Minggu, 29 Desember 2013

berjuanglah..! wahai pemuda islam

Kekhilafan utsmaniyah. itulah kekhilafan terakhir bagi umat islam. Salah satu warisan kejayaan islam yang pernah berkuasa di Turki. Maka lain halnya dengan peradaban-peradaban besar lain. tidak terkecuali peradaban islam yang dipelopori seorang pemuda yang berusia kurang lebih 21 itu. Peradaban besar itu juga telah mengalami proses "mutlak" dalam sebuah peradaban. ada perebutan. ada pengolahan. yang dengan pengolahan ini, tampillah ia sebagai peradaban besar islam. dan mungkin inilah yang disebut sebagai kejayaan. tetapi kemudian muncul tahap yang selanjutnya. yang tidak mampu dicegah. keruntuhan. itulah saat peradaban besar itu mengalami detik-detik pengusiran dari peradaban dunia.

Suasana kala itu begitu menggunjang hati kaum muslimin. Izzah islam mulai detik itu menjadi hal yang kita relakan kepergiannya.Dengan terpaksa. ya. Begitulah aturan main peradaban.Simaklah sabda Baginda Muhammad Sholallahu Alaihi wasallam, ketika beliau memberikan perenungan kepada sahabat-sahabatnya radhiallahu anhum. tentang skenario peradaban dunia. Beliau bersabda “Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja dictator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, beliau diam”.(HR. Imam Ahmad). Begitulah peradaban-peradaban itu harus pasrah pada takdir Allah subhanahu wata'ala. Allah inginkan ada maka peradaban itu tetap ada, sampai Allah memutuskan untuk menghilangkannya. Subhanallahu. Kini, tahapan peradaban itu sudah memasuki tahap yang kelima. kekuasaan yang diktator. Dan masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian) cepat atau lambat akan menyusul. Insya Allah.

Adalah Muhammad al fatih Murad. seorang pemuda yang menyandang amir terbaik. yang berhasil merubah sabda menjadi nyata sekitar kurang dari 8 abad lamanya. 1453 dan akhirnya 1924 harus menyapa kehendak Allah. "Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya". sabda Rosulullah. Pada 1924 inilah kaum muslimin memasuki medan perjuangan. dan medan inilah satu-satunya zona nyaman kita. Jikalau kita melihat kebelakang, medan perjuangan ini biasanya didominasi oleh darah-darah segar. pemilik semangat juang yang tinggi. Dialah pemuda. dia yang punya semangat. kekuatan. mimpi besar. tekad yang kuat. keberanian. dimulai dari 1924 organisasi-organisasi besar itu muncul satu persatu atau mungkin bersamaan. yang jelas ikhwanul muslimin, hizbuttahrir, kelompok jihadi, salafi, jama'ah tablig etc. merekalah sumber suara terompet peperangan. perang melawan penjajah. merebut kembali izzatul islam dan mendakwahkannya kepenjuru dunia. inilah cita-cita terbesar itu. cita-cita menuju Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah. Ditangan pemudalah cita-cita itu dititipkan. Wahai pemuda islam. bangkitlah, bangunlah dari tidur panjangmu. kini tugas besar itu telah diserahkan dipangkuanmu. dan katakanlah maju,.! serbu,.! serang,.! allahu Akbar,...! dengan lantang sebagaimana lantangnya suara pemuda-pemuda islam yang telah terpampang dalam buku sejarah.

