor (menundukkan pandangan) yaitu menahan pandangan dari melihat yang diharamkan”.

@ Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu riwayat Bukhary-Muslim, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘alahi wasallam menegaskan :
إِنَّ اللهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيْبَهُ مِنَ الزَّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زَنَاهُمَا النَّظَرُ وَالْأُذَنَانِ زِنَاهُمَا الْإِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
“Sesungguhnya Allah telah menetapkan bagi setiap anak Adam bagiannya dari zina, ia mengalami hal tersebut secara pasti. Mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zananya adalah mendengar, lisan zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang dan kaki zinanya adalah berjalan dan hati berhasrat dan berangan-angan dan hal tersebut dibenarkan oleh kemaluan atau didustakan”.

Imam Bukhary dalam menjelaskan hadits ini menyatakan bahwa selain kemaluan, anggota badan lainnya dapat berzina, sebagaimana beliau sebutkan dalam sebuah bab bahwa selain kemaluan, anggota badan lainnya dapat berzina.

Dan Al-Hafizh Ibnu Hajar telah menukil dari Ibnu Baththol, beliau berkata bahwa : “mata, mulut dan hati dinyatakan berzina karena asal sesungguhnya dari zina kemaluan itu adalah memandang kepada hal-hal yang haram”. (Fathul Bary 11/26).

Maka dari pernyataan ini menunjukkan bahwa hukum memandang kepada selain mahram adalah haram karena memandang adalah wasilah (jalan) yang mengantar kita untuk berbuat zina kemaluan yang mana hal itu termasuk dosa besar.

@ Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata :
يَتَحَقَّقُ رَجُلٌ مِنْ جُحْرٍ فِيْ حُجَرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ وَمَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ مدري يحك به رأسه فقال لو أعلم أنك تنظر لطعنت به في عينك إنما جعل الاستئذان من أجل البصر
“Seseorang dari satu celah mengamati kamar-kamar Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘alahi wasallam dan bersama Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘alahi wasallam sisir menggaruk kepalanya, maka beliau berkata : “Sekiranya saya tahu engkau memandang (kekamarku) maka akan kutusukkan sisir ini ke matamu, sesungguhnya meminta izin itu berlaku hanya karena memandang”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata : “Hadits ini menunjukkan disyari’atkannya meminta izin disebabkan karena hal memandang dan adapun larangan memandang ke dalam rumah orang tanpa memberitahu pemiliknya karena dikhawatirkan ia akan melihat hal-hal yang haram”. (Fathul Bary : 11/221).

@ Dari Jarir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu :
سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِيْ أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِيْ
“Aku bertanya kepada Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘alahi wasallam tentang memandang secara tiba-tiba, maka Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘alahi wasallam memberi perintah kepadaku : “Palingkanlah pandanganmu”. (HR. Muslim).

Syaikh Salim Al-Hilaly hafizhohullah berkata : “Hadits ini menjelaskan bahwa tidak ada dosa memandang kepada selain mahram secara tiba-tiba (tidak disengaja) akan tetapi wajib untuk memalingkan pandangan berikutnya, karena hal itu sudah merupakan dosa”. (Bahjatun Nadzirin 3/146).

Imam An-Nawawy mengatakan : “Memandang kepada selain mahram secara tiba-tiba tanpa maksud tertentu pada pandangan pertama maka tak ada dosa. Adapun selain itu, bila ia meneruskan pandangannya maka hal itu sudah terhitung sebagai dosa”. (Syarh Shohih Muslim 4/197).

Sabtu, 07 Agustus 2010

Rahasia Berbuka Dengan Kurma

Rahasia Berbuka Dengan Kurma
Kurma adalah buah yang berkah, Rasulullah SAW mewasiatkan kepada kita untuk memakannya ketika mulai berbuka dari puasa Ramadhan.

عن قال: (( إذا أفطر أحدكم فليفطرعامر رضي الله تعالى عنه، أن رسول الله بالتمر فإنه بركة، فإن لم يجد تمرا فالماء فإنه طهور )) رواه أبو داود والترمذي

Dari Salman ibn 'Aamir, Sesungguhnya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Jika salah seorang diantara kalian akan berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma sebab kurma itu berkah, kalau tidak ada maka dengan air karena air itu bersih dan suci. (HT. Abu Daud dan Tirmidzi)

عن أنس رضي الله عنه (( أن النبي كان يفطر قبل أن يصلي على رطبات، فإن لم تكن رطبات فتميرات، فإن لم تكن تميرات حسا حسوات من الماء )) رواه أبو داود والترمذي


Dari berbuka puasa dengan beberapa ruthab (kurmaAnas, sesungguhnya Nabi mengkel segar yang baru dipetik dari pohonnya-pent) sebelum shalat, kalau tidak ada ruthab, maka dengan beberapa kurma matang, kalau tidak ada, maka dengan meneguk beberapa tegukan air putih. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Tidak diragukan lagi bahwa dibalik sunnah nabi ini ada petunjuk medis dan manfaat yang banyak bagi kesehatan, dan hukum yang telah memilih makanan ini dan tidak memilih yang bagus. Rasulullah lainnya karena adanya manfaat yang sangat besar, tidak hanya karena buah itu banyak dijumpai di lingkungannya semata. Maka, ketika seorang yang berpuasa mulai berbuka maka organ-organ tubuhnya akan bersiap; dan organ pencernaan mulai berakivitas kembali, khususnya lambung yang butuh untuk diberikan sesuatu yang lembut, dan memulai mengakifkan kerjanya kembali dengan halus. Dan orang yang sedang berpuasa, pada keadaan ini, sangat butuh akan makanan yang mengandung gula yang mudah dicerna, yang bisa menghilangkan rasa lapar, persis seperti ia butuh akan air.

Dan nutrisi makanan yang tercepat bisa dicerna dan sampai ke darah adalah zat gula, khususnya makanan yang mengandung satu atau dua zat gula (glukosa atau sukrosa). Sebab tubuh mampu menyerap dengan mudah dan cepat zat gula itu hanya dalam beberapa menit. Apalagi jika lambung dan perut sedang kosong, seperti orang yang berpuasa ini.

Andai anda mencari makanan yang bisa menyamai dua kandungan yang dituju ini secara bersama (menghilangkan lapar dan dahaga secara bersamaan dengan satu makanan), maka anda tidak akan pernah menemukan makanan itu lebih baik daripada apa yang disuguhkan oleh sunnah nabawiyah, dimana sunnah memotivasi orang yang berpuasa untuk membuka puasanya dengan zat gula manis sekaligus kaya akan air (ruthab) atau pun tamar (kurma matang).

Berdasarkan penelitian bio-kimia, ditemukan bahwa satu bagian kurma yang kita makan sama dengan 86 - 87 % beratnya; mengandung 20 - 24 % air; 70 - 75 % gula; 2 - 3 % protein; 8,5% serat; sangat kecil sekali kandungan lemah jenuh (lecithine).

Berdasarkan penelitian tersebut, juga ditemukan bahwa ruthab (kurma mengkel) mengandung 65 - 70 % air berdasarkan berat bersihnya; 24 - 58 % zat gula; 1,2 - 2 % protein; 2,5 % serat, dan sedikit sekali mengandung lemak jenuh (lecithine).

Berdasarkan penelitian kimiawi dan fisiologi yang dilakukan Dr. Ahmad Abdul Ra'ouf Hisyam dan Dr. Ali Ahmad Syahhat, diperoleh data sebagai berikut:
Mengkonsumsi ruthab (kurma mengkel, masih segar, matang dipohon) atau tamar (kurma matang kering seperti yang tersebar di Indonesia -pent) setiap kali mengawali buka akan menambah terhadap badan persentase yang besar akan kandungan zat gula, maka dengan ini akan hilang penyakit anemia (kurang darah), sehingga tubuh lebih menjadi bergairah;
Saat lambung kosong dari makanan, maka ia akan mudah mencerna dan menyerap makanan kecil yang mengandung gula ini secara cepat dan maksimal;
Sesungguhnya kandungan ruthab dan tamar akan zat gula dalam bentuk kimia sederhana menjadikan proses mencerna dan menyerap di lambung sangat mudah, sebab 2/3 (dua per tiga) zat gula ada dalam tamar dan dalam bentuk zat kimia sederhana. Hal ini pun bisa meningkatkan kadar gula dalam darah dalam waktu yang singkat;
Sesungguhnya adanya tamar yang mengandung air, dan ruthab yang mengandung air tinggi (65 - 70 %) akan menambahkan terhadap tubuh persentase yang tidak membahayakan, maka dengan itu seorang yang berpuasa tidak harus meminum air dalam jumlah banyak ketika berbuka. (Abm)

Jumat, 30 Juli 2010

Cara menjadi wanita sholehah



Wanita Shalihah Shalihah atau tidaknya seorang wanita bergantung ketaatannya pada aturan-aturan Allah. Aturan-aturan tersebut berlaku universal, bukan saja bagi wanita yang sudah menikah, tapi juga bagi remaja putri. Mulialah wanita shalihah. Di dunia, ia akan menjadi cahaya bagi keluarganya dan berperan melahirkan generasi dambaan.

Jika ia wafat, Allah akan menjadikannya bidadari di surga. Kemuliaan wanita shalihah digambarkan Rasulullah Saw. dalam sabdanya, “Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”. (HR. Muslim). Dalam Al-Quran surat An-Nur: 30-31, Allah Swt. memberikan gambaran wanita shalihah sebagai wanita yang senantiasa mampu menjaga pandangannya. Ia selalu taat kepada Allah dan Rasul Nya. Make up- nya adalah basuhan air wudhu. Lipstiknya adalah dzikir kepada Allah. Celak matanya adalah memperbanyak bacaan Al-Quran. Wanita shalihah sangat memperhatikan kualitas kata-katanya.

Tidak ada dalam sejarahnya seorang wanita shalihah centil, suka jingkrak-jingkrak, dan menjerit-jerit saat mendapatkan kesenangan. Ia akan sangat menjaga setiap tutur katanya agar bernilai bagaikan untaian intan yang penuh makna dan bermutu tinggi. Dia sadar betul bahwa kemuliaannya bersumber dari kemampuannya menjaga diri (iffah). Wanita shalihah itu murah senyum. Baginya, senyum adalah shadaqah. Namun, senyumnya tetap proporsional.
Tidak setiap laki-laki yang dijumpainya diberikan senyuman manis. Senyumnya adalah senyum ibadah yang ikhlas dan tidak menimbulkan fitnah bagi orang lain. Wanita shalihah juga pintar dalam bergaul. Dengan pergaulan itu, ilmunya akan terus bertambah. Ia akan selalu mengambil hikmah dari orang-orang yang ia temui. Kedekatannya kepada Allah semakin baik dan akan berbuah kebaikan bagi dirinya maupun orang lain. Ia juga selalu menjaga akhlaknya. Salah satu ciri bahwa imannya kuat adalah kemampuannya memelihara rasa malu. Dengan adanya rasa malu, segala tutur kata dan tindak tanduknya selalu terkontrol. Ia tidak akan berbuat sesuatu yang menyimpang dari bimbingan Al-Quran dan Sunnah.

Ia sadar bahwa semakin kurang iman seseorang, makin kurang rasa malunya. Semakin kurang rasa malunya, makin buruk kualitas akhlaknya. Pada prinsipnya, wanita shalihah adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Rambu-rambu kemuliaannya bukan dari aneka aksesoris yang ia gunakan. Justru ia selalu menjaga kecantikan dirinya agar tidak menjadi fitnah bagi orang lain. Kecantikan satu saat bisa jadi anugerah yang bernilai. Tapi jika tidak hati-hati, kecantikan bisa jadi sumber masalah yang akan menyulitkan pemiliknya sendiri. Saat mendapat keterbatasan fisik pada dirinya, wanita shalihah tidak akan pernah merasa kecewa dan sakit hati. Ia yakin bahwa kekecewaan adalah bagian dari sikap kufur nikmat. Dia tidak akan merasa minder dengan keterbatasannya. Pribadinya begitu indah sehingga make up apa pun yang dipakainya akan memancarkan cahaya kemuliaan. Bahkan, kalaupun ia “polos” tanpa make up sedikit pun, kecantikan jiwanya akan tetap terpancar dan menyejukkan hati orang-orang di sekitarnya. Jika ingin menjadi wanita shalihah, maka belajarlah dari lingkungan sekitar dan orang-orang yang kita temui. Ambil ilmunya dari mereka.

Bahkan kita bisa mencontoh istri-istri Rasulullah Saw. seperti Aisyah. Ia terkenal dengan kekuatan pikirannya. Seorang istri seperti beliau bisa dijadikan gudang ilmu bagi suami dan anak-anak. Contoh pula Siti Khadijah, figur istri shalihah penentram batin, pendukung setia, dan penguat semangat suami dalam berjuang di jalan Allah Swt. Beliau berkorban harta, kedudukan, dan dirinya demi membela perjuangan Rasulullah. Begitu kuatnya kesan keshalihahan Khadijah, hingga nama beliau banyak disebut-sebut oleh Rasulullah walau Khadijah sendiri sudah meninggal. Bisa jadi wanita shalihah muncul dari sebab keturunan. Seorang pelajar yang baik akhlak dan tutur katanya, bisa jadi gambaran seorang ibu yang mendidiknya menjadi manusia berakhlak.

Sulit membayangkan, seorang wanita shalihah ujug-ujug muncul tanpa didahului sebuah proses. Di sini, faktor keturunan memainkan peran. Begitu pun dengan pola pendidikan, lingkungan, keteladanan, dan lain-lain. Apa yang tampak, bisa menjadi gambaran bagi sesuatu yang tersembunyi. Banyak wanita bisa sukses. Namun tidak semua bisa shalihah. Shalihah atau tidaknya seorang wanita bergantung ketaatannya pada aturan-aturan Allah.
Aturan-aturan tersebut berlaku universal, bukan saja bagi wanita yang sudah menikah, tapi juga bagi remaja putri. Tidak akan rugi jika seorang remaja putri menjaga sikapnya saat mereka berinteraksi dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Bertemanlah dengan orang-orang yang akan menambah kualitas ilmu, amal, dan ibadah kita. Ada sebuah ungkapan mengatakan, “Jika kita ingin mengenal pribadi seseorang maka lihatlah teman-teman di sekelilingnya.” Peran wanita shalihah sangat besar dalam keluarga, bahkan negara.

Kita pernah mendengar bahwa di belakang seorang pemimpin yang sukses ada seorang wanita yang sangat hebat. Jika wanita shalihah ada di belakang para lelaki di dunia ini, maka berapa banyak kesuksesan yang akan diraih. Selama ini, wanita hanya ditempatkan sebagai pelengkap saja, yaitu hanya mendukung dari belakang, tanpa peran tertentu yang serius. Wanita adalah tiang Negara. Bayangkanlah, jika tiang penopang bangunan itu rapuh, maka sudah pasti bangunannya akan roboh dan rata dengan tanah.

Tidak akan ada lagi yang tersisa kecuali puing-puing yang nilainya tidak seberapa. Kita tinggal memilih, apakah akan menjadi tiang yang kuat atau tiang yang rapuh? Jika ingin menjadi tiang yang kuat, kaum wanita harus terus berusaha menjadi wanita shalihah dengan mencontoh pribadi istri-istri Rasulullah. Dengan terus berusaha menjaga kehormatan diri dan keluarga serta memelihara farji-nya, maka pesona wanita shalihah akan melekat pada diri kaum wanita kita.




Sumber : Cara menjadi wanita sholehah.Fitri Pratama.blog

Ikhwan dan Akhwat Sejati



Ikhwan dan Akhwat yang Sejati



Seorang remaja ikhwan bertanya pada ibunya:
Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati…
Sang Ibu tersenyum dan menjawab…

ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang di sekitarnya….

ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakankebenaran…..

ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa …

ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah…

ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan…

ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu…

ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya…

ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan…

ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca…….

Setelah itu, ia kembali bertanya…” Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu,Ibu ?”Sang Ibu memberinya buku dan berkata…. “Pelajari tentang dia…” ia pun mengambil buku itu “MUHAMMAD”, judul buku yang tertulis di buku itu…
Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya, “Abi ceritakan padaku tentang Akhwat sejati?”. Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum:

Anakku …

Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya

Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya

Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu

Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan

Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara

Sang ayah diam sejenak sambili melihat ke arah putrinya

“ Lantas apa lagi Abi? ”, sahut putrinya

Ketahuilah putriku …

Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya

Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa sabar dan syukur

Dan ingatlah …

Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat kelincahannya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatannya dalam pergaulan

Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata,”Pelajarilah mereka!” Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan “Istri Rosulullah”

“Wanita Itu Perhiasan Dunia..Seindah Perhiasan Dunia Adalah Wanita Solehah”

Mutiara Hati:

Tidak semua yang kita mahu boleh didapat. Jika Allah tidak memberi sekarang, ia akan ditunda atau diganti yang lebih baik.=)


Sumber : Fitri Pratama.blog(ikhwan dan akhwat sejati)

Rahasia Kecantikan Muslimah


RAHASIA KECANTIKAN MUSLIMAH

1. Agar wajah selalu segar, berseri-seri dan cantik, cucilah minimal 5 kali

sehari dengan air wudhu. Jangan langsung dikeringkan, biarkan menitis dan
kering sendiri. Lalu ambillah sajadah, shalat, berdzikir, dan berdo'a.

2. Untuk menghilangkan stress, perbanyaklah 'olahraga'. Cukup dengan
memperbanyakkan solat. Ketika solat, kita mengerakkan seluruh tubuh. Lalu
berkonsultasilah pada Allah SWT dengan dzikir dan do'a.

3. Untuk pelembab, agar awet muda, gunakanlah senyuman. Tidak hanya di
bibir tapi juga di hati. Jangan lupa bisikkan 'kata kunci', "Allahuma
Kamma Hassanta Khalqii Fahassin Khuluqii" (Ya Allah sebagaimana engkau
telah memperindah kejadianku, maka perindah pula akhlaqku).
(HR Ahmad) - DOA TENGOK CERMIN

4. Untuk punya bibir cantik, bisikkan kalimat-kalimat Allah, tidak berbohong atau menyakiti hati orang lain, tidak menyombongkan diri atau takabur.

5. Agar tubuh langsing, mulus, diet yang teratur dengan berpuasa seminggu 2 kali,Senin dan Kamis. Jika kuat, lebih bagus lagi puasa Nabi Daud AS selang satu hari. Makanlah makanan halal, perbanyak sayuran, buah-buahan, dan air putih.

6. Untuk mengembangkan diri, sebarkan salam dan sapaan. Dengan demikian
kita akan banyak dikenal dan disayangi




Sumber : Fitri Pratama.blog(rahasia kecantikan muslimah)

Minggu, 21 Maret 2010

SMS ISLAMI

Albqrh80: Itulah logika orang2 kafir yg meremehkan akhirat (dengan mendustakan dan memalsukan kebenaran) padahal sesungguhnya mereka kekal di dalamnya.

