Minggu, 02 Februari 2014

pilih partai islam, PKS atau yang lain.

 bismillahirrahmanirrahim
dakwahmedia.com
memang tidak gampang hidup tanpa peran. merasa tidak punya peran. begitu merisaukan dan menggalaukan pikiran. mengingat  kita sebagai muslim. harusnya menjadi guru alam yang menyelamatkan. memang pedih rasanya merasa diri tak punya peran dalam dakwah ini. terkadang ada upaya menyalahkan keadaan. tapi kemudian kita juga harus jujur kepada diri sendiri. kitalah yang membuat diri ini tak punya peran dalam dakwah ini. 

terkadang mungkin kita juga mulai jujur dalam diri. bukankah realitas ini menjadi isyarat akan perlunya kafilah pengajak kepada jalan tuhan. ini isyarat dari tuhan untuk jiwa-jiwa yang risau. jiwa-jiwa yang mengharapkan keadilan tuhan di seluruh penjuru bumi. tetapi kemudian kita juga diajak melihat sisi lain lain dari realitas ini. perpecahan ummat. inilah yang membuat jiwa-jiwa yang risau itu bingung dalam arah jalan dakwahnya. tak tahu kemana. situasi ini menjadikan dilema. tekad perjuangan yang besar tanpa arah jalan yang jelas. memilih diam, membiarkan ummat terpuruk. naudzubillah..

sampai disini. perlu waktu untuk memilih jalan dakwah. dan itu adalah keharusan. memilih jalan dakwah dengan cermat dan teliti. bukan memilih-milah dakwah yang tidak sesuai thoriqoh nabi. kalau seperti ini kita akan terjebak dalan jurang perdebatan tanpa ujung. yang kita cermati dan teliti adalah prioritas ummat saat ini. memilih misi dakwah yang krusial. mendesak. diantara jalan-jalan dakwah itu. punya misi-misi masing, tanpa perbedaan. proses mencapai misinya mengharuskan jalan-jalan dakwah harus berseberangan. Disini kita bisa melihat dengan jelas perbedaan metode pencapain misi dan ini skaligus menjadi karakter masing-masing.

Yang dibutuhkan ummat saat ini adalah naungan. Naungan yang menampung, menyatukan, melindungi dan menjaga ummat. dengan begitu kita tumbuh menjadi komunitas yang kuat, berwibawa, mandiri dan menjadi rahmat seluruh alam. sebuah ironi kemudian kita harus terima, sebagian kita apatis bahkan seringkali menyebut jalan menuju naungan itu sebagai sesautu yang "kotor".  dan lebih menyedihkan lagi kalau kita berharap dia akan datang tanpa perjuangan. layaknya mukjizat. mustahil.

Naungan itu adalah daulah. kekuasaan. negara. sebagian kita apatis memperjuangkan ini. sebagian kita berjuang dengan ghirah yang tinggi. kita berjuang, membangun kembali kemulian ummat dengan jiwa,raga dan harta. saat ini, kita diajak berdamai dengan zaman. terima atau tidak. tentu dengan resiko masing-masing pilihan. terima berarti berdamai. berdamai dengan zaman seraya mendengarkan nasyid menyesakan dada dari saudara-saudara yang menghibur. tidak berdamai dengan zaman. apapun yang muncul dari zaman ini adalah musuh kita. begitu terkesan bahwa kita lahir dari rahim permusuhan dan kebencian. padahal mungkin inilah adalah kasih sayang,. entahlah..

saya harus jujur bahwa partai-partai islam yang berdemokrasi adalah jalan dakwah yang memilih berdamai dengan zaman. tidak ada jalan lain, kita terima tawaran zaman ini. kita dipaksan bermain dengan demokrasi. mereka telah memutuskan, bukan tanpa fiqh tetapi dengan kemantapan. saya tidak akan menyinggung apakah jalan ini sesaui dengan methode nabi, bukan berarti ini tidak penting. bahkan ini fundamental. tetapi perbincangan ini adalah jurang tanpa ujung. kita perlu saling merangkul, menjaga, menghargai, mendukung satu sama lain. karena kita masih punya perekat. kita adalah saudara. kita beriman maka kita bersaudara. tidak ada salah jikalau kita saling menguatkan.

2014, ini adalah potongan waktu penyimpan peristiwa penting bagi saudara-saudara kita. buat mereka ini adalah momentum perbaikan dan mungkin juga kebangkitan. mereka berharap agar kita bisa mengerti dengan keadaan ini, dukungan dari kita sebagai bagian dari ummat begitu krusial. mudah-mudahan kita bisa menjadi lebih dewasa menghadapi persoalan ini. 
kita sadari, kita beda. bukan berarti tidak saling mendukung. golput dan mengalihkan suara kepartai nasionalis menjadi irrasional menurut hemat saya. pilih partai islam...#salam ukhuwah islamiyyah#

penulis dalam kebimbangan

anwar (kader tarbiyah, simpatisan PKS)