kini pemuda-pemuda itu dihadapkan pada medan perjuangan yang sulit. demokrasi. itulah satu-satunya medan perjuangan yang "legal" saat ini. Banyak memang perdebatan seputar demokrasi ini. Bagaimana tidak. ini bukan produk kita tapi kemudian kita dipaksa untuk menerimanya. karena inilah satu-satunya sarana perjuangan yang ditawarkan negara. dengan kata lain kalau mau berdamai maka sambutlah demokrasi. Nah, disinilah tragedi-tragedi pemuda islam itu muncul. Kita mulai. kita yakin bahwa islam adalah konsep kehidupan yang lengkap dan sempurna. aqidah dan islam. masjid dan daulah. muamalah. akhlak. pendidikan. ekonomi. kebudayaan. hubungan luar negri. keamanan. etc. dan oleh karena itulah pemuda itu harus berjuang mengembalikan kesempurnaan islam itu. Berjuang menkaffahkan islam berarti kita harus bersentuhan dengan siyasah (politik). kalau pemuda itu mau berjuang atau dengan kata lain mau berpolitik maka jalannya adalah demokrasi. dia harus berhadapan dengan demokrasi. karena ini adalah sistem resmi perekrutan pemimpin negara(daulah). maka masuklah dia dalam samudra demokrasi yang sewakt waktu bisa menenggalamkan perahu politik yang ditumpanginya. tetapi kemudian terdengarlah suara yang lantang dari belakang. suara persaudaraan. wahai saudaraku kini engkau telah memutuskan untuk bersama dengan zaman. semoga kalian dimudahkan. hati kecil itu berbisik. tapi mungkin inilah persimpangan itu. kita beda dalam menilai perjuangan ini. kini biarkan teriakan-teriakan itu menghiasi perjuangan panjang kami ini.kami akan dengan lantang menyuarakan syar'iah islam ini. tak peduli apapun resikonya. karena kami adalah pemuda. pemuda yang siap berlumuran darah demi perjuangan ini. perjuangan mengembalikan kemuliaan dien ini. islam. tapi kita takkan pernah berpapasan dalam satu jalan.  cukuplah nasehat. saling menasehati.

Dijalan perjuangan ini pulalah jutaan nyawa para syuhada dikorbankan. jutaan keegoisan harus terpaksa dihilangkan. kebencian. dendam. karena perjuangan ini adalah perjuangan menuju cinta. cinta sang Khaliq. berjuanglah para pemuda islam karena perjuangan ini adalah proses. kemenangan islam itu telah tertulis dengan sangat jelas dan itu takdir. tetapi kita harus melalui tahap ini. entah berapa abad lamanya. itu bukan domain kita. adalah Muhamad Iqbal seorang penyair islam pernah berucap. "bangkitlah pemuda islam karena tugas berat dunia akan dikembalikan kepadamu" itu adalah harapan dan keyakinan. wahai pemuda islam,.! berjuanglah..berjuanglah,.berjuanglah...! ya Allah..


Sabtu, 12 Oktober 2013

sekapur sirih menjelang wisuda

sekitar pukul 11.00 tanggal 13 oktober 2013, saya kembali dihadapan komputer yang sudah menjadi kebiasaan harian. Menjelang perayaan hari Qurban 1434 H menyusul hari wisuda yang sudah lama kunantikan, pertanda akan tercapainya cita-citaku menghadirkan ibu tercinta diruang Auditorium kampus. Sempat terpikir arah kehidupan pascakuliah, kucoba search di Google untuk memuaskan pikiran kilat itu. Akhirnya Google menampilkan satu demi satu tema, banyak pilihan tema yang kubaca. Memilih dan mencari sesuai dengan harapan yang belum jelas dalam benak. Semoga saja ada penerang dari tema-tema tersebut atas kebingunganku.

Banyak rencana yang saling bertumpukan, bercampur, membentuk pemikiran yang ambigu sehingga tak ada satupun rencana yang jelas dan dapat saya lanjutkan pascakuliah. Banyak juga tawaran-tawaran dari Google mulai menetap dan cari kerja di kota, belajar wirausaha,cari beasiswa, pulang mengabdi di kampung halaman, menikah dan banyak lagi tawaran lain. Kucoba bandingkan dengan rencana-rencana pribadiku mengajar sukarela dikampung sendiri, mengajar di kampung seberang, merintis bimbingan belajar anak berbasis agama islam, mengikuti talk show dompet dhuafa Hari Guru Nasional 2013, mengikuti Sekolah Guru Indonesia dompet Dhuafa angkatan VI, Berwirausaha, mengajar di kota, sempat terpikir menikah dan lanjut studi dan masih banyak lagi rencana lain.