Albqrh81: Siapa yang menanam keburukan selama hidupnya, maka cepat atau lambat ia pula akan mengetamnya, dan merasakan akibat dari keburukannya itu.

Albqrh82: Subhanallah … Akhirat adalah hari kemenangan dan kebahagiaan bagi hamba-hamba Allah yang sungguh-sungguh beriman dan beramal sholeh.

Albqrh83: Tauhid, bakti pd orangtua, baik pd keluarga, shahabat, yatim piatu, faqir-miskin, kata2 yang baik, semua itu adl kunci bahagia dunia-akhirat.

Albqrh84: Salah satu kesalahan terbesar bani Adam adalah setelah bersumpah/berjanji/berikrar ia kemudian melanggar sumpahnya/janjinya/ikrarnya itu.

Albqrh85: Agama itu milik Allah semata dan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan makhluk-makhlukNya. Lalu, mengapa masih (saja ada yang) menolaknya ?

Albqrh86: Dunia bagi hamba-hamba Allah yang beriman adalah jembatan bagi mereka untuk menggapai dan mendapat kebahagiaan hakiki di akhirat kelak.

Albqrh87: Kafir artinya COVER (menutupi). Hati yang tertutup adalah karena kesombongan dan kedengkian shngga sulit utk menerima kebenaran ilahi/hidayah.

Albqrh88: Bukannya org2 kafir itu tidak tahu akan Kebenaran. Justru mereka tahu! Tetapi mereka tetap tidak mau tahu alias SOMBONG atas kebenaran itu.

Albqrh89: Orang2 kafir dilaknat Allah karena tahu kebenaran lalu setelah tahu mereka mengingkari kebenaran itu lantaran mereka SOMBONG atas petunjukNYA.

Albqrh90: Org sombong itu melihat dirinya BESAR & mrasa BENAR SENDIRI & melihat selain dirinya KECIL lalu merendahkannya

Albqrh91: Kesombongan membawa kepada kekufuran dan keburukan akhlak sampai (berujung pada) perbuatan keji, yaitu membunuh hamba-hamba ALLAH yang mulia.

Albqrh92: Syirik dan Kufur adalah kezholiman terbesar (yaitu pembangkangan) manusia dan jin (makhluk/ciptaan) kepada Allah SWT, sang Khalik (Pencipta) !

Albqrh94: Hati yang tertutup itu adl karena kekufuran, dan akan mencari-cari alasan untuk tetap pada kekufurannya itu, bahkan berani menentang KEBENARAN.

Albqrh95: SUBHANALLAH. Tidak ada sesuatupun yang tersembunyi dari pengawasan Allah. Ada saatnya bahwa semua kezholiman akan terkuak dan tampak.

Albqrh96: kemusyrikan (menuhankan selain Allah) akan membakar semua kebaikan dan mengantar pelakunya berakhir dengan azab Allah yang pedih di nereka.

Albqrh97: Malaikat Jibril adl Saidul Malaikat, imam para malaikat, yg ditunjuk Allah menyampaikan WAHYU sbg PETUNJUK dan kabar gembira kpd Nabi Muhammad.

Albqrh98: Orang yang layak disebut dan masuk ke dalam golongan orang kafir adalah orang yang memusuhi ALLAH SWT, RASULULLAH SAW dan PARA MALAIKAT.

Albqrh99: Orang-orang yang fasik itu adalah orang-orang yang mengingkari/tidak mengakui/tidak menerima penjalasan KITABULLAH dgn berbagai macam alasan.

Albqrh100: Karena hati mereka (orang-orang kafir) sudah ditutup dengan kesombongan mereka maka akibatnya mereka akan selalu saja menolak KEBENARAN.

Albqrh101: Kalangan dr Ahli Kitab yang menolak kebenaran bukanlah karena mereka tidak tahu bahwa itu kebenaran, tapi krn kesombongan dan kedengkian mrk.

Albqrh102: Tuduhan terhadap Nabi Sulaiman bahwa ia mengajarkan sihir adalah fitnah besar karena sesungguhnya Syaitan lah guru yang mengajarkan sihir itu.

Albqrh103: Ketahuilah bahwa sesungguhnya Iman dan Taqwa adalah kunci kecintaan Allah SWT kepada kita dan kunci keberkahan hidup kita dunia dan akhirat.

Albqrh104: Ketabuan membicarakan neraka adl krn tidak taat kpd Allah sehingga takut akan siksa neraka padahal neraka itu adlh pasti untuk orang2 kafir.

Albqrh105: Jika Allah merahmati hambaNya maka hambaNya itu akan selalu berada dalam bimbinganNya dengan dianugrahi hambaNya itu berbagai karuniaNya.

Albqrh106: Ketahuilah bahwa sesungguhnya AL-QUR'AN itu diturunkan oleh ALLAH SWT kepada makhluq-NYA (Manusia) demi untuk kemaslahatannya dunia-akhirat.

Albqrh107: Ingatlah bahwa bila kita benar-benar yakin langit dan bumi ini semata milik ALLAH, maka kita akan jadi hambaNYA yang pandai menjaga amanah.

Albqrh108: Kesesatan yang nyata adalah mereka yang setelah ia beriman menukar keimanannya dengan harga rendah dengan kekufuran. Naudzubillah Mindzalik.

Albqrh109: KUFFARAN HASADAN. Orang kafir itu tahu ISLAM itu BENAR tetapi tetap saja ia menolaknya karena kedengkian di hatinya terhadap KEBENARAN.

Albqrh110: Mereka yang menegakkan SHOLAT adalah mereka yang juga menunaikan ZAKAT dan amat senang dalam melakukan perbuatan kebaikan (AMAL SHALEH).

Albqrh116: Subhanallah ! Semua penghuni alam semesta ini SUJUD kepada ALLAH kecuali kebanyakan dari golongan JIN dan MANUSIA yang menolak untuk sujud.

Albqrh117: ALLAHU AKBAR ! Bagi Allah segala sesuatunya itu sangat mudah dan tidak ada yang mustahil, cukuplah Allah berkata "Jadilah, Maka Jadilah".

Albqrh118: ALQUR'AN akan menjadi PETUNJUK, RAHMAT dan CAHAYA hanya bagi orang-orang yang meyakini akan isi dan kandungannya sebagai petunjuk dari Allah.

Albqrh123-125: Hari Kiamat adalah Hari kemenangan bagi orang-orang sholeh dan hari itu adalah hari yang sangat hina bagi orang-orang yang berbuat ZALIM.

Albqrh126-129: SUBHANALLAH ! Nabi Ibrahim amat mcintai ALLAH, demikian ALLAH kpd beliau; doa beliau yg mashur: doa utk negeri tercinta yg ALLAH kabulkan.

Albqrh130-134: Nabi Ibrahim dan keluarganya adalah Nabi dan keluarga teladan, rendah diri di hadapan ALLAH dan rendah hati di hadapan makhluk-makhlukNYA.

Albqrh135-138: Risalah yang dibawa Nabi Ibrahim adalah Islam, yang benar, lurus, damai, bahagia dan menyelamatkan yang beriman di dunia dan di akhirat.

Albqrh139-141: Di antara keZOLIMan adalah menyembunyikan keBENARan dan menampakkan keBATHILANan dan puncak keZOLIMan adalah memperSEKUTUkan ALLAH.

Albqrh147-150: Keyakinan kpd kebenaran akan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat, tp keyakinan kpd kesesatan akan membawa kesengsaraan dunia dan akhirat.

Albqrh142-143: HIDAYAH adl hak prerogatif ALLAH yg diberikan kpd yang IA kehendaki, dan siapa yg menerima hidayahNYA, maka ia telah mdapat RAHMAT ALLAH.

Albqrh144-146: Sholat (dg menghadap KA'BAH) bukanlah menyembah KA'BAH tapi menyembah (sujud) kepada Pemilik KA'BAH.

Albqrh151-154: Di antara tugas Rosul yang mulia adl membacakan ayat2 Allah, mengajak kepada kesucian (:TAUBAT) dan mengajarkan HIMAH kepada manusia.

Albqrh155-158: Hidup ini adalah UJIAN dan hanya orang-orang yang sabar yang LULUS menghadapi berbagai macam ujian dalam kehidupan di dunia ini.

Albqrh159-163: Sebesar apapun dosa-dosa makhlukNYA, ampunan dan rahmat ALLAH jauh lebih besar dari segalanya. Segeralah bertaubat dengan sungguh-sungguh.

Albqrh164-166: ALLAH tidak hanya menciptakan alam semesta ini tetapi ALLAH juga menciptakan kejadian demi kejadiannya dan semua bukti keagungan ALLAH.

Albqrh167-170: Waspadalah pada pola SETAN yang sangat senang dengan kehidupan dunia, pada ma'syiat, makan yang haram dan berbangga dengan keturunan.

Albqrh171-173: Orang-orang yang beriman sgt senang kehidupan akhirat tanpa lupa dunia, taat, makan yg halal, dan mengharamkan apa yg diharamkan Allah.

Albqrh174-176: Mrk yg KAFIR menukar kehidupan akhirat dgn dunia, ketaatan dg kesesatan & menjual ayat2 ALLAH dg harga yg sgt murah dg MNYBUNYIKAN yg HAQ.

Albqrh177-178: Kebahagiaan dan kedamaian hidup di dunia ini akan bisa kita raih ketika tidak tawar menawar dgn perintah dan larangan ALLAH (hukum ALLAH).

Albqrh179-183: Semua hukum ALLAH itu sesuai dengan batas maksimal dan minimal makhluk2NYA agar tidak ada alasan bagi makhluk2NYA tidak taat pada ALLAH.

Albqrh184-185: Detik yang terbaik adalah detik-detik saat melakukan dzikir, hari terbaik adalah hari Jum'at, bulan terbaik adalah bulan Ramadhan.

Albqrh186-187: ALLAH akan menjawab doa hamba yang hatinya YAKIN pada doanya bahwa doanya akan di-ijabah Allah dan keyakinan itu krn ia sungguh berTAQWA.

Albqrh188-190: Jangan pernah kita bangga karena berhasil menipu orang lain, karena sebenarnya yang kita lakukan adalah kita menipu diri kita sendiri !

Albqrh191-194(A):Pada bln Haram (Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram & Radjab), Mekah dan Ihram dilarang adanya perpecahan antara ummat krn itu hrs patut dihormati.

Albqrh195-196: Islam tidak hanya bermakna SELAMAT, tetapi juga bermaknya PENYELAMATAN. Itu berarti Muslim adalah orang yang Selamat dan Menyelamatkan.

Albqrh191-194b: Perang dibolehkan dalam Islam karena dizholimi dan diperangi, sbg langkah darurat untuk membela diri dan menyelamatkan umat manusia.

Albqrh197-199: Arafah berasal dari kata AROFA yg esensi maknanya adalah Mengenal ALLAH, lalu Mencinta-Nya, lalu Ikhlas, lalu Taat pd-Nya, Subhanallah !

Albqrh200-203: Haji Mabrur bermakna Hajatku atau cita-citaku (tidak lain adalah) untuk berbuat baik, memperbaiki diri dan menebarkan kebaikan.

Albqrh204-208: Sungguh-sungguh di dalam Taat kepada ALLAH akan menjadikan kita Selamat dari tipudaya syetan yang terus menerus menunggu untuk menggoda.

Albqrh209-212: Waspadalah agar jangan terjebak oleh enak yang sesat yang hanya sesaat di dunia ini, lalu menderita berkepanjangan kelak di akhirat.

Albqrh213-214: Kenalilah diri ini dgn baik ! Ternyata kita semua adl keturunan nabi adam yang ALLAH ciptakan dari tanah, pantaskah kita ini sombong !

Albqrh215-218: Rasulullah bersabda : "Bersedekahlah kpd keluarga terdekat kalian mk kalian akan memperoleh dua kebaikan : Nilai Sedekah dan shilaturahim."

Albqrh219-220: Tidak sama antara ketaatan dg kemasyiatan, antara keburukan dg kebaikan sangat jelas perbedaan, lalu, mengapa masih saja masyiat !

Albqrh221-222: Mencintai seseorang karena sangat merindukan Cinta-nya ALLAH SWT, niscaya akan meraih kebahagian di dunia dan juga di akhirat kelak.

Albqrh223-225: Lelaki yang terbaik adalah lelaki yang bersikap terbaik pada istrinya, demikian sabda Rasulullah SAW kepada para suami, hamba2 Allah.

Albqrh229-231: Mengapa Tholaq ada tahapannya 1, 2 dan 3 karena ALLAH memberi kita kesempatan untuk memperbaiki rumah tangga kita. Subhanallah !

Albqrh226-228: Sesuatu yang halal tetapi tidak disukai oleh ALLAH adalah Tholaq (cerai), demikian peringatan Rasulullah SAW kpd para suami dan istri.

Albqrh234-236: Nikah bukanlah sekadar kebutuhan biologis tetapi adalah pertanggungjawaban dan kepemimpinan dunia akhirat dr mereka yang terikat dlm aqad.

Albqrh232-233: Rumah tangga akan meraih Sakinah jika dasarnya adalah mencari Ridho ALLAH dan mengerti peran masing2 sbg ayah, ibu, ahli waris dan anak.

Albqrh237-238: Rasul brsabda, "Jagalah hubunganMu dgn ALLAH SWT, niscaya ALLAH pun menjaga hubunganNya dengan diriMu.

Albqrh239-242: Rasulullah SAW bkata, lelaki terbaik adl lelaki yg bersikap terbaik pd istrinya & aku adl lelaki (teladan) yg bersikap terbaik pd istriku.

Albqrh243-245: Mati sebagai SYUHADA adl cita2 dan doa bagi orang yg benar imannya kpd ALLAH. Krn itulah org yg beriman tdk pernah takut mati dlm JIHAD.

Albqrh246-247: Rasulullah SAW bersabda : Orang yg beriman yang kuat lebih baik dan lebih duskai oleh ALLAH dan Rasul daripada orang beriman yang lemah.

Albqrh248-249: Hidup ini adl ujian. Berarti selama hidup selama itulah kita diuji yaitu dengan dua macam ujian saja, NI'MAT (baik) dan MUSHIBAH (buruk).

Albqrh250-252: Rasul SAW bsabda : Doa adl senjatanya org beriman Inilah senjata terhebat melebihi kekuatan apapun. ALLAH memenangkan org2 beriman dgnya.

Albqrh253-254: Sadarilah, harta yg disedekahkan ikhlas di jalan ALLAH adl harta sebenarnya. Kelak di akhirat ia akan jadi saksi & pembela bg yg sedekah.

Albqrh255: SUBHANALLAH inilah AYAT KURSI: ayat yang menunjukkan bahwa langit bumi ini adalah milik dan kekuasaanNYA. Di tanganNYA lah segala sesuatu.

Albqrh258-259: Ketahuilah bahwa semua gerak isi alam semesta ini tunduk kepada IRADAH (kemauan) dan QUDRAH (kekuasaan) ALLAH SWT.

Albqrh256-257: Mengapa tidak boleh ada paksaan masuk agama ISLAM ? Karena sudah jelas antara yang HAQ dari yang BATHIL. antara yang BENAR dari yang SALAH.

Albqrh261-261: SUBHANALLAAH, karena itulah tidak ada hartawan atau dermawan yang IKHLAS menjadi jatuh miskin tapi malah semakin kaya dan BERKAH.

Albqrh259-260: Pengetahuan kita terhadap AL-QURAN menumbuhkan keIMANan kita menjadi semakin kuat. Itulah ILMUL YAQIN.

Albqrh266-267: SUBHANALLAH ! KEBAIKAN TERMULIA adalah tatkala kita sanggup memberikan sesuatu yang PALING KITA SUKAI/CINTAI ikhlas krn ALLAH SWT.

Albqrh264-265: IKHLAS adalah syarat utama diterimanya segala AMAL IBADAH hamba-hamba ALLAH, sedangkan RIYA (=pamer) adalah perusak amal-amal itu.

Albqrh268-270: DERMAWAN adalah orang-orang yang dikagumi oleh PARA MALAIKAT sedangkah BAKHIL adalah orang-orang yang disukai PARA Syetan.

Albqrh271-272: DALAM BERAMAL tidak ada masalah, apakah mau terang-terangan atau sembunyi-sembunyi, yang terpenting SEMUA dilakukan dengan IKHLAS.

Albqrh273-274: SUBHANALLAH, KEMULIAAN orang-orang BERIMAN karena KEKUATAN DIRINYA untuk tidak mau MEMINTA MINTA walaupun dalam KESULITAN.

Albqrh278-281: Rasulullah SAW bersabda: Tidak sekali kali masuk SYURGA darah dan daging yang tumbuh dari sesuatu yang HARAM.

Albqrh275-277: Bagaimana jika seseorang mandi sehari lima kali ? Tentu sangat bersih. Demikianlah mereka yang menegakkan sholat lima waktu sehari.

Albqrh282: Rasulullah SAW mengajarkan doa agar tidak terjerat dalam Hutang Ya ALLAH LINDUNGILAH HAMBA DARI LILITAN HUTANG DAN DIJAJAH MANUSIA.

Albqrh285-286: SURAH ALBAQAROH ini diakhiri dengan DOA, demikianlah SIKAP dan SIFAT orang-orang BERIMAN setelah melakukan IKHTIAR. SUBHANALLAH !

Albqrh283-284: Inilah kesempurnaan ALQURAN, mengajarkan kaum beriman ADMINISTRASI dan ETIKA Administrasi (Jujur dan Amanah).

AliImr7- 9: Ya ALLAH yg menguasai tiap hati, tetapkanlah hati kami dlm iman dan hidup kami dlm ketaatan pdMU. (Doa penjagaan hati Nabi Muhammad SAW).

AliImran1- 6: SUBHANALLAH ! Pantaslah orang2 beriman itu sangat mulia akhlaknya karena keyakinan mereka bahwa ALLAH selalu memperhatikan mereka.

AliImr10-13: Harta benda, jabatan, anak-anak, sahabat dan semua mahluk dimuka bumi ini akan SIRNA karena itu jagalah semua sebagai AMANAH ALLAH.

AliImr14-17: Jadikanlah ALLAH sebagai TUJUAN HIDUP kita dan PAHALA SYURGA sebagai STIMULAN PENDORONG untuk mencari RIDHONYA.

AliImr18-20: Rasulullah saw bersabda,"Barang siapa mengucapkan LAA ILAAHA ILALLAH (tiada tuhan selain ALLAH) penuh keyakinan, maka ia akan masuk SYURGA".

AliImr21-24: Ketahuilah bahwa ISLAM itu ajaran ALLAH kepada RASULNYA dan pengikutnya. Maka SEGALA HAL harus kembali kepada ALLAH dan RASULNYA saja.

AliImr25-27: Karena itulah org2 beriman selalu berdoa, Ya ALLAH tolonglah kami utk selalu ZIKIR pdMU, selalu syukur pdMU dan selalu ibadah terbaik pdMU.

AliImr28-31: Ketahuilah bahwa bumi ini ALLAH wariskan kepada hamba2 ALLAH yang SHOLEH. Merekalah yang berhak menjadi PEMIMPIN di muka bumi ini.

AliImr32-36: Rasul brsabda, "Kalian tak akan pernah sesat selama2nya asal berpegang teguh pada AL-QUR'AN dan AS SUNNAH"

AliImr37-40: SUBHANALLAH ! Sungguh tidak ada yang MUSTAHIL bagi Allah. Semua hal hanya dengan KUN FAYAKUN, jadi maka jadilah.

AliImr46-49: SUBHANALLAH ! Islam adalah AGAMA yang mengajarkan pengikutnya untuk mendidik anak2 mereka sejak usia dini (sejak masih bayi).

AliImr41-45: Rasul bersabda "Siapa yang beriman pada Hari Akhir hendaklah ia berkata perkataan yang baik2. Kalau tidak bisa berkata yang baik2, diam saja."

AliImr55-58: Nabi Isa bukanlah yesus, tuhan atau anak tuhan tapi seorang NABI muslim yg mengabarkan dlm INJIL bhw kan datang nabi setelahnya yaitu AHMAD.

AliImr50-54: SEMUA rasul dan nabi adalah orang2 ISLAM yang berDAKWAH menyebarkan ISLAM. Hanya saja SYETAN2 jin dan manusia membuat AGAMA2 PALSU/SESAT.

ALLAH kembali menegaskan bahwa nabi ISA as adalah manusia yang ALLAH ciptakan dari TANAH dan IA tugaskan sebagi Rasul-NYA.

AlImran 64-68: MISI para Rasul sejak Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW adalah SAMA, mengajak UMAT MANUSIA pada KALIMAT TAUHID.

AlImran 69-73: Para pemimpin org2 kafir itu bukan tidak tahu KEBENARAN AGAMA ALLAH, sangat tahu tetapi sifat SOMBONG dan HASUD membuat mereka menolaknya.

AliImr74-77: Karunia ALLAH yang sangat besar kepada hambaNYA adalah ALLAH mencurahkan pada hati hamba-hambaNYA CINTA kepada NYA (sbg CINTA sejati).

AliImr78-80: Rasulullah saw bersabda, Umatku yang terbaik adalah mereka yang belajar Al-Qur'an kemudian mereka mengajarkan Al-Qur'an itu.

AliImr91-95: Diantara HIKMAH BESAR dari melakukan SEDEKAH (dg ikhlas) adalah bahwa BALA (=bencana) tidak pernah mendahului SEDEKAH.

AliImr85-90: TAUBATAN NASHUHA adalah taubat yang sungguh-sungguh, sangat menyesal pada perbuatan masiyatnya dan tidak pernah mengulanginya lagi.

AliImr81-84: Murtad, syirik atau riya setelah beramal adalah laksana orang yg membangun rumah dg biaya besar dan waktu lama setelah jadi, ia hancurkan.

AliImr96-100: MAKKAH menjadi pusat BERKAH, di antaranya adalah pusat KIBLAT umat MUHAMMAD dan TEMPAT DOA yang sangat MUSTAJAB (=dikabulkan).

AliImr105-110: (Imam Ghozali menyebutkan) dua hal yang membuat masuk SYURGA, (1) ALLAH Ridho mengampuni dosanya, (2) ALLAH terima amal ibadahnya.

AliImr101-104: Rasul saw bersabda, "Ummatku yg paling cerdas dan mulia adalah ummatku yg paling banyak INGAT MATI dan mempersiapkan hidup setelah mati."

AliImr111-115: Di antara tanda-tanda keSHOLEHan seorang HAMBA adalah senangnya ia menghadap ALLAH di tengah malam (ketika manusia terlelap tidur).

AliImr116-118: Tidak ada satupun mahluk ALLAH bisa menjadi manusia IKHLAS (hanya dg usahanya semata) kecuali (dg izin) ALLAH menjadikan hamba itu IKHLAS.

AliImr119-122: (Mampu untuk) berSYUKUR atas segala NIMAT dan (mampu untuk) berSHABAR atas segala UJIAN dr ALLAH adalah dua di antara sifa-sifat MU'MIN.

AliImr123-127: ALLAHU AKBAR ! ALLAH pasti akan menolong siapa saja yang berjuang dengan IKHLAS dan SUNGGUH-SUNGGUH di jalan ALLAH.

AliImr128-134: Kewajiban kita adalah berdakwah sedangkan (hasilnya) HIDAYAH adalah HAK MUTLAK ALLAH kepada siapa yg DIA kehendaki untuk mendapatkannya.

AliImr140-144: Rasulullah SAW bersabda: Orang mu'min itu ajaib (karena) dg nikmat ia bersyukur dan dg musibah ia (tetap/bisa) bersabar.

AliImr145-148: Rasul bersabda, "Umatku yg paling MULIA adalah umatku yg paling banyak ingat mati dan mempersiapkan utk menghadapi mati."

AliImr153-154: Tawakkal karena keYAKINan yang penuh bahwa ALLAH adalah segala-galanya pasti akan membuat hidup ini tenang/tentram dan menyenangkan.

AliImr161-164: SUBHANALLAH ! Nikmat yang paling berharga dalam hidup ini adalah HALAWATUL IMAN, nikmat iman yang ALLAH berikan kepada hambaNya.

AliImr149-152: SUBHANALLAH ! KeTAATan kepada pemimpin adalah hanya selama perintah dan larangannya sesuai dg AL-QUR'AN dan AS-SUNNAH, tidak menyimpang.

AliImr155-157: ALLAHU AKBAR ! Bagi mujahidin, keMULIAan hidup adalah terletak dalam memperJUANGkan/menegakkan SYARIATNYA dan wafat diJALANNYA.

AliImr165-167: Perang Uhud mnunjukn bhw kekalahan umat ISLAM adl hanya ketika mereka tdk taat pd ALLAH dan RasulNya !

Pentingnya Sholat Berjamaah di Masjid

Hidup dan berkelakuan berdasarkan petunjuk Allah subhaanahu wa ta’aala merupakan suatu tuntutan sekaligus indikator beriman tidaknya seseorang. Seorang yang beriman tentu akan berusaha keras agar segenap gerak-gerik hidupnya berada di bawah naungan dan bimbingan Allah subhaanahu wa ta’aala. Ia sadar bahwa jika ia tidak mengikuti pertunjuk ilahi, maka niscaya ia akan ditunggangi musuh Allah subhaanahu wa ta’aala, yaitu syethan. Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam menegaskan bahwa sholat berjamaah di masjid merupakan bagian penting dari SUNANUL HUDA (perilaku berdasarkan hidayah/petunjuk)

إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَّمَنَا سُنَنَ الْهُدَى وَإِنَّ مِنْ سُنَنِ الْهُدَى الصَّلَاةَ فِي الْمَسْجِدِ الَّذِي يُؤَذَّنُ فِيهِ (صحيح مسلم)

Rasulullah s.a.w. mengajarkan kepada kami SUNANUL HUDA (perilaku berdasarkan hidayah/petunjuk), dan di antaranya ialah sholat di masjid di mana terdengar kumandang adzan. (HR Muslim 3/386)

Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam dan para shohabat radhiyallahu ’anhum ’ajma’iin telah mencontohkan kepada kita bagaimana mereka sangat peduli dan konsisten dalam menegakkan sholat lima waktu berjamaah di masjid. Sedemikian kerasnya anjuran untuk melakukannya sehingga Nabi shollallahu ’alaih wa sallam pernah mengutarakan keinginan kuat dalam dirinya untuk mendatangi rumah-rumah mereka yang tidak menyambut seruan muadzin, kemudian membakar rumah mereka.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَتُقَامَ ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيُصَلِّيَ بِالنَّاسِ ثُمَّ أَنْطَلِقَ مَعِي بِرِجَالٍ مَعَهُمْ حُزَمٌ مِنْ حَطَبٍ إِلَى قَوْمٍ لَا يَشْهَدُونَ الصَّلَاةَ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ بِالنَّارِ (مسلم)

Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Sesungguhnya sholat yang paling berat bagi kaum munafik adalah sholat isya dan subuh. Andai mereka tahu apa manfaat di dalam keduanya niscaya mereka akan mendatanginya walaupun harus merangkak-rangkak. Sungguh aku ingin memerintahkan sholat untuk didirikan, lalu aku perintahkan seseorang untuk mengimami manusia dalam sholat. Kemudian aku pergi bersama mereka dengan membawa beberapa ikat kayu bakar menuju kaum yang tidak menghadiri sholat berjamaah, lalu aku bakar rumah mereka dengan api. (HR Muslim 2/123)

Sabtu, 20 Maret 2010

Aku Ingin Punya Istri yang Sholehah


20 ciri Istri sholihat:

01. Taat Beragama
-----------------

Rasulullah SAW bersabda :

"Perempuan itu dikawini atas empat perkara, yaitu: karena hartanya, karena
keturunannya, karena kecantikannya, atau karena agamanya. Akan tetapi,
pilihlah berdasarkan agamanya agar dirimu selamat." (H.R. Bukhari dan
Muslim)

Penjelasan :

Hadits tersebut memberikan gambaran mengenai kriteria-kriteria yang menjadi
bahan pertimbangan seorang lelaki dalam memilih seorang perempuan sebagai
istrinya. Kriteria-kriteria tersebut adalah kecantikan, keturunan,
kekayaan, dan agamanya. Orang yang mengutamakan kriteria agama, dijamin
oleh Allah SWT akan memperoleh kebahagiaan dalam berkeluarga.

Agama atau diin ialah keyakinan yang disertai peribadatam sesuai dengan
ketentuan syari'at Islam. Bila keyakinan dan peribadatan yang dilakukan
seseorang menyimpang dari ketentuan syari'at Islam, orang yang melakukannya
telah sesat. Untuk mengetahui ketaatan seseorang beragama, kita harus
berpedoman pada ketentuan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW.

Dalam memilih seorang perempuan untuk dijadikan istri, pertama kali
hendaklah kita menilai ketaatannya dalam beragama seperti yang disabdakan
oleh Rasulullah SAW dalam Hadits di atas.

Tanda utama seseorang dikatakan taat beragama yaitu bila ia dapat
menjalankan ketentuan pokok yang menjadi rukun Iman dan Islam dengan benar.

Orang yang beriman kepada Allah hanya meyakini ketentuan-Nya. Ia tidak akan
mempercayai ramalan ahli nujum dan peramal misalnya, sebab orang yang
mempercayai ramalannya berarti tidak sepenuhnya beriman kepada Allah SWT.
Perbuatan seperti itu disebut SYIRIK karena berlawanan dengan keyakinan
bahwa hanya Allah SWT yang tahu segala yang ghaib. Orang yang berbuat
syirik telah sesat.

Tanda lain seseorang dikatakan taat beragama adalah bila ia menjalankan
ibadah yang diperintahkan oleh Islam dengan tekun dan benar. Ibdah pokok
dalam Islam dan tidak dapat ditinggalkan adalah shalat. Siapa pun yang
telah memeluk Islam harus melaksanakannya. Rasulullah SAW telah menyatakan
bahwa shalat adalah hal yang pokok dalam Islam. Hal ini disebutkan dalam
Hadits berikut:

Dari Abu Hurairah Ra, ujarnya: Rasulullah SAW bersabda: "Perbuatan manusia
yang pertama kali dihisab pada hari kiamat kelak adalah shalatnya. Bila
shalatnya baik, dia akan beruntung dan selamat. Akan tetapi, bila shalatnya
tidak benar, dia akan gagal dan merugi. Jika ada yang kurang sedikit dari
kewajiban yang dilakukannya, kelak Tuhan yang Maha Gagah dan Maha Mulia akan
berfirman: '(Wahai Malaikat), perhatikanlah apa hamba-Ku ini melakukan
shalat sunnah sehingga dapat menyempurnakan kekurangannya dalam melakukan
shalat wajib, kemudian semua amalnya akan dihisab dengan cara seperti
ini.'"(H.R. Tirmidzi, Hadits hasan)

Maksud Hadits ini ialah seseorang dinilai taat beragama bila ia menunaikan
kewajiban shalat dengan benar. Seseorang yang mengaku muslim tetapi
terkadang menjalankan shalat, terkadang tidak, berarti tidak taat beragama.
Bila ia melakukan shalat tetapi tidak mengikuti tuntunan Rasulullah SAW,
shalatnya tidak benar. Orang semacam ini termasuk orang yang tidak taat
beragama.

Seorang laki-laki yang hendak menilai ketaatan calon istrinya, haruslah
lebih dulu mengerti ajaran Islam tentang keyakinan dan peribadatan secara
benar sebagaimana diajarkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW. Bila
dia sendiri tidak tahu hal-hal yang menjadi ketetapan dan hal-hal yang
bukan menjadi ketetapan Islam, tentu dia tidak akan bisa memilih calon
istri yang taat beragama dengan benar menurut ketentuan syari'at Islam.

Kita tidak seharusnya mudah terpesona dengan penampilan seorang perempuan.
Perempuan berjilbab, misalnya, dalam pergaulan sehari-hari ia ternyata
bercampur dengan laki-laki bukan mahram tanpa mengindahkan batas norma
pergaulan yang digariskan oleh Islam. Kita bisa menyimpulkan bahwa wanita
semacam ini jelas tidak taat beragama.

Kita tidak semestinya menilai perempuan berdasarkan atas ukuran dan norma
yang berlaku dalam masyarakat, karena norma yang berlaku di tengah
masyarakat sering bertentangan dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, kita
harus benar-benar menggunakan kriteria yang digariskan oleh Al-Qur'an dan
Sunnah Rasulullah SAW sejak awal memilih calon istri.

Bila langkah awal telah ditempuh dengan benar, kelak rumah tangga kita akan
dapat berjalan dengan serasi, harmonis, dan dan penuh kemesraan, karena
masing-masing mendasarkan langkah dan niatnya hanya karena Allah. Segala
bentuk kesulitan dan goncangan dalam mengayuh bahtera rumah tangga akan
dihadapi dengan penuh ketenangan dan pikiran jernih, karena kedua belah
pihak selalu pasrah dan berlindung pada kehendak dan kekuasaan-Nya. Sikap
semacam ini akan sangat membantu suamu istri dalam membina rumah tangga
sesuai dengan keridlaan Allah SWT.

Sebaliknya, istri tidak taat beragama, yaitu istri yang mengabaikan ajaran
agama, akan menyebabkan suami sulit membimbingnya dan sulit menciptakan
suasana rumah tangga yang islami. Bila suami dan istri sudah berlainan
langkah dalam menilai perbuatan halal dan haram atau baik dan buruk, hal
ini bisa menimbulkan pertengkaran dan perpecahan dalam berumah tangga.
Rumah tangga semacam ini sulit menjadi harmonis, tentram dan tenang.

Selain memberi dampak buruk bagi suami, istri yang tidak taat beragama akan
memberi dampak buruk pada pendidikan anak kelak. Ia tidak akan mendorong
anaknya untuk taat shalat dan rajin mengaji, tidak membiasakan salam ketika
keluar masuk rumah, tidak tahu membedakan najis dan suci, dan lain-lain.
Anak-anak yang tidak mengenal aturan agama semacam ini kelak setelah besar
mungkin sekali mudah terpengaruh oleh pergaulan yang buruk sehingga menjadi
orang yang rusak akhlaqnya dan mengabaikan agama. Oleh karena itu, besar
sekali bahaya istri yang tidak taat beragama untuk menjadi ibu bagi
anak-anak kita.

Agar kita dapat membentuk rumah tangga yang diridlai oleh Allah dan
memperoleh kebahagiaan sepanjang hayat sebelum mengambil seorang perempuan
menjadi istri kita perlu mengetahui ketaatannya dalam beragama.
Ada
beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain:

1. Mengamati caranya berpakaian, berias dan bergaul apakah sesuai dengan
ketentuan Islam atau tidak. Misalnya, mengamati apakah ia memakai muslimah
atau tidak, bersolek atau tidak, berkhalwat (berduaan) dengan laki-laki
bukan mahram atau tidak.

2. Menanyakan kepada orang-orang yang dekat dengan dirinya, seperti kerabat
dekat, tetangga dekat, atau teman-teman dekat tentang ketaatannya
menjalankan shalat 5 waktu, ketaatannya menjalankan puasa Ramadhan,
sikapnya kepada tetangga atau para kerabatnya, sikapnya kepada orang yang
lebih tua, dan lain-lain.

3. Datang sendiri kepada keluarga perempuan untuk melakukan penelitian dan
pengamatan secara langsung. Dalam pertemuan ini, perempuan yang diinginkan
harus disertai dengan anggota laki-laki keluarganya, sehingga tidak terjadi
khalwat (berduaan). Pada saat inilah kita bisa meneliti berbagai hal yang
ingin diketahui dari perempuan tersebut agar kita memperoleh gambaran yang
jelas.

Cara-cara semacam inilah yang seharusnya dilakukan oleh kaum muslimin dalam
menyediliki calon istrinya. Kita tak boleh melakukan cara-cara di luar
Islam, seperti berpacaran atau berkenalan di tengah jalan. Cara semacam ini
sama sekali tidak dibenarkan.

Ringkasnya, Laki-laki yang ingin membangun rumah tangga bahagia dan penuh
kesejateraan di dunia dan di akhirat hendaklah memilih perempuan yang taat
beragama untuk dijadikan istri. Insya Allah hidupnya akan bahagia.***

02. Dari Lingkungan yang Baik
-----------------------------

Disebutkan dalam Hadits berikut bahwa:

Rasulullah SAW bersabda: "Jauhilah olehmu khadraauddiman!" Rasulullah
ditanya: "Wahai Rasulullah, apakah khadraauddiman itu?" Sabdanya: "Wanita
cantik di lingkungan yang buruk."(H.R. Daraquthni, Hadits lemah)

Penjelasan:

Hadits tersbut derajatnya lemah karena ada rawi bernama Al-Waqidi yang
dinilai sebagai rawi yang sangat lemah oleh ahli hadits.

Hadits tersebut memperingatkan kepada laki-laki muslim bahwa perempuan yang
tinggal di lingkungan yang tidak baik hendaknya dijauhi. Perempuan semacam
itu kemungkinan besar akhlaqnya terpengaruh lingkungannya yang tidak
islami. Hal ini sering dibuktikan oleh pengalaman dalam kehidupan di tengah
masyarakat selama ini. Wanita sering lebih mudah tergoda oleh hal-hal yang
sepintas menyenangkan dan tampak glamor, tanpa memikirkan akibat buruk yang
akan terjadi. Wanita lebih mudah dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak
baik.