Aku menyadari, memang banyak pilihan hingga berujung kebingungan. tapi jujur saja saya begitu cinta dengan agama islam,  referensi-referensi sejarah islam menumpuk dipikiranku, lebih banyak dari tumpukan rencana masa depan yang telah saya sebutkan sebelumnya. Tokoh-tokoh islam indonesia dan dibelahan dunia saya search di internet banyak yang belum saya baca tapi banyak juga yang tersimpan di memori saya Nabi Muhammad dan nabi-nabi lain, sahabat-sahabat beliau, tabi'in, atba'uttabi'in, Imam Empat,hasan albana, taqiyyudin an nabhani, osama bin laden,  abdullah azzam, aiman az-zawahiri, anwar sya'ban, marwan hadid, abdul kadim zallum, Nashiruddin al bani, ibnu taymiyyan, ibnul qoyyim, Ibnul wahhab, yusuf al qordawi, para penyair; muh. Iqbal, al mutannabi, HAMKA, Mukhlis (M. Natsir), imam Bonjol, Kahar Muzakar dan masih banyak lagi tokoh-tokoh islam lain. Selain tokoh, sejarah kelam, sejarah kejayaan, sejarah tragis,tragedi umat islam, upaya mengembalikan kejayaan, perpecahan internal, bahaya dan masalah eksternal; keadaan lingkungan yang memprihatinkan mulai media, budaya, stigma teror terhadap islam, jauh masyarakat dari agama, budaya materialis dan banyak lagi fenoma-fenomena lain tentang islam yang memenuhi pikiran saya.

Kecintaan terhadap agama, begitu besar pengaruhnya bagi raod map hidup saya. Berbuat baik kepada orang tua dan kepada sesama, hal yang sangat mungkin dalam road map hidup saya. Agama telah menjelaskan itu, begitu melekat dalam pikiran saya pesan Allah dan rasul-Nya,: "Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya" Pesan inilah yang menjadi landasan peta hidup saya termasuk dalam hal pascakuliah yang saya pikirkan detik ini. Terkadang saya sering menyimpulkan, bukan kesimpulan final tapi sekedar ingin memuaskan fikiran. dari sekian banyak rencana-rencan pascakuliah yang telah saya sebutkan sebelumnya, hanya ada  dua kemungkinan. Mengikuti Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa angkatan VI dan Mengajar sambil merintis bimbel anak berbasis agama islam.

Buat saya, yang dominasi agama begitu besar dalam hidup saya, hal yang sangat penting dan harus ada dalam manusia adalah dedikasi (pengorbanan). Pengorbanan untuk agama. Hanya itu, kedengaran begitu simpel. Kadang juga saya ragu akan hal itu, tapi realis. Itulah kata hati saya. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al qur,an. Dengarkan kalimat populer ini, tidak Kuciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku, inilah wahyu ilahi. Firman Allah. beribadah itulah pengorban. Kata "Ku ciptakan" itulah sumber kehidupan, tanpa diciptakan maka tidak ada kehidupan. adapun agama itulah konsep hidup yang ditawarkan oleh Allah setelah menciptakan kehidupan. Sesimpel itulah aku menyederhanakan hidup ini. Waktu 60-80 tahun jatah hidup hanya berbicara seputar "pengorbanan untuk Agama". (adapun yang ateis saya tidak sedang membicarakan hal itu, ini adalah kapasitas saya sebagai makhluk bertuhan)

Kembali pada persoalan pengorbanan. Dengan pengorbanan yang besar kita bisa mencapai tujuan secara maksimal. pengorbanan tanpa tanda jasa, materi, dan yang menggiurkan lainnya. itulah pengorbanan hakiki. pengorbanan yang hanya mengharapkan pahala, ya. itu diluar kendali manusia. Misalkan saja Bidang Pendidikan. Lihatlah bagaimana tokoh-tokoh penggagas pendidikan repuplik ini begitu cerdas mereka dalam merumuskan tujuan Pendidikan. mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi-pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung-jawab kemasyarakatan dankebangsaan. Itulah kurang lebih rumusan tujuan pendidikan kita. Mungkinkah tujuan besar itu akan dicapai ditengah masyarakat saat ini yang materialis, khusus yang berprofesi dalam instansi pendidikan. sangat mustahil tujuan mulia itu bisa tercapai kalau pelakunya hanya mengharapkan gaji yang banyak. Tujuan itu hanya akan bisa kita capai bila mendidik muncul dari panggilan jiwa. Kalau guru, berarti menjadi guru adalah pilihan dan panggilan jiwa dan saat itulah kita mulai merencanakan pengorbanan. pengorbanan kepada generasi bangsa. begitulah makna yang sempar saya ambil dari kegiatan Bedah buku pendidikan karakter di kampus. ketika bicara tentang pendidikan yang sering terlintas dalam benak saya adalah M. Natsir atau dikenal dengan nama Mukhlis. Beliau mengorbankan cincin istrinya untuk biaya pendidikan anak bangsa kala itu. awal kemerdekaan. beliau juga mendirikan universitas muslim dan satu kata bijak yang beliau ambil dari seorang profesor " sebuah bangsa  akan berkembang/maju bila  memiliki sekelompok guru yang rela berkorban untuk bangsanya".

Mengikuti Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa angkatan VI dan Mengajar sambil merintis bimbel anak berbasis agama islam. Dua road map ini sarat dengan pengorbanan, nilai kemanusiaan dan secara pribadi  saya rasa berat dan sulit tapi mudah bagi mereka yang dekat dengan tuhan. Pengorbanan dan sifat manusiawi kita yang ektramaterialis sangat susah diramu menjadi satu. memilih pengorbanan berarti menghilangkan keuntungan pribadi sebaliknya memilih sifat manusiawi ektra materialis berarti menghilngkan pengorbanan. Kalau kita memilih opsi kedua berarti kita telah menghancurkan kemanusiaan. bagaimana tidak, yang ada dalam hidup hanya lah aku.aku dan aku tidak ada orang lain. akhirnya saya tutup dengan ungkapan indah dari HAMKA" jadilah manusia yang hidup dalam masyarakat sebab banyak  manusia yang zhohirnya (nampak) hidup tapi mati ditengah masyarakat banyak" saudaraku, ingatlah pesan ini  'jadilah seorang yang menghidupkan kembali persaudaraan ditengah masyarakat saat ini'. demikianlah...Allahumma inna nas aluka ilman naafi'an...




Sabtu, 05 Oktober 2013

Kisah Cinta Seorang Asing di Negeri Seberang

assalamu alaikum ikhwani fillah,.
inilah sisi lain dari kehidupan para didikan rosulullah. Kisah yang menggambarkan tentang perasaan cinta. "cinta ; salman al farisi, abu darda dan wanita sholihah". Begitu kisah ini sangat menyentuh,.ingin sekali kiranya aku  menyaksikan kisah cinta seperti ini di zaman ala barat ini. Ini bukan kisah dari barat ataupun timur ,bukan kisah cinta zaman IT saat ini tapi saya ambil dari kisah cinta orang-orang dulu. kisah cinta sahabat nabi. " ketika cinta harus memiliki, ketika hasrat cinta tak terbalas dan mungkin berefek penderitaan".  kira-kira begitulah isi skenario cinta salman, sahabat rosulullah dari persia (iran). Mudah-mudahan kisah ini bermanfaat...

Bismillahirahmanirrahim...

... ketika sudah waktunya salman al farisi menikah, seorang wanita anshar sebagai wanita mukminah lagi sholihah juga telah mengambil tempat dihatinya. Tentu saja bukan sebagai kekasih. tetapi sebagai sebuah pilihan dan pilihan yang dirasa tepat. Pilihan menurut akal dan pilihan menurut perasaan yang halus juga ruh yang suci.