Lingkungan yang tidak baik ialah lingkungan yang dipenuhi kebiasaan,
tradisi, dan perilaku yang bertentangan dengan syari'at Islam. Lingkungan
masyarakat yang mempunyai tradisi berjudi, membuka praktek pelacuran, gemar
minum minuman keras, dan melakukan maksiat-maksiat lainnya merupakan contoh
lingkungan yang tidak baik.

Lingkungan semacam ini jelas merugikan pembinaan akhlaq dan keagamaan
masyarakatnya, baik perempuan maupun laki-laki. Lingkungan yang dipenuhi
dengan praktek pelacuran tentu amat membahayakan pembinaan akhlaq waarga
perempuannya. Biasanya warga laki-lakinya banyak yang lebih dulu terjerumus
sehinga kaum perempuan terdorong untuk lebih berani terjum dalam kesesatan
seperti itu. Hal ini disebabkan kaum laki-lakinya tidak bisa diandalkan
sebagai pelindung kaum wanitanya.

Memang tidak bisa dijadikan sebagai satu kepastian untuk menyimpulkan bahwa
setiap perempuan yang tinggal di lingkungan yang buruk otomatis berakhlaq
tidak baik. Beberapa contoh kita temukan dalam sejarah bahwa ada wanita
yang tetap tegak dalam keyakinan tauhid walaupun berada di tengah-tengah
lingkungan penuh dengan dosa dan kemusyrikan, Di antaranya adalah 'Aisyah,
istri Fir'aun dan Masyithah, pelayan perempuan di istana Fir'aun. Kedua
perempuan ini ternyata teguh dalam mengikuti ajaran
Musa AS. Akan tetapi,
perempuan-perempuan seperti mereka sulit kita dapatkan.

Suami yang istrinya berasal dari lingkungan tidak baik mempunyai resiko
amat besar karena akhlaq dan kebiasaan buruk yang telah mendarah daging
dalam diri sulit diubah dalam waktu relatif singkat.

Seorang perempuan yang biasa mengangap pergaulan bebas dan pelacuran
sebagai hal yang lumrah dalam masyarakat, akan sulit menaati ketentuan
agama yang melarang laki-laki dan perempuan bukan mahram bergaul bebas.
Bila kelak dia menjadi istri dari suami yang lingkungan keluarganya taat
beragama, akan terasa sulit dan berat baginya untuk mematuhi akhlaq agama.
Ketika suaminya tidak di rumah, ia akan merasa tidak berdosa menerima teman
lelakinya yang bebas berkunjung ke rumah. Bila suami menegur, ia akan
menjawab dengan enteng bahwa hal itu telah lumarah. Ia sama sekali tidak
mau mengindahkan syari'at Islam, bahkan menganggapnya sebagai belenggu yang
menekan dirinya.

Istri yang bersikap semacam ini jelas akan menimbulkan konflik dengan
suaminya sehingga terjadi pertengakaran. Hal itu disebabkan istri enggan
mematuhi syari'at Islam yang dipandangnya bertentangan dengan tradisi
lingkungan yang tidak islami.

Tak ada suami atau istri yang menghendaki rumah tangganya dipenuhi
pertengkaran dan perselisihan setiap hari. Pertengaran dan perselisihan
dalam rumah tangga mengakibatkan tekanan dan depresi bagi suami istri.
Untuk mencegah hal ini, Islam memberikan tuntunan kepada kita agar dalam
memilih calon istri hendaklah memperhatikan lingkungan tempat tinggalnya.

Jadi, walaupun Hadits tersebut lemah, isi dan maksud Hadits di atas dapat
dipergunakan sebagai pedoman umum sehingga kita lebih dapat berhati-hati
dalam menilai akhlaq seorang perempuan. Kita dapat menjadikannya sebagai
peringatan agar kita lebih mengutamakan calon istri yang tinggal di
lingkungan yang baik.

Untuk mengetahui kualitas lingkungan tempat tinggal calon istri, kita dapat
mengamati hal-hal yang berhubungan dengan:

1. Tempat tinggalnya, yaitu apakah yang bersangkutan tinggal di lingkungan
yang islami atau tidak. Kalau lingkungannya biasa digunakan sebagai tempat
berjudi atau bermabuk-mabukan atau menyabung ayam dan maksiat lainnya, k
ecil kemungkinan orang yang tinggal di tempat semacam ini taat beragama.
Sebaliknya, apabila ia tinggal di lingkungan yang rajin mengadakan
pengajian, masjidnya ramai dengan shalat jama'ah, warga yang perempuan
berpakaian muslimah, tidak terjadi pergaulan bebas antara laki-laki dan
perempuan yang bersangkutan taat beragama.

2. Keluarganya, yaitu apakah keluargannya orang-orang yang taat menjalankan
syari'at Islam atau tidak. Jika ia berasal dari keluarga yang tidak peduli
dengan agama, misalnya tidak taat shalat, tidak taat puasa, tidak peduli
akan halal dan haram dalam mencari nafkah, anggota keluarga yang perempuan
tidak berpakaian muslimah di luar rumah, atau tidak baik hubungannya dengan
tetangga atau kerabat dekatnya, kita harus berhati-hati agar kita selamat
dari kemungkinan-kemungkinan tidak baik saat membina rumah tangga kelak.

3. Lingkungan pendidikannya, yaitu lingkungan di mana dia memperoleh
pendidikan islami atau tidak.

Ringkasnya, kaum laki-laki dalam memilih calon istri sebaiknya
memperhatikan aspek lingkungannya. Mereka sebaiknya lebih mengutamakan
perempuan yang tinggal di lingkungan yang baik. Semakin baik lingkungan
asalnya, akan semakin besar sumbangannya dalam mewujudkan pembinaan rumah
tangga yang bahagia.***

03. Perawan
-----------

Disebutkan dalam Hadits berikut bahwa:

Rasulullah SAW bersabda kepada Jabir ketika beliau kembali dari perang
Dzatur Riqa': "Wahai Jabir, apakah nanti kamu akan kawin?" Saya menjawab:
"Ya, wahai Rasulullah." Sabdanya: "Dengan janda atau perawan?" Saya
menjawab: "Janda." Sabdanya: "Mengapa bukan perawan, supaya kamu dapat
bergurau dengannya dan ia pun dapat bergurau denganmu?" Saya menjawab:
"Sesungguhnya bapakku telah wafat saat perang Uhud, sedangkan beliau
meninggalkan tujuh anak perempuan kepada kami. Oleh karena itu, aku menikah
dengan seorang janda perempuan yang 'mumpuni', ia dapat mengasuh mereka dan
melakukan kewajiban terhadap mereka." Sabdanya: " Engkau benar, insya
Allah." (H.R. Bukhari dan Muslim)

Penjelasan:

Hadits tersebut memberikan dorongan kepada kaum laki-laki untuk memilih
calon istri yang perawan, yaitu perempuan yang belum pernah bersetubuh atau
belum pernah menikah.

Perempuan-perempuan yang masih perawan belum pernah mengenal kemesraan
dengan laki-laki sehingga hatinya masih polos dan bersih. Ia tidak memiliki
kenangan masa lalu dengan laki-laki lain sehingga ketika ia bercengkerama
dengan laki-laki yang baru menjadi suaminya, hati dan angan-angannya hanya
tertuju kepada suami. Ia hanya merasakan sentuhan kemesraan dari laki-laki
yang menjadi suaminya. Seluruh perhatian, cinta, serta kasih sayangnya
dicurahkan kepada suami tanpa membandingkan dengan laki-laki lain. Keadaan
semacam inilah yang digambarkan oleh Rasulullah SAW dalam Hadits tersebut
dengan sabdanya : "Engkau bisa bergurau dengannya dan dia pun bisa bergurau
mesra denganmu." Suasana semacam inilah yang dinyatakan Rasulullah
kemungkinan besar hanya bisa tercipta dengan istri yang masih perawan.

Laki-laki muslim sebaiknya berhati-hati terhadap perempuan yang pernah
berpacaran atau gemar berganti pacar. Perempuan yang pernah berpacaran
pernah mengenal kemesraan dengan laki-laki sehingga hatinya tidak polos dan
tidak bersih lagi. Ia sudah tentu memiliki kenangan masa lalu dengan
pacarnya sehingga ketika ia bercengkerama dengan suami, hati dan
angan-angannya tidak sepenuhnya tertuju kepada suaminya. Ia akan
membandingkan sentuhan kemesraan antara pacarnya dulu dengan suaminya.
Selain itu, keperawanannya juga harus dipertanyakan karena tidak bisa
dipastikan sejauh mana ia berhubungan dengan pacarnya.

Untuk mengetahui keperawanan calon istri seorang laki-laki dapat melakukan
cara-cara berikut ini:

1. Menanyakan hal tersebut kepada yang bersangkutan ketika bermaksud
melamar.
2. Menanyakan hal tersebut kepada keluarga atau kerabat atau tetangga
dekatnya yang dinilai jujur, adil dan objektif.

3. Melakukan pemeriksaan medis bilamana ingin memperoleh keyakinan bahwa
yang bersangkutan benar-benar perawan. Akan tetapi, cara semacam ini harus
mendapat persetujuan dari perempuan yang bersangkutan, karena hal ini bisa
dianggap merendahkan martabatnya.

Hadits Rasulullah SAW tersebut merupakan anjuran kepada laki-laki muslim
untuk memilih perempuan yang perawan sebagai istri, bukan larangan kepada
laki-laki muslim untuk memperistri perempuan janda. Rasulullah mengingatkan
bahwa dengan memperistri perempuan perawan kemungkinan besar akan lebih
dapat menciptakan suasana kemesraan yang lebih mendalam dibandingkan dengan
beristrikan perempuan janda.

Oleh karena itu, laki-laki yang menginginkan suasana mesra dan perhatian
sepenuh hati dari istrinya, hendaklah memilih perempuan yang masih
perawan.***

04. Penyabar
------------

Allah berfirman dalam Q.S. At-Tahriim ayat 11:

"Allah menjadikan istri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman
ketika ia berkata: 'Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di
sisi-Mu dalam syura; dan selamatkanlaj aku dari Fir'aun dan perbuatannya;
dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim'".

Penjelasan:

Sabar dalam bahasa Arab artinya lapang dada menerima kepahitan, kesulitan
dan rintangan tanpa keluh kesah dan jengkel. Bila seseorang menggerutu
menghadapi kesulitan, jengkel dan marah menghadapi rintangan. Dia dikatakan
tidak sabar.

Maksud ayat tersebut ialah bahwa seorang istri yang sabar menghadapi
perilaku buruk suaminya sangat membantu mempertahankan keutuhan rumah
tangga. Dalam kasus tersebut, istri Fira'aun sangat sabar menerima
kekejaman Fir'aun terhadap dirinya. Ia tetap tabah menghadapi kekejaman
suaminya dan hanya pasrah pada Allah.

Istri penyabar seperti istri Fir'aun yang Allah gambarkan pada ayat
tersebut tentu memberikan jasa sangat besar dalam memelihara keutuhan rumah
tangga, kebahagiaan suami dan kegembiraan anak-anaknya. Ia tidak akan mudah
menceritakan kesulitan dan berbagai permasalahan yang akan menyedihkan dan
mecemaskan suaminya. Walaupun sebenarnya istri menyimpan kepahitan dalam
hatinya, semua kesulitan dihadapinya dengan penuh ketabahan dan sikap
pasrah kepada Allah. Hal itu menjadikan rumah tangganya selalu dipenuhi
kegembiraan, keceriaan dan penuh tawa.

Istri yang sabar tidak hanya memberikan semangat dan dorongan hidup kepada
suaminya dalam menghadapi segala macam tantangan dan rintangan, ia juga
dapat menjaga kehormatan suami di hadapan anak-anak dan orang lain. Istri
yang sabar tidak akan manceritakan sikap buruk suami kepada anak-anaknya,
karena ia tidak ingin melibatkan anak-anaknya dalam persoalan yang tengah
dihadapinya. Sebaliknya, ia selalu memuji akhlaq suaminya di hadapan anak
dan orang tuanya. Sikap semacam ini akan menciptakan hubungan mesra dalam
rumah tangga karena anak-anak selalu menaruh hormat kepada bapaknya.

Sebaliknya istri yang pemarah, suka membantah dan suka memaki suaminya akan
menimbulkan konflik berkepanjangan dalam rumah tangganya. Bahkan konflik
tersebut bisa melebar kepada anak-anak, orang tua dan mertuanya. Jika hal
ini terjadi, pasti anak-anak dalam rumah tangga semacam ini akan mengalami
stress dan kebingungan. Selain itu, tetangga pun akan merasa enggan
berdekatan dengan rumah tangga yang dipenuhi konflik. Mereka mungkin saja
turut merasakan ketegangan karena boleh jadi anak-anak yang berasal dari
keluarga yang penuh konflik akan menimbulkan gangguan.

Oleh karena itu, setiap laki-laki sangat perlu memperhatikan sifat calon
istrinya, apakah dia bersifat penyabar atau pemarah, tabah menempuh
kesulitan atau manja. Hal ini perlu diketahui sebab sifat-sifat buruk
banyak berpengaruh dalam hidup berumah tangga. Bukankah tidak ada orang
yang mau membangun rumah tangga dengan suasana penuh pertentangan,
perselisihan dan permusuhan yang hanya akan menciptakan hidup penuh derita
dan nestapa.

Untuk mengetahui apakah calon istri penyabar atau tidak, dapat dilakukan
penyelidikan dengan cara-cara antara lain:

1. Menanyakan hal tersebut kepada teman atau tetangga dekatnya yang jujur
dan adil bagaimana sikap yang bersangkutan dalam menghadapi kesulitan,
rintangan dan kepahitan. Misalnya, dengan mengamati sikapnya apabila ada
teman yang berbuat salah kepadanya, apakah dia cepat memarahi ataukah
menerimanya dengan tenang. Apabila ternyata dia bersikap tenang tanpa
menunjukkan sikap jengkel atau marah berarti ia orang yang sabar.

2. Mengamati dan mengujinya dengan beberapa hal berikut:
2.1. reaksinya ketika disuruh menunggu;
2.2. reaksinya ketika ditegur karena melakukan kesalahan;
2.3. reaksinya ketika dihadapkan pada kesulitan;
2.4. sikapnya ketika menghadapi anak kecil, orang tua, orang sakit, orang
lanjut usia, dan lain-lain.

Setiap suami ingin istrinya mempunyai kesabaran jauh lebih besar daripada
dirinya. Dia ingin menjadikan istrinya sebagai tempat menumpahkan segala
keresahan hati dalam menghadapi problem kehidupan. Dia ingin agar istri
dapat menenangkan suami dengan kesabaran dari segala keresahannya sehingga
suami memperoleh kesegaran dan dorongan hidup lebih baik. Oleh karena itu,
setiap laki-laki harus benar-benar mengutamakan calon istri yang penyabar.
Insya Allah, segala tantangan dan kesulitan dalam rumah tangga akan
teratasi dengan baik sehingga tercipta keluarga bahagia.***

05. Memikat Hati
----------------

Allah berfirman dalam Q.S. An-Nisaa' ayat 3 :

"Jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan
yang yatim (bilamana kamu mengawininya), kawinilah wanita-wanita (lain)
yang kamu senangi, ..."

Penjelasan:

Ayat tersebut menyebutkan agar laki-laki memilih perempuan yang memikat
atau menyenangkan hatinya sebagai istri. Kata-kata yang dipergunakan pada
ayat di atas yaitu "thaaba". Kata ini berarti :

1. Baik, seperti dalam kalimat: "Hadzaa syaiun thayyib." (Ini adalah urusan
yang baik). Kata thayyib berasal dari thaaba.

2. Hatinya baik, seperti pada kalimat: "Hiya imra'atun thaabat nafsuha".
(Perempuan ini baik hatinya).

3. Ya, sebagai kata jawab, seperti dalam kalimat: "Thayyib, ana hadhir".
(Ya, saya datang).

Dari ketiga arti di atas kita dapat mengetahui bahwa arti kata thaaba pada
ayat tersebut adalah sifat baik hati, akhlaq dan kepribadian perempuan yang
membuat calon suaminya merasa tertarik dan senang. Tanpa adanya
faktor-faktor ini, rasa tertarik, senang dan terpikat tidak akan ada.

Istri yang bisa membuat suaminya merasa senang dan tertarik akan semangat
untuk bersama-sama membangun rumah tangga yang sakinah dan damai. Tanpa
rasa senang dan terpikat sulit akan tercipta kemesraan dan keintiman dalam
hidup berumah tangga. Oleh karena itu, laki-laki yang hendak memilih
seorang perempuan sebagai calon istrinya harus bertanya kepada dirinya
sendiri apakah hatinya benar-benar merasa senang dan terpikat kepada
perempuan tersebut atau tidak. Ia harus jujur menghayati perasaannya
sendiri dalam memperhatikan hal-ihwal perempuan yang diminati sebelum
melamarnya, apalagi menikahinya.

Daya tarik yang utama dan bertahan lama, bahkan sampai akhir hayat adalah
daya tarik akhlaq dan ketaatan perempuan yang bersangkutan kepada Allah dan
Rasul-Nya. Adapun daya tarik lainnya adakalanya menyebabkan kebosanan atau
kebencian di belakang hari. Kecntikan, misalnya, semakin lama akan memudar.
Suami tidak menaruh cinta lagi kepada istrinya karena ia tidak cantik lagi,
atau karena suatu musibah yang merusak kecantikan istri, suami tidak lagi
tertatik, bahkan menjauhinya. Daya tarik lainnya adalah kekayaan. Seorang
laki-laki memperistri seorang perempuan karena tertarik pada kekayaannya.
Setelah menikah sekian tahun, harta kekayaan istri habis, sehingga suami
kehilangan rasa tertarik terhadap istrinya. Oleh karena itu, yang akan
menjamin suami tertarik dan terpesona kepada istrinya secara langgeng
adalah daya tarik akhlaq dan ketaatan beragama seorang perempuan.

Untuk memastikan apakah seorang laki-laki tertarik kepada calon istrinya
atau tidak, dia hendaklah menguji kejujuran hatinya berulang kali dengan
cara-cara antara lain:

1. Membandingkannya dengan perempuan lain. Jika hatinya ternyata masih
bimbang, berarti dia belum terpikat sepenuh hati kepada perempuan tersebut.

2. Mengendapkan keinginannya lebih lama kepada perempuan tersebut sehingga
dapat lebih diyakini ketertarikan dan kesenangan hatinya. Jika setelah
beberapa lama ternyata ia masih tetap tertarik dan menyenanginya, berarti
perempuan tersebut mendapatkan nilai yang tinggi di dalam hatinya.

3. Mengamati daya tarik perempuan tersebut dengan seksama apakah daya
tariknya merupakan sifat-sifat asli atau sekedar polesan. Dengan mengetahui
keadaan sebenarnya, ketertarikan terhadap perempuan yang bersangkutan akan
langgeng karena benar-benar timbul dari dalam hatinya. Sebaliknya, jika
daya tarik perempuan itu hanya bersifat polesan, dia lebih baik
mengundurkan diri, karena daya tarik yang sifatnya polesan tidak bertahan
lama.

Setiap laki-laki perlu memperhatikan aspek ini sebagai tolok ukur dalam
menilai perempuan yang menjadi calon istrinya agar terhindar dari keadaan
yang tidak diinginkan kemudian saat berumah tangga.

Sering terjadi seorang laki-laki sangat kecewa dan menyesal karena istri
yang dahulu dinilai memiliki sifat-sifat terpuji, terbukti memiliki
sifat-sifat sebaliknya. Sifat yang dulu ditampilkan di hadapan calon
suaminya ternyata hanya polesan. Akibatnya, wanita yang dipilih menjadi
istrinya benar-benar dirasakan sebagai orang lain, bukan wanita yang
didambakanya sebelumnya. Kejadian semacam ini hanya meninggalkan rasa
perih, kecewa, dan marah yang terpendam.

Berikut ini kami kemukakan beberapa contoh perempuan yang memiliki daya
tarik polesan atau semu:

1. Seorang perempuan yang terlihat cantik karena bersolek. Karena setelah
menjadi istri ia tidak mampu membeli peralatan kecantikan, terlihatlah
keadaan aslinya. Suami melihat bahwa istri yang disangka benar-benar cantik
alami ternyata tidak cantik. Kecantikannya hanya polesan belaka. Untuk
mempertahankan penampilannya suami harus mengeluarkan biaya banyak sehingga
menguras pendapatanya. Hal semacam ini menimbulkan kejengkelan dan
kemarahan sehingga ia membenci istrinya.

2. Seorang perempuan dari status sosial yang terhormat tetapi sikapnya
merendahkan suaminya. Ia memandang suaminya yang harus menghormati dirinya,
bukan dia yang harus menghormati suaminya. Pada awalnya suami tidak begitu
merasa terhina oleh sikap istrinya, tetapi semakin lama suami merasakan
bahwa dirinya tidak dihargai oleh istrinya sebagai kepala rumah tangga.
Suami merasa kecewa dan jengkel kepada istrinya sehingga mereka semakin
renggang. Suasana semacam ini mengakibatkan rumah tangga tidak lagi
dipenuhi kecintaan dan kemesraan, yang ada hanyalah permusuhan yang
tersembunyi.

Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dalam rumah
tangga Allah menegaskan dengan firman-Nya pada ayat di atas agar laki-laki
memilih perempuan yang benar-benar disenanginya dan memiliki daya pikat
yang sejati. Ia jangan mudah tertipu penglihatan sepintas terhadap
kecantikan, kekayaan, dan status sosial yang lebih banyak dibangkitkan oleh
selera rendah yang sifatnya sementara. Ia hendaklah benar-benar menguji
hati nuraninya dengan cara-cara yang benar sehingga yakin bahwa perempuan
yang hendak dijadikan istrinya benar-benar sesuai dengan hati nuraninya.
Pengamatan jeli dan seksama dalam memilih calon istri yang sesuai dengan
tuntutan Islam merupakan hal utama yang harus ia lakukan.***

06. Amanah
----------

Allah berfirman dalam Q.S. An-Nisaa' ayat 34:

"...Oleh sebab itu, wanita yang shalih ialah yang taat kepada Allah lagi
memelihara (dirinya dan harta suami) ketika suaminya tidak ada, karena
Allah telah (menyuruh) memeliharanya..."

Disebutkan dalam Hadits berikut:

Rasulullah SAW bersabda: "Sebaik-baik istri yaitu yang meyenangkanmu ketika
kamu lihat; taat kepadamu ketika kamu suruh; menjaga dirinya dan hartamu
ketika kamu pergi". (H.R. Thabarani, dari 'Abdullah bin Salam)

Penjelasan:

Amanah yaitu tanggung jawab memenuhi kepercayaan orang kepadanya. Apa saja
yang dipercayakan orang kepadanya dijaga dan ditunaikan dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan tuntutan pemberi kepercayaan.

Ayat tersebut menjelaskan sifat istri yang baik, yaitu benar-benar bisa
memelihara kehormatan dirinya pada saat suaminya tidak di rumah. Ia juga
menjaga dengan amanah harta benda suaminya selama dia tidak di rumah.

Hadits di atas menjelaskan bahwa setiap istri dituntut untuk amanah
terhadap suaminya dalam mengelola harta suami yang dipercayakan kepadanya.

Seorang istri harus memiliki sifat amanah karena ia diberi kepercayaan oleh
suaminya mengenai segala macam urusan diri dan keluarganya, bahkan seluruh
rahasia suaminya. Suami bukan hanya mempercayakan harta kekayaan kepadanya,
melainkan juga mempercayakan kehormatan dan keamanan anak-anaknya. Hal ini
menuntut adanya sifat amanah istri sehingga ia tidak akan melakukan
kecurangan ketika suami tidak ada, atau menipu suaminya sehingga
menjerumuskannya ke dalam malapetaka. Misalnya, karena kekurangan uang
belanja ia menyebarkan hal tersebut kepada orang lain, atau menyampaikan
aib suami kepada orang lain sekalipun tidak bermaksud jahat. Hal semacam
ini sudah merupakan tindakan khianat istri kepada suami.

Istri yang amanah tentu tidak akan mengabaikan tanggung jawabnya menjaga
dan memelihara segala hal yang dipercayakan kepadanya. Ia akan memelihara
suasana rumah tangga penuh rasa kasih sayang dan cinta.

Sungguh sangat besar bahaya istri yang tidak amanah bagi keselamatan dan
keamanan suami. Istri yang curang dalam menggunakan harta kekayaan suami
akan memberatkan suami dalam mencari pemenuhan kebutuhan keluarga. Istri
yang tidak dapat menyimpan cacat cela dan rahasia suami akan merusak
kehormatan suaminya. Istri yang tidak dapat menjaga anak-anak suaminya
dengan baik akan menyusahkan suami dalam membina kehidupan anak-anaknya
menjadi orang yang shalih. Istri yang tidak amanah akan menimbulkan
ketegangan dan perselisihan karena hal yang diamanahkan kepadanya tidak
dijaga dengan baik.

Oleh karena itu, setiap laki-laki yang ingin memperistri seorang perempuan
harus benar-benar memperhatikan ada tidaknya sifat amanah pada calon
istrinya. Jika ternyata ia seorang perempuan yang kurang baik amanahnya dan
kecil harapan untuk diperbaiki, perempuan semacam ini sebaiknya tidak
dijadikan istri.

Untuk mengetahui apaah calon istri amanah atau tidak, dapat dilakukan
upaya-upaya berikut:

1. Menanyakan kepada kerabat atau tetangga atau teman dekatnya yang jujur
dan berakhlaq baik apakah dia orang yang dapat dipercaya bila diberi
kepercayaan mengurus dan menyimpan sesuatu atau tidak.

2. Menyelidiki perilakunya apakah ia dapat dipercaya dalam melaksanakan
kepercayaan orang kepadanya atau tidak. Misalnya dengan mengamati sikapnya
bila dititipi uang apakah ia dapat dipercaya atau tidak. Bisa juga dengan
mengamati apakah ia selalu memenuhi janji dengan baik atau tidak bila
berjanji.

3. Menyelidiki perilaku keluarganya berkenaan dengan sifat amanah apakah
keluarganya dapat dipercaya dalam menjaga harta titipan dan selalu memenuhi
janji atau tidak. Dengan bercermin pada keadaan keluarganya besar
kemungkinan yang bersangkutan juga menjadi perempuan yang amanah.
Sebaliknya, jika keluarganya dikenal sebagai orang yang tidak dapat
dipercaya, kemungkinan anaknya begitu.

Jadi, karena istri yang amanah sangat berperan penting dalam menciptakan
kehidupan keluarga yang baik, laki-laki yang ingin membina rumah tangga
harus selalu mengutamakan istri yang amanah. Dengan istri yang amanah insya
Allah kehidupan keluarga tidak akan banyak beban sehingga tercipta keluarga
yang sakinah.***

07. Tidak Bersolek Bila Keluar Rumah
------------------------------------

Disebutkan dalam Hadits berikut:

"Wanita-wanita yang gemar minta cerai dan wanita-wanita pesolek (di luar
rumah) adalah wanita-wanita munafik". (H.R. Abu Nu'aim)

Penjelasan:

Maksud Hadits di atas ialah perempuan yang suka bersolek ketika keluar
rumah adalah perempuan munafik. Orang munafik perkataannya tidak bisa
dipercaya, janjinya tidak bisa dipegang dan kejujurannya tidak dapat
dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, perempuan yang suka bersolek ketika
keluar rumah berarti memiliki sifat-sifat buruk.

Sifat perempuan dalam menampilkan dirinya macam-macam.
Ada perempuan yang
suka bersolek, ia dapat memoles dirinya dengan baik sehingga terlihat
cantik dan kekurangannya tertutupi. Tindakannya bertujuan untuk menawan
hati orang lain, terutama lawan jenisnya. Perempuan semacam ini disebut
munafik karena selalu berpura-pura dalam menampilkan dirinya dan
menyembunyikan keadaan sesungguhnya.

Selain itu,ada perempuan yang tampil apa adanya, ia tidak mau mengenakan
macam alat kecantikan. Ia selalu menampakkan dirinya dengan polos, tetapi
memperlihatkan budi pekerti yang baik dan akhlaq yang terpuji. Ia
berpakaian sederhana apa adanya. Perempuan semacam ini lebih mengutamakan
kecantikan dan keindahan batin daripada keindahan lahirnya.

Di antara dua sifat perempuan tersebut, perempuan yang tampil apa adanya,
polos, dan sederhana itulah yang berakhlaq baik. Perempuan semacam inilah
yang seharusnya menjadi pilihan laki-laki beriman untuk dijadikan istri. Ia
bisa diharapkan untuk bersama-sama membangun rumah tangga yang penuh
kedamaian, keceriaan, kasih sayang dan kebahagiaan.

Istri yang bersolek bila keluar rumah termasuk wanita munafik karena ia
berusaha terlihat cantik di mata orang lain, bukan di hadapan suaminya. Ia
akan membuat hati suami selalu dibayangi kebimbangan. Suami menjadi selalu
khawatir jangan-jangan istrinya tidak dapat menjaga dirinya dari rayuan
laki-laki lain atau bercengkerama dengan laki-laki lain ketika dia tidak di
rumah. Ia juga bimbang bila memberi uang belanja karena mungkin sekali
istrinya menghamburkannya di luar pengetahuan suami. Ia juga sulit
mempercayai apa yang dibicarakan istrinya. Kebimbangan semacam ini tentu
dapat mengganggu ketentraman dalam rumah tangga, bahkan bisa memicu
pertengkaran.

Istri pesolek menimbulkan beban psikologis bagi suami. Kegemarannya
bersolek bila keluar rumah bisa mengundang selera laki-laki lain terhadap
dirinya. Hal ini tentu akan menimbulkan salah paham dengan suaminya. Suami
akan merasa curiga setiap saat sehingga timbul pertengkaran dalam rumah
tangga.

Selain beban psikologis, istri pesolek juga akan menimbulkan banyak problem
bagi suaminya karena kegemarannya bersolek menyebabkan suami harus
mengeluarkan banyak uang. Hal semacam ini tentu akan membebani suami, bila
pendapatan suami hanya cukup untuk makan sehari-hari.

Karena begitu besarnya kendala beristri perempuan pesolek, seorang lelaki
hendaklah lebih dahulu meneliti dan mencermati calon istrinya. Jika
ternyata dia seorang yang benar-benar gemar bersolek, bahkan biasa bersolek
sejak kecil, hendaklah ia mempertimbangkan dengan seksama apakah ha itu
akan menimbulkan malapetaka atau tidak bagi dirinya kelak. Jika
kegemarannya besolek bukan kebiasaan sejak kecil, melainkan sekedar
pengeruh teman dan ada harapan untuk diperbaiki, ia harus tetap
mempertimbangkan pemilihannya, sebab boleh jadi pengaruh temannya akan
menjadi kebiasaan. Ia harus benar-benar bersikap objektif dalam menilai
kemampuannya mengayomi perempuan tersebut. Langkah terbaik adalah
mendasarkan pilihannya sesuai dengan tuntunan syari'at Islam supaya kelak
tidak menyesal.

Untuk mengetahui apakah calon istri pesolek atau bukan, dengan mudah dapat
dilihat dari penampilannya sehari-hari. Bila ia menampilkan diri secara
polos dan sederhana walaupun sebenarnya dia berkecukupan, wanita semacam
ini termasuk bukan pesolek. Akan tetapi, jika ia tampil dengan polos hanya
karena keadaan ekonominya lemah, hal ini perlu dipertimbangkan dan
diselidiki lebih jauh. Kita perlu meneliti lebih jauh penampilannya pada
saat-saat tertentu, misalya pada saat menghadiri acara pesta perkawinan,
wisuda dan lain-lain, apakah tetap tampil apa adanya atau bersolek di luar
kebiasaannya.

Ringkasnya, setiap laki-laki hendaklah memperhatikan masalah ini dengan
seksama agar kelak tidak menyesal dalam membina rumah tangga dengan
perempuan yang didambakannya. Hal ini perlu dilakukan jika ia menghendaki
rumah tangga yang dipenuhi dengan keharmonisan, kemesraan dan kebahagiaan.
Oleh karena itulah, ia hendaklah berhati-hati agar tidak memilih perempuan
yang gemar bersolek bila keluar rumah.***

08. Kufu' dalam Beragama
------------------------

Rasulullah SAW bersabda dalam Hadits-Hadits berikut:

"Wahai Bani Bayadhah, kawinkanlah (perempuan-perempuan kamu) dengan Abu
Hind; dan kawinlah kamu dengan (perempuan-perempuan)nya." (H.R. Abu Dawud)

"Orang-orang Arab satu dengan lainnya adalah kufu'. Bekas budak satu dengan
lainnya adalah kufu' pula." (H.R. Bazar)

"Sesungguhnya Allah memuliakan Kinanah di atas Bani Isma'il dan memuliakan
Quraisy di atas Kinanah dan memuliakan Bani Hasyim di atas Quraisy dan
memuliakan aku di atas Bani Hasyim...Jadi, akulah yang terbaik di atas yang
terbaik." (H.R. Muslim)

Penjelasan:

Kata kufu' artinya sepadan atau setara. Dalam pengertian adat-istiadat,
kufu' ialah kedudukan setara antara calon suami dengan calon istri, baik
dalam urusan agama, keturunan, nasab, maupun kedudukan sosial dan ekonomi.
Bila calon pasangan dalam hal-hal tersebut setara, maka mereka disebut
kufu'.

Hadits-hadits di atas memberikan penjelasan kufu' dalam pandangan syari'at
Islam. Hadits pertama menjelaskan bahwa Rasulullah memerintahkan Bani
Bayadhah untuk mengawinkan anak-anak perempuannya dengan laki-laki dari
keturunan Abu Hind. Klen Abu Hind ini dikenal sebagai pengrajin. Profesi
pengrajin di lingkungan Arab dipandang rendah sehingga keturunan mereka
dinilai tidak kufu' dengan keturunan Bani Bayadhah.

Hadits kedua menjelaskan bahwa semua suku Arab kufu' sehingga tidak alasan
bagi suatu suku tertentu merasa lebih tinggi daripada suku lain.

Hadits ketiga menjelaskan bahwa suku yang paling mulia dilingkungan bangsa
Arab adalah Quraisy, sedangkan klen yang paling mulia di lingkungan suku
Quraisy adalah Bani Hasyim dan warga Bani Hasyim yang paling mulia adalah
Nabi Muhammad SAW.

Hadits ketiga ini tidak menunjukkan adanya pembenaran bahwa suku selain
Quraisy tidak kufu' dengan suku Quraisy, atau klen selain Bani Hasyim
tidak kufu' dengan klen Bani Hasyim, sehingga antara laki-laki dan
perempuan yang berbeda suku atau klen tidak boleh menikah. Oleh karena itu,
tidak ada pembenaran bagi mereka untuk menolak kawin dengan suku atau klen
mana saja dengan alasan status sosialnya tidak kufu'.

Bila perkawinan antar klen atau suku yang tidak kufu' dilarang, tentu saja
tidak akan ada laki-laki yang dipandang kufu' menjadi suami putri-putri
Rasulullah, sebab Rasulullah SAW adalah orang yang paling mulia di
lingkungan klen Bani Hasyim. Kenyataannya, putri Rasulullah diperistri oleh
laki-laki yang klen atau keluarganya lebih rendah . Ummu Kultsum contohnya,
diperistri oleh 'Utsman bin 'Affan yang klennya lebih rendah daripada Bani
Hasyim, dan Fathimah diperisteri oleh 'Ali yang keluarganya lebih rendah
daripada keluarga Rasulullah SAW. Hal ini membuktikan bahwa anjuran agar
mencari pasangan yang kufu' maksudnya bukanlah kufu' dalam pengertian
nasab, kedudukan sosial ekonomi, suku atau keluarga, melainkan kufu' dalam
beragama.

Mengapa hanya agama yang menjadi tolok ukur kufu' untuk memilih istri?
Karena agama merupakan bekal utama yang melandasi kemampuan dan tanggung
jawab seorang perempuan untuk menjadi istri yang shalihah.

Kufu' dalam beragama ini ialah kualitas akhlaq dan ketaatan beragama calon
pasangan benar-benar setara. Apabila suami lebih baik, sedang istri kurang,
keduanya dikatakan kurang kufu'. Sebaliknya, jika istri lebih baik, ia
dikatakan tidak kufu' sebab suami dituntut memiliki kualitas lebih baik
atau setidak-tidaknya setara.

Islam menganjurkan memilih istri yang kufu' dalam beragama agar kelak
tercipta suasana sakinah dan mawaddah dalam hidup berumah tangga. Bila
antara suami istri terdapat perbedaan-perbedaan mencolok dalam bidang
akhlaq dan ibadah, apalagi istri jauh lebih rendah daripada suami, hal ini
semacam ini akan menghambat upaya menciptakan rumah tangga yang dipenuhi
kemesraan, kebahagiaan, dan penuh tanggung jawab kepada Allah. Demikianlah,
karena istri yang tidak kufu' memiliki pandangan yang berbeda dalam menilai
baik buruk suatu masalah sehingga dalam rumah tangga muncul dua norma yang
bisa berbeda. Hal ini sangat berbahaya bagi pembinaan akhlaq suami istri
dan anak-anaknya. Bukanlah tujuan setiap orang membina rumah tangga adalah
untuk memperoleh kebahagiaan sebesar-besarnya di dunia dan keselamatan di
akhirat kelak? Kalau tujuan semacam ini tidak dapat diwujudkan, yang akan
terjadi adalah perselisihan yang menyebabkan perderitaan.