Tapi bagaimanapun, dia merasa asing dimadinah. Madinah bukanlah tempat kelahirannya. Madinah bukanlah tempat tumbuhnya dewasa. Madinah memiliki adat, rasa bahasa dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya. Dia berfikir bahwa melamar seorang pribumi  tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang. Seseorang yang akrab dengan tradisi madinahlah yang harus berbicara untuknya dalam khitbah (lamaran).  Maka disampaikannyalah gelegak hatinya  itu kepada sahabat anshar yang dipersaudarakan dengannya, yaitu abu darda.' " Subhanallah wal hamdulillah." girang abu darda mendengarnya. Mereka tersenyum bahagia dan berpelukan. maka persiapan dirasakan cukup, beriringlah kedua sahabat itu menuju kesebuah rumah dipenjuru kota madinah. Rumah dari seorang wanita yang sholihah lagi bertaqwa.

Saya adalah abu darda', dan ini adalah sahabt saya salman seorang persia. Allah telah memuliakannya dengan islam dan dia juga telah memuliakan islam dengan amal dan jihadnya. Dia memiliki kedudukan yang utama di sisi Rosulullah shollallahu alaihi wasallam, sampai-sampai dia menyebutnya ahli baitnya (keluarganya). saya datang untuk mewakili saudara saya ini melamar putri anda untuk dipersuntingnya. " Dengan fasih abu darda berbicara dalam logat bani najjar yang paling murni.

"Adalah kehormatan bagi kami", ucap tuan rumah, " menerima anda berdua, sahabat rosulullah yang mulia. dan adalah kehormatan bagi keluarga ini bermenantukan seorang sahabat rosulullah shollallahu alaihi wasallamyang utama. Akan tetapi sepenuhnya saya serahkan kepada putri kami." tuan rumah memberi isyarat kearah hijab yang dibelakangnya sang putri menanti dengan segala debar hati.

"Maafkan kami atas keterusterangan ini" terdengan suara lembut menjawab. ternyata sang ibu yang berbicara mewakili putrinya. " Karena anda berdua yang datang, dengan menghara ridha Allah saya menjawab bahwa putri kami menolak pinangnan salman. Namun jika abu darda kemudian juga memiliki urusan yang sama, maka putri kami telah menyiapkan jawaban mengiyakan."

Jelas sudah. Keterusterangan yang mengejutkan, ironis, sekaligus indah. sang putri lebih tertarik kepada sang pengantar daripada pelamarnya! itu mengejutkan dan ironis. Tapi yang lebih indah adalah reaksi salman. Bayangkan sebuah perasaan , dimanan cinta dan persaudaraan bergejolak berebut tempat dalam hati. bayangkan sebentuk malu yang membuncah dan bertemu dengan gelombang kesadaran, bahwa dia memang belum punya hak apa pun atas orang yang dicintainya. Mari kita dengan dia bicara.

"Allahu Akbar!", seru salman, "semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini aku serahkan kepada abu darda', dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian!" Cinta tak harus memiliki. Dan sejatinya memang kita tak pernah memiliki apapun dalam kehidupan ini.  Salman mengajarkan kita untuk meraih kesadaran tinggi tersebut ditengan perasaan yang berkecamuk rumit, malu,, kecewa sedih. ini tak mudah. Dan kita yang sering merasa memiliki orang yang kita cintai, mari belajar pada salman. Tentang sebuah kesadaran yang kadang-kadang harus kita munculkan dalam situasi yang tak mudah.