Untuk mengukur kufu' atau tidaknya calon istri, perlu diadakan pengamatan
dan penelitian seksama.
Ada beberapa cara yang bisa ditempuh, antara lain :

1. Menanyakan akhlaq dan ibadah perempuan tersebut kepada teman-teman
dekatnya atau tetangga dekatnya yang adil dan jujur dalam menilai orang.

2. Mengamati akhlaq dan ibadah keluarga perempuan yang bersangkutan. Bila
keluarganya ahli ibadah dan baik akhlaqnya, kemungkinan besar akhlaq
perempuan tersebut seperti keluarganya.

Adapun kufu' dalam bidang lain, seperti tingkat pendidikan, sosial, ekonomi
dan lain-lain bukan merupkan masalah pokok yang dapat menghalangi upaya
penciptaan rumah tangga yang sakinah dan mawaddah. Masalah-masalah semacam
itu dapat diatasi dengan cara melakukan peningkatan secara bertahap dari
pihak yang bersangkutan.

Istri yang pendidikannya jauh lebih rendah daripada suami, misalnya. Tetapi
memiliki kecerdasan yang cukup untuk menambah ilmunya, baik secara otodidak
maupun melalui kursus-kursus, dapat mengimbangi kedudukan suami. Begitu
pula istri yang berasal dari kalangan ekonomi rendah tetapi memiliki
pendidikan yang cukup, kedudukannya otomatis akan terangkat sehingga
kedudukannya setara dengan suaminya. Begitu juga dalam hal kedudukan sosial
dan lainnya, istri dapat mencapai kesetaraan selama suami mau menerima dan
mengusahakan peningkatan kualitas dirinya.

Akan tetapi, berbeda sekali bila calon istri akhlaqnya rendah dan
perilakunya dalam beragama rusak. Perbaikan dan peningkatan dalam hal ini
sangat berat sebab untuk mengubah akhlaq yang buruk menjadi baik bukanlah
pekerjaan yang mudah dilakukan, bahkan dapat mempengaruhi yang baik menjadi
rusak. Itulah sebabnya Rasulullah SAW, juga para ulama mengingatkan agar
laki-laki yang hendak menikah benar-benar memperhatikan masalah kualitas
agama calon istrinya.

Jadi, walaupun masalah kufu' di luar aspek agama tidak menjadi tuntutan
pokok, patut juga kita perhatikan hal tersebut dengan baik agar kita lebih
mudah menciptakan keluarga yang bahagia, penuh ketenangan dan sejahtera.
Kita sebaiknya berusaha untuk mendapatkan pasangan yang kufu' dalam seluruh
aspek mencakup akhlaq, ibadah, pendidikan, kedudukan sosial, ekonomi, dan
latar belakang kultur. Semakin banyak persamaan antara calon pasangan, akan
semakin mudah kita membina kesatuan dalam keluarga. Inilah yang harus kita
usahakan agar tujuan kita mewujudkan rumah tangga yang penuh keberkahan,
kebahagiaan dan ketenangan tercapai.***

09. Tidak Materialis
--------------------

Dalam Hadits berikut disebutkan:

Dari Ibnu 'Abbas ra, ujarnya: Rasulullah SAW bersabda: "Ada empat perkara,
siapa mendapatkannya berarti kebaikan dunia dan akhirat, yaitu hati yang
selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir, bersabar ketika mendapatkan
musibah, dan perempuan yang mau dikawini bukan bermaksud menjerumuskan
(suaminya) ke dalam perbuatan maksiat dan bukan menginginkan hartanya."
(H.R. Thabarani, Hadits Hasan)

Disebutkan juga dalam Hadits berikut bahwa:

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya wanita yang membawa berkah yaitu
bilamana ia mudah dilamar, murah maskawinnya, dan subur peranakannya."
(H.R. Ibnu Hibban, Hakim, dan lain-lain, dari 'Aisyah).

Penjelasan:

Materialis adalah sifat lebih mengutamakan materi dan cenderung tidak mau
mengeluarkan hartanya untuk kepentingan orang lain atau kepentingan
kebajikan umum.

Wanita materialis mengukur derajat dan martabat seorang laki-laki
semata-mata dari sisi harta kekayaannya. Ia mau menjadi istri seseorang
asalkan yang bersangkutan mampu memenuhi tuntutan-tuntutan materinya. Ia
selalu medambakan kemewahan dan bertumpuknya harta kekayaan tanpa
mempedulikan halal dan haramnya.

Maksud Hadits pertama ialah perempuan yang baik dijadikan istri antara lain
karena tidak bermaksud mengejar harta dan tidak pula menjerumuskan suaminya
untuk melakukan perbuatan-perbuatan dosa. Misalnya mendorong suaminya untuk
mencari harta sebanyak-banyaknya walaupun dengan cara haram atau hanya
mengeruk harta kekayaan suami dan meninggalkannya bila suami jatuh miskin.

Hadits kedua menerangkan bahwa salah satu ciri wanita yang tidak
materialis. Perempuan semacam ini kelak akan membawa berkah bagi
keluarganya karena mau menerima keadaan suami sehingga tidak menyulitkan
suaminya dalam memenuhi kebutuhan keluarga kelak. Sikap semacam inilah yang
dapat menciptakan suasana keluarga penuh dengan rasa riang dan bahagia.

Dalam memilih calon istri kita diperintahkan agar mencari wanita yang ridha
menerima mahar sedikit, walaupun laki-laki dianjurkan untuk memberikan
mahar yang banyak kepada calon istrinya seperti yang disebutkan dalam Q.S.
An-Nisaa' ayat 4 :
"Berikanlah maskawin kepada wanita (yang kamu nikahi) dengan maskawin yang
menyenangkan ..."

Untuk mengetahui apakah calon istri materialis atau tidak, dapat dilakukan
cara-cara antara lain:

1. Menanyakan kepada teman-teman dekatnya atau tetangga dekatnya tentang
sikap-sikapnya dalam bidang materi. Misalnya, kita teliti apakah dia senang
berteman dengan orang-orang kaya saja atau juga dengan orang-orang miskin.
Kita amati sikapnya apakah mau meminjamkan sesuatu kepada orang yang miskin
atau hanya mau meminjamkan sesuatu kepada yang kaya. Kita amati juga apakah
dalam menilai keadaan seseorang ia hanya melihat sisi materinya atau ia
lebih memperhatikan sisi akhlaq dan kepandaiannya.

2. Mengamati pola kehidupan keluarganya apakah mereka hanya bergaul dengan
orang-orang kaya atau dengan semua kalangan.

3. Mengujinya dengan memberikan hadiah yang murah apakah apakah ia memberi
komentar menyepelekan atau tidak.

Dengan cara-cara ini diharapkan laki-laki yang akan mempersunting seorang
perempuan dapat mengetahui dengan jelas apakah sifatnya materialis atau
qana'ah (menerima apa adanya) dan menjauhi kemewahan.

Laki-laki yang bertujuan mewujudkan keluarga islami dalam rumah tangganya,
hendaklah benar-benar memilih calon istri yang tidak materialis. Hal ini
dimaksudkan agar keluarganya dapat hidup berbahagia, sejahtera, penih
ketentraman, kasih sayang sesuai dengan peraturan Islam.***

10. Senang Menyambung Ikatan Kerabat
------------------------------------

Dalam Hadits berikut disebutkan:

Dari Maimunah ra, sesungguhnya ia telah memerdekakan salah seorang budak
perempuannya tanpa lebih dahulu minta izin kepada Nabi SAW. Ketika tiba
saat Nabi bergilir kepadanya, ia berkata: "Wahai Rasulullah, apakah Tuan
tahu bahwa saya telah memerdekakan budak perempuanku?" Sabdanya: "Apakah
engkau telah melakukannya?" Jawabnya: "Ya" Sabdanya: "Alangkah baiknya
kalau budak perempuan itu engkau hadiahkan kepada paman-paman dari pihak
ibumu karena pahalanya akan lebih besar bagi dirimu." (H.R. Bukhari,
Muslim, Abu Dawud, dan Nasa'i)

Penjelasan:

Perempuan yang baik untuk dijadikan istri adalah perempuan yang suka
menjalin ikatan silahturahmi dengan keluarga dan kerabat.

Hadits di atas menceritakan bahwa ketika Maimunah memberitahu Rasulullah
SAW, bahwa dirinya telah memerdekakan budak miliknya, beliau bersabda:
"Alangkah baiknya kalau budak perempuan itu engkau hadiahkan kepada
paman-paman dari pihak ibumu." Ini berarti bahwa Rasulullah SAW lebih
menekankan perlunya mempererat ikatan kekerabatan daripada sekedar
membebaskan budak.

Peranan seorang istri sangat besar dalam mempererat hubungan suaminya
dengan keluarga dan kerabatnya. Bila seorang istri suka menjaga dan
memelihara hubungan dengan kerabat-kerabatnya, baik dari pihaknya sendiri
maupun dari puhak suaminya, jaringan hubungan kekeluargaan akan menjadi
luas, sehingga memudahkan mereka untuk saling menerima dan memberi bantuan.

Kebanyakan orang, terutama para istri, tidak suka bila dia harus membantu
atau menanggung beban hidup orang lain. Mereka lebih mengutamakan keseja
hteraan keluarganya daripada membantu kerabat atau keluarga besarnya.
Umumnya, perempuan lebih mengutamakan diri dan anak-anaknya dan cenderung
kurang peduli dengan keluarga besarnya. Mereka khawatir kalau terlalu
banyak membantu keluarga besar, kepentingannya tidak terpenuhi. Hal inilah
yang sering merintangi para istri untuk bersikap lebih dermawan kepada
keluarga besarnya, apalagi kepada keluarga besar suaminya.

Kita tak boleh merasa tidak memerlukan uluran tangan keluarga atau kerabat
kita, karena sikap semacam ini hanya merugikan diri sendiri. Walaupun
keluarga kita berkecukupan, kita harus ingat bahwa kekayaan tidak bisa
dinikmati selamanya. Peristiwa-peristiwa mendadak yangbisa menghancurkan
kekayaan dan kesejahteraan, tidak dapat kita duga datangnya. Hal semacam
ini kemungkinan besar tidak dapat kita atasi sendiri sehingga memerlukan
bantuan orang lain. Oleh karena itu siapakah yang kita harapkan dapat
memberikan bantuan jika bukan dari keluarga besar kita sendiri.

Sebuah keluarga kaya misalnya, mereka merasa tidak memerlukan bantian lagi
dari keluarga besarnya, lalu bersikap acuh dan merendahkan. Suatu ketika
keluarga ini mengalami malapetaka, misalnya rumahnya terbakar habis
sehingga tidak tersisa harta sedikitpun. Pada saat semacam ini, siapakah
yang diharapkan untuk segera memberikan bantuan kepada dirinya jika
hubungannya dengan keluarga besarnya tidak baik? Dia akan menderita dan
putus asa karena tidak ada orang yang bisa diharapkan pertolongannya. Ia
tidak bisa berharap kepada keluarga besarnya karena selama ini tidak mau
peduli kepada mereka.

Untuk mengetahui seberapa jauh minat dan hasrat calon ustri terhadap upaya
pemeliharaan ikatan silahturahmi dengan keluarga, kita dapat menempuh
cara-cara antara lain:

1. Menanyakan kepada kerabat dekatnya apakah yang bersangkutan kenal, akrab
dan sering berkunjung atau tidak.

2. Menanyakan kepada teman-teman perempuannya atau tetangga sekitarnya
apakah dia berhubungan baik dengan mereka atau tidak.

Karena pentingnya keluarga besar dan kerabat bagi setiap keluarga, kita
wajib memperhatikan calon istri kita seberapa jauh ia mempedulikan kerabat
dan keluarga besarnya. Bila yang bersangkutan adalah orang yang selalu
memelihara dan menyuburkan ikatan silahturahmi dengan keluarga dan
kerabatnya, perempuan semacam ini baik dijadikan istri dan akan membawa
berkah dalam membangun rumah tangga kelak. Sebaliknya, jika dia tidak
peduli dengan ikatan kekeluargaan, kemungkinan besar perempuan semacam ini
tidak akan memberikan berkah dalam keluarga suaminya. Oleh karena itu,
carilah istri yang suka memelihara ikatan silaturahmi

11. Pandai Menyimpan Rahasia
----------------------------

Rasulullah SAW bersabda dalam Hadits berikut :

"Sungguh wanita yang terbaik di antara wanita kamu ialah yang subur, besar
cintanya, teguh memegang rahasia,..." (H.R. Thusy)

Penjelasan:

Hadits tersebut menerangkan ciri-ciri perempuan yang baik untuk dijadikan
istri, salah satunya ialah pandai menyimpan rahasia.

Rahasia adalah sesuatu yang tidak patut diketahui oleh orang lain. Apabila
sesuatu yang diketahui oleh orang lain dapat menimbulkan kemarahan yang
bersangkutan atau mengancam kepentingannya atau membuat malu, hal tersebut
itu disebut rahasia.

Rahasia ada bermacam-macam, antara lain rahasia rumah tangga, rahasia
kantor, rahasia bisnis, rahasia partai, rahasia negara, dan lain-lainnya.
Semua rahasia tidak patut dibocorkan kepada orang lain karena hal semacam
itu akan merugikan orang yang bersangkutan.

Kerugian yang diderita oleh orang lain tentu bergantung pada
permasalahannya. Jika permasalahannya sangat peka karena menyangkut
keamanan negara dan masyarakat, bahayanya pun akan sangat besar. Jika
rahasia itu menyangkut pribadi seseorang, hal itu akan sangat merusak
kredibilitasnya.

Seorang laki-laki dalam memilih istri harus memperhatikan sifat-sifat yang
bersangkutan apakah ia termasuk orang yang pandai menyimpan rahasia atau
tidak. Hal ini perlu dilakukan, karena orang-orang yang tidak bisa menjaga
lidahnya, tidak akan memperhatikan kerahasiaan suatu masalah yang
dibicarakan. Apa saja yang diketahuinya dilontarkan kepada orang lain. Hal
ini semacam ini tentu saja akan sangat merugikan kepentingan suami.

Seorang perempuan yang pandai menyimpan rahasia suami atau keluarganya akan
dapat menjaga kehormatan suami dan keluarganya dengan baik, apalagi bila
rahasia tersebut menyangkut kepentingan umum. Sebaliknya, istri yang tidak
pandai menjaga rahasia suami dan keluarganya, tentu akan membuat aib bagi
suami dan keluarganya, bahka dapat membahayakan keselamatan jiwa mereka.
Seorang istri yang tidak pandai menjaga kehormatan dan kewibawaan
keluarganya di hadapan orang lain atau di tengah masyarakat adalah orang
yang kepribadiannya tidak sehat.

Istri yang tidak pandai menyimpan rahasia suami bisa merugikan nama baik
suaminya. Misalnya, istri seorang pejabat yang mengurus kepentingan
pemeriksaan pajak yang tidak pandai menjaga rahasia tugas suaminya akan
merugikan kredibiltas suami. Ketika suami melakukan pemeriksaan pajak atau
seorang pengusaha dan ditemukan adanya pelanggaran pengusaha tersebut dalam
perpajakan, sehingga yang bersangkutan akan dapat dikenakan sangsi pidana,
istri membocorkan rahasia tersebut kepada pengusaha yang diperiksa
suaminya.

Istri yang tidak pandai menyimpan rahasia suami sangat membahayakan
keselamatan suami dan keluarganya karena bisa saja rahasia penting suami
dan keluarganya diketahui oleh orang lain, padahal tersiarnya rahasia
tersebut dapat membahayakan keselamatan jiwa suami dan keluarganya.
Misalnya, suaminya seorang petugas reserse yang tengah mengejar seseorang
yang dianggap pengacau keamanan negara. Istri kemudian membocorkan hal ini
kepada orang lain sehingga sampailah beritanya kepada yang bersangkutan.
Sikap istri ini boleh jadi menyebabkan buron yang sedang dicari suaminya
melarikan diri atau berusaha membunuh pengejarannya. Jika terjadi hall
semacam ini, tentulah keamanan dan keselamatan suaminya dalam bahaya.

Pada masa Muhammad Hatta menjadi wakil presiden RI tahun 1951, beliau
dengan Safrudin Prawiranegara sebagai menteri keuangannya mengambil
kebijaksanaan memotong nilai uang sampai 50%. Uang yang nilainya Rp. 5,- ke
atas dipotong 50%. Kebijakan ini diputuskan oleh kabinet yang sidangnya
dipimpin oleh wakil presiden Muhammad Hatta.

Beberapa hari kemudian setelah sidang ini, pemerintah mengumumkan kebijakan
tersebut. Pada saat keluar pengumuman tersebut, istri Bung Hatta berkata
kepada beliau, mengapa dia tidak diberi tahu bahwa pemerintah merencanakan
pemotongan uang sehingga nilainya tinggal 50%. Atas pernyataan istrinya,
Bung Hatta tidak menanggapi. Menurut Bung Hatta, hal ini menyangkut rahasia
negara dan menjadi kepentingan umum harus disimpan begitu rupa, sekalipun
terhadap istrinya.

Sikap Bung Hatta semacam ini patut menjadi pelajaran bagi kita betapa
pentinya kehati-hatian seseorang dalam menjaga rahasia walaupun terhadap
istrinya sendiri jika masalahnya menyangkut kepentingan negara atau
masyarakat. Sudah tentu Bung Hatta tidak bermaksud tidak mempercayai
istrinya. Beliau menilai bahwa persoalan yang dirahasiakannya jauh lebih
penting dibandingkan dengan hubungan seorang suami dengan istrinya.

Untuk mengetahui apakah calon istri pandai menyimpan rahasia atau tidak,
perlulah diadakan penelitian terhadap yang bersangkutan. Cara-cara yang
dapat ditempuh antara lain:

1. Menanyakan hal tersebut kepada teman-teman perempuan dekatnya. Bila
menurut teman-temannya ia ternyata tidak mampu menjaga rahasia dan sifatnya
tidak bisa diperbaiki, sebaiknya ia tidak dipilih menjadi istri. Misalnya,
dengan menanyakan apakah dia bisa memegang rahasia bila temannya bercerita
kepadanya dengan pesan agar tidak disampaikan kepada siapa pun, atau apakah
dia sering menceritakan aib seseorang kepada teman-temannya.

2. Mengujinya dengan menceritakan sesuatu yang dianggap rahasia, kemudian
diselidiki apakah dia menyebarkan kepada orang lain atau menyimpannya untuk
dirinya sendiri.