Sumber : 10 Kisah Kehidupan sahabat nabi yang paling heroik dan inspiratif karya Adiba A. Surachman

Kamis, 03 Oktober 2013

PENYAYANG KUCING YANG AKRAB DENGAN KELAPARAN (Abu Hurairah)

assalamu alaikum,. semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya. Kali ini saya akan menuliskan kisah sahabat Nabi yang dijuluki "Bapak Kucing Kecil". ya,. itulah panggilan beliau, dia sangat penyayang terhadap binatang dan dia punya kucing kecil yang sering diberinya makan. Sengaja saya tuliskan Kisah Sahabat Nabi yang satu ini saya ambil dari buku "10 Kisah Kehidupan Sahabat Nabi yang Paling Heroik dan Inspiratif" karya Adiba A.Subachman agar kita bisa mengambil faedah dan teladan dari beliau, semoga Allah mengumpulkan kita di akhirat kelak bersama-sama Nabi-Nya dan Para Sahabat. Dengan mengucapkan bismillah,.kita simak kisahnya,.

PENYAYANG KUCING 
YANG AKRAB DENGAN KELAPARAN
(Abu Hurairah)
(Dan aku takut menghukum tanpa ilmu dan bicara tanpa belas kasih)

Tokoh ini sering berpuasa sunah tiga hari setiap bulan Qomariyah (Hijriyah) serta mengisi malam hari dengan membaca Al Qur'an dan Sholat Tahajjud.Beliau akrab dengan kemiskinan. Beliau sering mengikatkan batu keperut untuk menahan lapar. Dalam sejarah, Beliau dikenal sebagai tokoh yang paling banyak meriwayatkan hadits. Beliaulah Bapak Kucing Kecil (Abu Hurairaoh). Begitu orang mengenalnya.

"Aku sudah dengar pergembaraan kalian. Kata kalian, Abu Hurairah terlalu banyak meriwayatkan hadits nabi. Padahal para sahabat muhajirin dan anshar  sendiri tidak ada yang meriwayatkan hadits nabi sebagaimana yang dilakukan Abu Hurairah. Ketahuilah, saudaraku-saudaraku kaum muhajirin yang disibukan dengan perniagaan mereka sememntara Kaum Anshar disibukan dengan kegiatan pertanian mereka. Dan aku seorang fakir, termasuk golongan kaum miskin suffah (yang tinggal di Wakaf Masjid). aku tinggal didekan Nabi untuk mengisi perutku. Aku hadir disamping nabi ketika mereka tidak ada dan aku selalu mengingat-ingat ketika mereka melupakan"

Abu Hurairah adalha sahabat yang sangat akrab dengan Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wassalam. Beliau dikenal sebagai salah seorang ahli suffah yaitu golongan fakir yang tinggal di Wakaf Masjid (pondok ini juga diperuntukan bagi paramusafir yang ingin bermalam). Begiru Rapatnya Abu Hurairah dengan Nabi Sholallahu Alaihi Wassalam sehingga beliau selalu memanggil Abu Hurairah untuk mengumpulakn ahli suffah, jika ada makanan yang hendak dibagikan.

Suatu hari Nabi pernah memberi amanah kepadanya untuk menjaga gudang penyimpanan hasil zakat. Pada suatu malam ada seorang laki-laki yang meengedap-endap hendak mencuri. Pencuri tersebut ditangkap Oleh Abu Hurairah. "Ampun Tuan.kasihani saya," rayu pencuri. 'saya mencuri untuk keluarga saya yang kelaparan."
Hati Abu Hurairah Begitu tersentuh, maka dilepaskannya pencuri itu, "baik tapi jangan kau ulangi lagi perbuatanmu ini." Keesokan harinya, beliau melaporkan kejadian itu kepada nabi Shollallahu Alaihi Wassalam. Rosulullah tersenyum sambil berkata, "lihat saja, malam nanti pasti dia kembali lagi."

Memang benar, pada malam harinya pencuri itu datang lagi. "sekarang kamu tidak akan kulepaskan lagi." Sekali lagi lelaki itu merayu. Bagaimanapun, ketika Perkara itu dilaporkan kepada Nabi beliau mengatakan hal yang sama. "lihat saja, malam nanti pasti dia kembali lagi."

Ternyata pencuri itu benar-benar datang lagi. "apapun yang kamu katakan jangan harap kamu dapat bebas. Sudah dua kali kulepaskan kamu. kamu tidak jera juga."