Setelah melakukan upaya untuk mengetahui kemampuan calon istri menyimpan
rahasia dan terbukti calon istri seorang yang bisa menjaga rahasia, ia bisa
dipercayai sebagai istri yang baik. Perlu kita ketahui bahwa orang yang
kita percayai sebagai istri bukan hanya dipercaya sebagai teman untuk
memenuhi kebutuhan biologis, melainkan juga dipercaya sebagai sahabat dalam
segala urusan pribadi yang menyangkut semua aspek kehidupan suami. Bila
istri dapat memenuhi persyaratan semacam ini, suami akan terbantu dalam
mengemban tugas-tugas penting dalam kerjanya, apalagi tugas-tugas yang
penuh rahasia.
Insya Allah, ia akan mampu menjaga martabat dan kehormatan
suaminya di hadapan orang lain dan di tengah masyarakat.

Jadi, karena menyimpan rahasia merupakan hal yang tidak mudah dilakukan
oleh kebanyakan orang, laki-laki harus memperhatikan hal itu. Ia seharusnya
memilih calon istri yang pandai menyimpan rahasia. Insya Allah, segala
kekurangan dan aib rumah tangga tidak akan pernah diketahui orang lain,
sekalipun mertua atau kerabat dekatnya.***

12. Subur
---------

Disebutkan dalam Hadits berikut:

"Kawinlah dengan perempuan pecinta lagi bisa punya anak banyak (subur) agar
aku dapat membanggakan jumlahmu yang banyak di hadapan para nabi pada hari
kiamat nanti." (H.R. Abu Dawud dan Nasa'i)

Dari Ma'qil bin Yasar, ujarnya : Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah
SAW, lalu ujarnya : "Wahai Rasulullah, saya telah mendapatkan seorang
perempuan dari keturunan terhormat, kedudukan sosialnya tinggi, dan
berharta, namun mandul. Bolehkah saya mengawininya?" Beliau melarangnya.
Orang itu datang lagi kedua kalinya dan berkata kepada beliau seperti
semula. Ia datang untuk ketiga kalinya, kemudian Rasulullah SAW bersabda
kepadanya : "Kawinilah oleh kalian wanita yang rasa cintanya besar dan
subur, karena kelak aku akan membanggakan kalian di hadapan umat-umat
lain." (H.R. Abu Dawud, Nasa'i dan Hakim)

Penjelasan:

Kesuburan seorang perempuan ditentukan dari kemampuannya melahirkan anak.
Seorang perempuan yang tidak dapat melahirkan anak banyak dikatakan kurang
subur. Ukuran banyak menurut bahasa Arab adalah jumlah lebih dari dua.

Rasulullah SAW mengatakan bahwa perempuan yang subur telah memberikan darma
bakti yang sangat besar kepada agama. Darma bakti yang diberikan bukan
hanya untuk kepentingan duniawi, melainkan juga untuk kepentingan ukhrawi.
Rasulullah menyatakan bahwa beliau di akhirat kelak akan mengumumkan
perasaan bangganya di hadapan para nabi lain karena beliau mempunyai umat
yang terbanyak di antara mereka.

Untuk dapat memperoleh umat yang terbanyak inilah Rasulullah SAW sangat
menganjurkan supaya kaum muslimin mempunyai anak banyak. Agar maksud ini
tercapai, kaum laki-laki muslimin hendaklah mengutamakan
perempuan-perempuan yang subur memiliki kelebihan dunia dan akhirat
dibandingkan dengan perempuan yang tidak subur.

Hadits tersebut dengan tegas memberikan petunjuk kepada para istri agar
memiliki tekad kuat untuk melahirkan anak banyak. Hal ini perlu
diperhatikan karena mereka akan memperoleh penghargaan yang tinggi di
akhirat kelak. Mereka patut merasa bangga karena telah membantu Rasulullah
SAW memperoleh kemuliaan yang tingggi di hadapan para nabi lainnya.

Istri yang diminta melahirkan anak yang banyak oleh suaminya tidak
seharusnya merasa terbebani selama hal tersebut tidak mengancam kesehatan
dan keselamatan jiwanya. Mereka harus menyadari bahwa usahanya telah
menyumbangkan amal shalih yang sangat berharga bagi kepentingan Islam.
Dengan banyaknya jumlah umat Islam, insya Allah akan mudah bagi kaum
muslimin menyiapkan sumber-sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam
menangani berbagai masalah di dunia ini.

Memiliki istri yang subur dan mau melahirkan anak banyak akan memperoleh
keuntungan duniadan akhirat. Keuntungan di dunia ialah martabat dan
kemuliaannya dan istrinya terangkat oleh anak-anaknya bila mereka menjadi
anak shalih. Akan tetapi, ia dan istrinya tidak akan mendapat kehinaan dan
rasa malu bila mereka menjadi orang tidak baik.

Keuntungan di akhirat yang didapatkan olehnya dan juga istrinya adalah
pahala amal shalih anaknya bila mereka telah meninggal, bahkan kelak mereka
dapat menyelamatkan suami dan istri tersebut dari siksa neraka, sedangakn
dosa anak tidak menambah dosa suami istri yang telah meninggal.

Adapun kerugian memiliki istri tidak subur ialah adanya kemungkinan besar
untuk tidak mendapatkan anak. Suami istri yang tidak mempunyai anak tidak
akan memperoleh keuntungan seperti yang didapat oleh mereka yang mempunyai
anak.

Untuk mengetahui kesuburan calon istri dapat ditempuh cara-cara antara
lain:

1. Memperhatikan keturunnya apakah nenek dan ibunya termasuk perempuan yang
subur atau tidak.

2. Melakukan tes kesehatan yang dewasa ini dengan mudah dapat menentukan
subur atau tidakanya seorang perempuan.

Dengan cara-cara sah semacam inilah, seorang laki-laki dapat mengetahui
kesuburan calon istrinya.

Kita harus mempunyai anak banyakuntuk memenuhi seruan Rasulullah SAW
seperti yang telah disebutkan dalam Hadits. Hal ini menunjukkan bahwa anak
yang kita miliki memberi nilai duniawi dan ukhrawi yang tinggi. Di dunia
anak-anak yang shalih menjadi kebanggaan orang tua; di akhirat mereka dapat
menyelamatkan orang tuanya dari ancaman siksa neraka. Selain itu, orang tua
yang mempunyai anak yang banyak akan memperoleh penghargaan dan pahala yang
besar karena telah memnuhi harapan Rasulullah.

Ringkasnya, setiap laki-laki muslim harus memperhatikan subur tidaknya
perempuan yang hendak dijadikan istri. Tujuannya adalah supaya
perkawinannya kelak benar-benar membawa keberuntungan bersama di dunia dan
di akhirat. Dengan memiliki istri yang subur ia bisa melakukan amal shalih
yang membawa kebahagian dunia akhirat

13. Tabah Menderita
--------------------

Rasulullah SAW bersabda dalam Hadits berikut :

"Sungguh wanita yang terbaik di antara wanita kamu ialah yang subur, besar
cintanya, teguh memegang rahasia, tabah menderita mengurus keluarganya,.."
(H.R. Thusy)

Penjelasan:

Hadits di atas menerangkan bahwa salah satu sifat baik seorang perempuan
ialah tabah menderita menghadapi kesulitan-kesulitan hidup. Segala bentuk
derita yang dihadapinya tidak membuatnya putus asa sehingga lari ke jalan
yang haram. Misalnya, karena kemelaratannya, ia menjadi pelacur atau
mencuri.

Sifat tabah menderita ialah kemampuan batin untuk tidak mengeluh dan putus
asa menghadapi kesulitan-kesulitan hidup.

Setiap orang sangat mungkin menghadapi berbagai kesulitan dalam kehidupan
di dunia ini. Adakalanya seseorang tabah menghadapi penderitaan, namun
adakalanya cepat berputus asa dan menjadi murung menghadapi kesulitan kecil
sekalipun. Mental semcam ini tentu sangat merugikan yang bersangkutan
karena orang yang mudah berputus asa atau murung mudah kehilangan semangat
hidup dan lebih senang menghindari kesulitan walaupun dengan cara yang
merugikan dirinya sendiri. Karena tidak sanggup menghadapi kesulitan
ekonomi atau tidak bisa menyelesaikan ekonomi atau tidak bisa menyelesaikan
pelajaran yang berat di sekolah misalnya, seseorang memakan obat penenang.
Hal semacam ini tentu merugikan diri sendiri.

Salah satu sifat perempuan yang kurang baik untuk dijadikan istri ialah
tidak tabah menderita. Untuk itulah, Rasulullah SAW memberikan petunjuk
kepada laki-laki mu'min agar tidak mudah tertarik kepada sembarang
perempuan, yang akhirnya hanya akan menimbulkan penyesalan.

Dalam kehidupan berumah tangga boleh dikatakan hampir selalu muncul
kesulitan dan penderitaan. Keluarga yang kekurangan contohnya, tentu
mengalami kesulitan ekonomi saat diterpa krisis moneter. Contoh lain,
anak-anak berprilaku tidak baik tentu akan menimbulkan kejengkelan dan aib
pada orang tua.

Seorang suami yang istrinya tidak tabah menderita akan selalu dirongrong
keluhan-keluhan walaupun hanya hal yang sepele. Suami tentu akan sangat
terganggu dengan sikap istrinya. Sikap istri yang tidak dewasa menghadapi
suatu masalah akan mengganggu ketenangan suami dan merusak konsentrasinya
dalam menghadapi masalah yang lebih besar di luar rumahnya atau persoalan
pekerjaannya. Hal ini dapat membuat prestasi kerja suami menurun atau suami
jenuh tinggal di rumah. Hal-hal negatif semacam ini tentu dapat merusak
keharmonisan rumah tangga. Bila keluarga semacam ini kelak mempunyai anak,
sikap istri yang tidak dewasa mungkin akan berpengaruh tidak baik pada
anak-anak. Hal-hal semacam ini tentu akan merusak suasana kebahagiaan
keluarga dan pertumbuhan mental anak secara sehat.

Oleh karena itu, agar tercapai keharmonisan dan kebahagiaan dalam membina
keluarga setiap laki-laki yang akan memilih calon istri hendaknya
menyelidiki sifat ini pada diri yang bersangkutan. Cara yang bisa dilakukan
antara lain:

1. Melihat pola kehidupan yang bersangkutan dalam menghadapi kesulitan
sehari-hari. Misalnya, kita amati bagaimana sikapnya bila mengalami
kekurangan makan apakah mereka mengatasinya dengan berpuasa atau mengambil
hak orang lain.

2. Menanyakan kepada keluarga dekat atau teman dekat atau tetangga
dekatanya apakah yang bersangkutan orang yang gampang putus asa atau tahan
uji. Misalnya, kita amati sikapnya ketika pembantu rumah tangga mengambil
cuti apakah dia mau mengerjakan rumah sendiri atau tidak.

Dengan cara-cara tersebut sifat perempuan yang ingin dijadikan istri dapat
diketahui. Bila dia ternyata mudah putus asa dan tidak ada harapan untuk
diperbaiki, sebaiknya perempuan semacam ini tidak dijadikan istri. Akan
tetapi,bila sifatnya negatif itu ada harapan untuk diperbaiki, kita boleh
menikahinya, lalu berusaha semaksimal mungkin menghilangkan sifat tersebut
sehingga kelak bisa menjadi perempuan yang tahan menghadapi kesulitan.

Ini perlu dilakukan, sebab adakalanya perempuan yang semula terlihat mudah
sekali murung dan berputus asa menghadapi kesulitan, berubah sifat ketika
sudah bersuami. Sifat negatifnya berubah karena suaminya sabar membimbing
mentalnya sehingga ia menjadi istri yang tabah menderita. Oleh karena itu,
perempuan yang sebelum menjadi istri terlihat pemurung dan mudah berputus
asa, brlum tentu akan tetap bersifat seperti itu kalau sudah menjadi istri.
Jadi, peran suami untuk mengubah sifat negatif istri sanagat besar.
Usahanya mengubah sifat negatif akan menciprumah tangga bahagia dan penuh
ketentraman.

Ringkasnya, seorang laki-laki yang ingin memilih calon istri hendaklah
mengutamakan perempuan yang tabah menderita. Perempuan semacam ini memiliki
modal yang baik untuk menjadi istri. Ia dapat diharapkan mengantarkan
suaminya ke alam kehidupan rumah tangga yang penuh kebahagian dan
ketentraman.***

14. Bukan Pencemburu Buta
-------------------------

Disebutkan dalam Hadits berikut:

Dari Abu Hurairah, telah sampai kepadanya bahwa Nabi SAW bersabda: "Seorang
wanita tidak boleh meminta suaminya menceraikan istrinya (yang lain) supaya
berkecukupan tempat makannya (nafkahnya)." (H.R.Tirmidzi)

Penjelasan:

Sifat cemburu berarti sifat curiga kepada orang lain karena iri hati.
Cemburu juga berarti tidak senang melihat orang lain memperoleh kebaikan
atau keberuntungan. Seorang perempuan dikatakan pencemburu buta apabila ia
selalu mudah mencurigai perempuan lain akan merusak hubungannya dengan
suami atau calon suaminya.

Hadits tersebut menerangkan adanya larangan bagi perempuan mempunyai sifat
mementingkan kesenangannya sendiri dan berusaha dan berusaha menghilangkan
kesenangan orang lain yang menjadi madunya. Sifat ini termasuk dalam
pengertian sifat cemburu buta dan sudah tentu sangat tercela, baik dalam
pandangan Islam maupun masyarakat.

Seorang perempuan yang bersifat cemburu buta dapat menyulitkan langkah
suaminya. Perempuan semacam ini selalu mencurigai setiap perempuan yang
dekat dengan suaminya atau yang berurusan dengan suaminya sebagai orang
yang akan merusak kebahagiaan dan merebut suami dari dirinya. Sikapnya akan
membuat suami mengalami berbagai kesulitan ketika menghadapi perempuan lain
yang berurusan dengan dirinya karena khawatir akan timbul konflik dengan
istrinya. Akibatnya, langkah dan gerak suami selalu terhalangi sehingga
kebebasannya untuk mengembangakan kemampuan usaha dan aktivitasnya
terganggu.

Karena sifat cemburu buta bisa membahayakan keselamatan dan aktivitas
suami, seorang laki-laki yang hendak memilih seorang perempuan sebagai
istri harus lebih dahulu mengamati dengan seksama sifat perempuan tersebut.
Cara yang dapat ditempuh antara lain:

1. Menanyakan perihal sifatnya kepada keluarga dekatnya. Misalnya, kita
amati ketika ibunya mengajak adik atau kakaknya berbelanja apakah dia
cemburu buta atau tidak.

2. Menanyakan perihal sifatnya kepada tetangga dekatnya. Misalnya, kita
amati bagaimana sikapnya ketika ibunya mengajak anak tetangga berbelanja
apakah dia cemburu buta atau tidak.

3. Meminta anggota keluarga kita yang perempuan untuk menyelidiki dengan
seksama sifatnya.

Bila ternyata perempuan yang kita maksudkan untuk dijadikan istri mempunyai
sifat cemburu buta, sebaiknya kita mengurungkan niat kita. Akan tetapi,
bilamana tingkat kecemburuannya masih dapat dierbaiki sehingga tidak sampai
menekan orang lain, kita boleh melanjutkan keinginan kita untuk
memperistrinya dan secara bertahap memperbaikinya hingga ia menjadi
perempuan yang toleran.

Para laki-laki yang ingin megambil seorang perempuan menjadi istri
hendaklah mengutamakan perempuan yag tidak memiliki sifat cemburu buta.
Tujuannya agar kelak tidak megalami percekcokan dan perseteruan dalam
kehidupan berumah tangga dan dapat terwujud rumah tangga yang sainah dan
penuh kasih sayang.***

15. Perangai dan Kata-katanya Menyenangkan
------------------------------------------

Disebutkan dalam Hadits berikut:

"Tiga hal keberuntungan yaitu: istri yang shalih; kalau engkau lihat,
menyenangkanmu; dan kalau engkau pergi, engkau merasa percaya bahwa ia
dapat menjaga dirinya dan hartamu; kuda penurut lagi cepatlarinya, yang
dapat membawamu menyusul teman-temanmu; dan rumah besar yang banyak
didatangi tamu. Tiga hal kesialan yaitu: istri yang kalau engkau lihat,
menjengkelkanmu, ucapannya menyakiti kamu, dan kalau engkau pergi, engkau
merasa tidak percaya bahwa ia dapat menjaga dirinya dan hartamu; kuda yang
lemah; jika engkau pukul, bahkan menyusahkanmu; dan kalau engkau biarkan,
malah tidak dapat membawamu menyusul teman-temanmu; serta rumah yang sempit
lagi jarang didatangi tamu." (H.R. Ahmad. Hadits yang semakna dengan ini
riwayat oleh Thabarani, Bazzar dan Hakim)

Penjelasan:

Maksud Hadits di atas ialah tiga macam hal yang menjadi penunjang
kebahagiaan hidup di dunia yaitu istri yang shalihah, kendaraan yang bagus,
dan rumah besar yang banyak dikunjungi tamu.

Perangai menyenangkan merupakan sifat yang membuat orang lain simpati dan
gampang bersahabat. Orang yang berperangai menyenangkan terlihat dari
ekspresi wajah dan gerak-geriknya. Wajahnya selalu riang gembira menghadapi
orang lain dan sikapnya ramah dalam menerima orang lain. Orang yang
memiliki sifat dan sikap semacam ini akan membuat senang setiap orang yang
berhadapan dengan dirinya.

Seorang laki-laki yang ingin beristri tentulah mengharapkan perempuan yang
diidolakannya itubenar-benar dapat menjadikan dirinya selalu berada dalam
suasana ceria dan bahagia. Untuk mencapai hal ini, sebelum seorang
laki-laki menjatuhkan pilihan kepada seorang perempuan untuk dijadikan
sebagai istrinya, ia perlu meneliti apakah yang bersangkutan suka bertutur
kata dan berperangai menyenangkan atau tidak. Hal ini perlu dilakukan sebab
dalam kehidupan rumah tangga orang selalu mendambakan suasana senang bag
aikan di dalam syurga walaupun tengah menghadapi krisis ekonomi atau
ketiadaan harta. Suasana yang penuh ceria di dalam rumah tangga akan
memberikan dorongan kuat kepada anggota keluarga menghadapi berbagai
kesulitan dan krisis. Suasana semacam ini membuat anggota keluarganya bisa
mengatasi berbagai tantangan hidup.

Seorang istri yang selalu bertutur kata dan berperangai menyenangkan akan
dapat menjadi obat mujarab bagi suami dan seluruh anggota keluarganya dalam
membina ketabahan, keberanian dan keuletan menjalani kehidupan ini. Seorang
istri yang menerima kedatangan suami dengan wajah ceria, tutur kata yang
menyegarkan dan pelayanan yang menggembirakan misalnya, akan membangkitkan
kembali semangat suaminya untuk menghadapi tantangan bisnisnya. Sebaliknya,
bilamana istri menyambut kedatangan suami dengan sikap murung, tutur kata
yang menyakitkan hati dan pelayanan yang buruk, mental suami akan semakin
jatuh dan semangatnya untuk menghadapi kesulitan akan semakin hilang. Hal
semacam ini sudah tentu akan merugikan seluruh anggota, karena orang yang
menjadi tumpuan hidup keluarga sedang mengahadapi kesulitan berat.

Untuk mengetahui apakah calon istri kita berperangai dan bertutur kata
menyenangkan, kita dapat melakukan penelitian dan penyelidikan dengan cara
antara lain:

1. Mengutus anggota keluarga kita agar menemuinya dengan sikap kurang
bersahabat. Jika ia tetap menghadapinya dengan wajah ceria dan sikap ramah
tamah, perempuan tersebut termasuk orang yang berperangai baik. Akan
tetapi, bilamana dia menghadapinya dengan sikap dan wajah tidak
menyenangkan, berarti ia bukan perempuan yang berperangai baik.

2. Menanyakan kepada tetangga dekatnya atau perempuan yang menjadi teman
dekatnya apakah dia orang yang berperangai dan bertutur kata baik ataukah
sebaliknya. Kita amati sikapnya dalam berbicara dengan tetangga atau
teman-temannya apakah perangai dan tutur katanya baik atau tidak.

Pengujian dan penelitian seperti di atas agar kelak kita bisa mendapatkan
istri yang kita dambakan dapat membina rumah tangga yangmenjadi keinginan
bersama. Kita sebaiknya mengetahui apakah perempuan yanghendak dijadikan
istri yang berperangai baik dan berperilaku luhur serta bertutur kata
menyenangkan ataukah sebaliknya. Dengan mendapatkan perempuan yang
berperilaku baik dan luhur ini berarti kita telah mendapatkan modal sangat
berharga dalam memasuki dunia rumah tangga. Insya Allah, istri semacam ini
akan membawa kebahagiaan dunia dan akhirat.

Ringkasnya, para lelaki yang hendak menginjakkan kakinya ke dunia rumah
tangga hendaknya mengutamakan perempuan yang memiliki sifat terpuji di atas
sebagai istrinya. Tujuannya agar kelak ia dapat menciptakan rumah tangga
yang penih bahagia seperti yang menjadi idaman setiap orang.***

16. Mudah Dilamar
-----------------

Dalam Hadits berikut disebutkan bahwa:

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya wanita yang membawa berkah yaitu
bila ia mudah dilamar, murah maskawinnya, subur peranakannya."(H.R.Ibnu
Hibban, Hakim, dan lain-lain, dari 'Aisyah)

Penjelasan:

Hadits tersebut menerangkan ciri-ciri wanita yang membawa berkah, yaitu
mudah dilamar, murah maskawinnya dan subur peranakannya.

Mudah dilamar maksudnya menerima lamaran seorang laki-laki muslim yang taat
ibadah dan baik akhlaqnya tanpa mempersoalkan kekayaan, status sosial,
ketampanan dan pekerjaannya. Perempuan yang mudah dilamar juga tidak akan
menunda waktu perkawinan. Yang terpenting baginya, laki-laki yang datang
kepadanya benar-benar terbukti taat beragama. Perempuan yang ridla dilamar
laki-laki seperti itu akan mendapatkan limpahan karunia dan rahmat dalam
kehidupan rumah tangganya seperti yang dijanjikan Rasulullah SAW dalam
Hadits di atas.

Seorang laki-laki tidak akan terbebani berbagai persyaratan yang
kemungkinan besar akan menghambat pernikahannya jika melamar perempuan yang
mudah menerima lamarannya. Ia bisa segera melangsungkan akad nikah sehingga
dapat menjauhkan dirinya dari godaan untuk melakukan perbuatan maksiat.

Orang yang terhalang menyalurkan keinginan seksualnya secara sah bisa
terjerumus ke dalam penyelewengan seksual, seperti berzina atau paling
ringan melakukan onani. Hal semacam ini dapat dicegah bila yang
bersangkutan menikah secepatnya. Oleh karena itu, memilih wanita yang mudah
dilamar merupakan berkah bagi laki-laki yang melamarnya, juga bagi wanita
yag dilamarnya. Berkahnya, kedua belah pihak akan memperoleh penyaluran
dorongan seksualitas secara sehat dan halal sehingga tidak melakukan
perbuatan yang melanggar agama.

Wanita yang mengajukan berbagai persyaratan bila dilamar tidak akan membawa
berkah dalam perkawinannya. Wanita semacam itu akan banyak menuntut
suaminya agar memenuhi kesenangannya sehingga memberatkan beban rumah
tangga.

Ringkasnya, para pemuda khususnya dan kaun laki-laki umumnya hendaklah
mencari wanita yang mudah dilamar untuk dijadikan istrinya.***

17. Besar Cintanya
------------------


Rasulullah SAW bersabda dalam Hadits berikut:

"Sesungguhnya wanita yang terbaik di antara wanita kamu ialah yang subur,
besar cintanya,..." (H.R. Thusy)

Penjelasan:

Hadits di atas menerangakan bahwa perempuan yang subur dan besar cintanya
kepada laki-laki yang menjadi suaminya adalah wanita yang baik.

Yang dimaksud dengan wanita yang besar cintanya adalah wanita yang sepenuh
hati mencurahkan segenap kasih sayang, kerinduan dan kecintaannya kepada
suami, Ia tidak mau membandingkan suaminya dengan laki-laki lain, baik
dalam urusan ketampanan, kekayaan, kedudukan, pekerjaan, pengetahuan dan
ketrampilannya. Ia benar-benar hanya mencintai suaminya dan menerima
kelemahan dan kelebihan suaminya.

Merupakan suatu rahmat besar bagi seorang laki-laki bila dia mendapatkan
wanita yang sangat mencintainya tanpa terpengaruh oleh keadaan orang lain.
Ia tidak akan pernah mengecewakan atau membuat suaminya marah karena ia
selalu membanggakan suami dan mencurahkan seluruh kasih sayangnya kepada
suami walaupun dalam keadaan kekurangan. Istri semacam ini akan bisa
menciptakan suasana rumah tangga gembira dan penuh rasa bahagia.

Untuk mengetahui apakah calon istri besar cintanya atau tidak, dapat
dibuktikan ketika dipinang apakah dia segera menerimanya ataukah menunda
menerima dengan alasan yang tidak jelas. Bila ternyata ia segera menerima
dengan penuh kejujuran dan keikhlasan, bukan karena hendak menutup malu
atau lain-lainnya, hal itu dapat dijadikan salah satu tanda besar cintanya
kepada calon suaminya.

Jadi, karena wanita yang dapat mencintai suaminya dengan cinta yang besar
adalah ciri istri yang baik, hendaklah laki-laki memperhatikan petunjuk
Rasulullah SAW dengan baik. Ia hendaknya berusaha memilih calon istri yang
benar-benar mencintainya tanpa membandingkan keadaan dirinya dengan orang
lain. Tujuannya agar ia dapat menciptakan kehidupan rumah tangga yang
sakinah dan penuh kebahagiaan bersama istrinya.***

18. Patuh dan Taat
------------------

Rasulullah SAW bersabda dalam Hadits berikut:

"Sesungguhnya wanita yang terbaik di antara kamu ialah yang subur, besar
cintanya, teguh memegang rahasia, tabah menderita, mengurus keluarganya,
patuh terhadap suaminya, pesolek bagi suaminya, membentengi dirinya dari
laki-laki lain, mau mendengar ucapan suami dan menaati perintahnya, dan
bila bersendirian dengan suaminya ia pasrahkan dirinya pada kehendak
suaminya, serta tidak berlaku dingin kepada suaminya." (H.R. Thusy)

Penjelasan:

Hadits di atas menerangkan ciri-ciri istri yang baik, yang salah satunya
ialah patuh pada ucapan suami dan taat dalam menjalankan perintahnya serta
menjauhi larangannya.

Yang dimaksud dengan patuh dan taat ialah kesungguhan mengikuti dengan
ikhlas perintah yang diberikan kepadanya dan menjauhi larangan yang
dikenakan kepadanya.

Perempuan yang patuh dan taat sangat menjaga diri untuk tidak melanggar
larangan agama dan larangan orang tuanya selama larangan itu sejalan dengan
syari'at Islam. Ia juga beusaha melaksanakan perintah agama dan perintah
orang tuanya yang tidak bertentangan dengan ketentuan agaama dengan penuh
keikhlasan dan ketulusan sesuai dengan kemampuannya.

Perempuan yang patuh dan taat pada agama dan orang tuanya kemungkinan besar
akan patuh dan taat kepada suaminya kelak. Perempuan semacam ini akan dapat
menciptakan ketentraman dan ketenangan suami dan rumah tangganya. Ia juga
akan mendapat kepercayaan suaminya bila ditinggal pergi untuk mencari
nafkah.

Laki-laki yang ingin mengetahui apakah calon istrinya, orang yang patuh dan
taat, dapat memperoleh informasi dari keluarganya, kerabat dekatnya, teman
dekatnya, atau tetangga dekatnya.

Kaum laki-laki, khususnya para pemuda, hendaklah memilih perempuan yang
patuh dan taat agar cita-citanya membangun rumah tangga yang bahagia dapat
terwujud segera dan berlangsung selama hayat.***

19. Hemat
---------

Dalam Hadits berikut disebutkan bahwa:

Rasulullah SAW bersabda: "Wanita yang paling baik yaitu yang pandai
mengendarai unta. Wanita Quraisy yang terbaik yaitu yang besar kasih
sayangnya kepada anak kecil dan panda mengurus harta suaminya yang sedikit
(miskin)." (H.R. Ahmad, Bukhari dan Muslim)

Penjelasan:

Hadits di atas menerangkan ciri perempuan yang baik, yaitu pandai mengurus
unta, sedangkan istri yang baik adalah istri yang hemat, yaitu pandai
mengelola pendapatan suami yang sedikit sehingga kepentingan keluarga
tercukupi.

Hemat yaitu pandai mencukupkan yang sedikit sehingga keperluan hidupnya
yang banyak sekalipun terpenuhi. Hemat sangat erat hubungannya dengan
ketelitian dalam membelanjakan uang sehingga hanya membeli sesuatu yang
diperlukan dan tidak membeli sesuatu yang mubazir dan sia-sia.

Keperluan setiap orang hanya dapat ditentukan oleh yang bersangkutan.
Keperluan yang digariskan oleh agama ada 3 macam:

1. Dlaruri, atau keperluan pokok yang menyangkut hal-hal yang bisa mempe
rtahankan kelangsungan hidup seseorang, seperti makan, minum dan
pengobatan.

2. Haaji, keperluan sekunder, yaitu untuk menyempurnakan kualitas kehidupan
seseorang sehingga kondisi hidupnya menjadi lebih baik. Misalnya, lauk
daging dan vitamin untuk menjaga ketahanan tubuh.

3. Tahsini, atau keperluan tersier, yaitu keperluan yang tidak harus
dipenuhi karena tidak menghambat atau mengancam keselamatan diri. Mobil
misalnya, untuk memudahkan seseorang bila hendak bepergian.

Di antara ketiga keperluan tersebut, yang paling utama adalah dlaruri
(keperluan pokok).

Dalam memenuhi keperluan pokoknya seseorang harus bersikap hemat, apalagi
memenuhi keperluan sekunder dan tersiernya. Dengan bersikap hemat seseorang
tidak akan terjerumus ke dalam angan-angan dan khayal kenikmatan duniawi.

Dalam kehidupan rumah tangga sifat hemat pada istri dapat mengelola harta
suami. Suami yang bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya ingin agar
istrinya dapat mengatur penghasilannya sehingga keperluan diri dan
anak-anaknya tercukupi.

Seorang perempuan yang memiliki sifat hemat tentu pandai mengendalikan
pengeluaran belanja keluarga. Ia tidak akan mau membeli sesuatu yangtidak
terjangkau oleh penghasilan suaminya sehingga ia tidak perlu berhutang
untuk mencukupi keperluannya.

Bilamana seorang istri ridla menerima uang belanja yang sedikit dan mampu
mengelolanya untuk mencukupi kebutuhan keluarga, keluarga semacam ini
kemungkinan besar dapat menabung harta kekayaannya untuk
keperluan-keperluan masa depan mereka. Mereka dapat merencanakan hal-hal
yang lebih baik bagi masa depan diri dan anak-anaknya karena memiliki bekal
yang cukup.

Seorang istri yang hemat akan pandai dan cermat mengendalikan pengeluaran
rumah tanggnya. Suaminya tidak akan terbebani dalam mencari nafkah karen
atidak dikejar-kejar oleh tuntutan istri yang kekurangan belanja. Suami
akan selalu menyerahkan uang belanja kepada istrinya dengan senang hati
berapa pun jumlahnya. Ia benar-benar percaya istrinya dapat berhemat dalam
membelanjakan uangnya, sehingga dapat mencukupkan penghasilannya untuk
semua kebutuhan rumah tangga.

Sebaliknya, istri yang boros akan merugikan suami dan anak-anaknya. Istri
semacam itu akan menuntut suaminya memenuhi segala keinginannya sehingga
suami selalu merasa tertekan. Keadaan semacam ini pasti menimbulkan
konflik, bahkan anak-anak pun akan turut merasakan ketegangan. Akibatnya,
anak-anak hidup dalam suasana penuh tekanan. Hal semacam ini tentu tidak
dikehendaki siapapun, baik suami, istri maupun anak-anak.

Istri pemboros lebih mementingkan berfoya-foya daripada menghemat harta
kekayaan suaminya. Perilaku istri semacam ini bisa mendorong suaminya untuk
mendapatkan harta dengan segala macam cara, halal atau haram. Hal semacam
ini sudah tentu membahayakan dan merugikan suami.

Untuk mengetahui apakah calon istri hemat atau boros dapat dilakukan
penelitian melalui teman dekatnya, kerabat dekatnya, tetangga dekatnya,
atau dengan mengamati kebiasaannya membelanjakan uang. Jiak ternyata ia
sanagt cermat dan berhati-hati dalam membelanjakan uang yang dipegangnya,
besar harapan ia kelak akan menjadi istri yang hemat.

Selain itu, dapat juga dilakukan dengan mengamati kebiasaan keluarganya
apakah mereka biasa berlaku hemat atau sebaliknya. Akan tetapi, kebiasaan
suatu keluarga tidak bisa dijadikan tolok ukur mutlak. Adakalanya suatu
keluarga berlaku boros, namun ada di antara anak-anaknya yang hemat. Hal
ini bukan sesuatu yang mustahil terjadi di masyarakat kita.

Setiap laki-laki mendambakan istri yang pandai membelanjakan uang suami
dengan baik dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Ia tidak berhutang ke kanan
dan ke kiri sehingga dapat menjaga kehormatan suami di mata orang lain dan
meringankan beban suami dalam mencari nafkah. Oleh karena itu, setiap
laki-laki sebaiknya memilih calon istri yang hemat dan pandai membelanjakan
harta suami. Insya Allah, dengan memiliki istri yang hemat rumah tangga
akan mencapai kebahagiaan, kasih sayang, kemesraan dan keceriaan.***

20. Besar Kasih Sayangnya kepada Anak Kecil
-------------------------------------------

Dalam Hadits berikut disebutkan bahwa: Rasulullah SAW bersabda:

"Wanita yang paling baik yaitu yang pandai
mengendarai unta. Wanita Quraisy yang terbaik yaitu yang besar kasih
sayangnya kepada anak kecil dan panda mengurus harta suaminya yang sedikit
(miskin)." (H.R. Ahmad, Bukhari dan Muslim)

Penjelasan: Maksud Hadits di atas ialah perempuan yang pandai mengendarai unta adalah
perempuan yang pandai mengurus keluarganya; dan perempuan yang paling baik
adalah yang paling besar kasih sayangnya kepada anak-anak. Kasih sayang kepada anak kecil dapat ditunjukkan dengan perhatian besar
kepada anak-anak, senang berkumpul dengan mereka, akrab bergurau dan
bercanda dengan mereka, sabar menghadapi tingkah laku mereka dan gembira
membimbing dan mengasuh mereka. Sifat semacam ini perlu ada pada calon
istri dan calon ibu. Mereka kelak akan melahirkan anak-anak yang memerlukan
kasih sayang dan cinta yang besar dari ibunya. Perempuan yang besar kasih sayangnya kepada anak-anak memudahkan
pertumbuhan emosi anak-anak dan perkembangan kepribadiannya ke arah yang
positif. Anak-anak semacam ini kemungkinan besar terbebas dari tekanan
batin sehingga kelak menjadi orang dewasa yang sehat mental dan emosinya.
Seorang ayah yang memiliki anak-anak semacam ini akan mudah mendidik dan
mengasuh mereka karena ibunya bisa membantu mendidik mereka dengan baik.
Beban suami menjadi ringan karena istrinya mampu memikul tanggung jawab
dengan baik dalam mengasuh anak-anaknya dengan penuh kasih sayang. Laki-laki yang bermaksud menikahi seorang perempuan, hendaklah
memperhatikan sifat ini pada diri calon istrinya. Jika ternyata calon istri
memlilki sifat semacam ini, laki-laki tersebut sangat beruntung.
Anak-anaknya kelak dapat dipastikan memperoleh asuhan, pemeliharaan,
perlindungan dan bimbingan dari seseorang yang benar-benar bersedia
berkorban demi anak-anaknya yang dicintainya. Ia tidak akan mengeluh saat
mengasuh dan menghadapi kenakalan anak-anaknya. Ia menghadapi kenakalan
anaknya dengan perasaan ringan dan penuh kesabaran, sehingga anak-anaknya
berkembang dengan penuh kebebasan dan keceriaan di rumah dan di
lingkungannya. Hal ini sangat membantu suami untuk mencurahkan pikiran dan
tenaganya dalam memenuhi kebutuhan keluarga secara maksimal. Untuk mengetahui seberapa jauh calon istri mempunyai kasih sayang kepada
anak-anak dapat dilakukan pengamatan dan penyelidikan melalui cara-cara
sebagai berikut: 1. Mengamati pergaulannya dengan anak-anak apakah ia sabar bergaul dengan
anak-anak atau tidak. 2. Menanyakan kepada teman-teman dekatnya atau kepada kerabat dekatnya,
atau kepada tetangga dekatnya atau kepada adik-adiknya apakah ia memiliki
sifat tersebut atau tidak. Karena anak-anak sangat membutuhkan ibu yang besar kasih sayangnya kepada
mereka, setiap laki-laki yang hendak mengambil seorang perempuan sebagai
istrinya hendaklah mengutamakan yang besar kasih sayangnya kepada anak
kecil. Istri semacam ini besar harapan dapat mendampinginya untuk membina
rumah tangga yang penuh dengan suasana gembira, ceria dan bahagia.***