Pencuri itu lalu berkata, " Abu Hurairah, sebelum kamu tidur, bacalah ayat kursi agar setan tidak mengganggumu." seperti terasa menerima pejaran baru dan berharga, Abu Hurairah merasa terharu. "Ah, ternyata lelaki ini dari golongan yang baik," pikirnya

"Apa yang dikatakan orang itu memang benar," kata Rosulullah ketiak Abu Hurairah melaporkan kejadian tersebut keesokan harinya. "tapi dia bukan orang baik-baik. Dia adalah Syetan. Dia berkata begitu agar kamu melepaskannya."

Abu Hurairah adalah salah seorang tokoh kaum fakir. Beliau sering berada dalam keadaan kelaparan. Beliau terkenal sebagai tokoh yang teguh berpegang pada sunah Nabi Shollallahu Alaihi Wassalam. Beliau sering menasehati orang agar jangan hanyut dalam kehidupan duniawi dan dorongan hawa nafsu. Beliau tidak pernah membedakan antara golongan kaya dan golongan miskin,ataupun antara pembesar negeri dengan rakyat jelata dalam menyampaikan kebenaran. Beliau selalu bersyukur Kepada Allah Subhanu Wa Ta'ala dalam keadaan apapun, baik dikala susah maupun senang.

Sahabat yang memiliki nama lengkap Abdul Rahman (Versi lain : Abdul Syams) ibn Shakhr ad Dausi ini juga terkenal sebagai seorang periang dan suka melawak. Beliau banyak menulis anekdot. Usianya Lebih mudah 30 tahun daripada Rosulullah Shollallahu Alaihi Wassalam. Abu Hurairah lahir di Daus sebuah perkampungan miskin di Padang Pasir Yaman. Hidup ditengah-tengah kabilah Azad, beliau menjadi yatim sejak kecil yang membantu ibunya menjadi pengembala kambing.

Beliau memeluk islam tidak lama setelah berhijrah ke Madinah pada tahun Ke tujuh Hijriyah, bersamaan dengan rancangan keberangkatan Nabi Shollallahu Alaihi Wassalam Ke Medan Perang Khaibar. Bagaimanapun, ibumunya enggan memeluk islam. sang ibu malah pernah menghina nabi Shollallahu Alaihi Wassalam. Tentu saja hal tersebut membuat Abu Hurairah merasa sedih. Oleh Sebab itu, Beliau memohon kepada Rasulullah Shollallahu Alaihi Wassalam untuk medoakan agar pintu hati ibunya terbuka dan bersedia memeluk islam. Tidak berapa lamaAbu Hurairah kembali menemui ibunya, kembali membujuk sang ibu untuk memeluk islam. Subhanallah, ternyata ibunya telah berubah, bahkan bersedia mengucapkan dua kalimat syahadat. 

Bersambung,.......(Alhamdulillah,. Mudah-mudahan bisa bermanfaat)

Kisah selanjutnya : --Mengikat batu di Perut
                        --Penghafal yang Cemerlang
 (10 Kisah Kehidupan Sahabat Nabi yang Paling Heroik dan Inspiratif : pg. 92-101)

Selasa, 08 Januari 2013

Akhlak Lebih Utama daripada Keahlian

Suatu ketika saya pergi bersama seorang teman untuk mendaftarkan adik perempuannya ke sebuah akademik perawat di Iskandaria.Disana kami menyerahkan semua berkas kepada seorang karyawati bagian pendaftaraan.Kami mendapatkan pelayanan yang baikSetelah memeriksa berkas-berkas itu dia lalu menunjukan syarat-syarat yang harus dilengkapi,dengan penuh sopan santun.

Ketika pulang teman saya bertanya tentang keahlian karyawati yang telah melayani dengan baik tadi.Lalu saya katakan kepadanya, "menurut saya keahliannya terletak pada akhlaknya yang lembut.!" Inilah keahlian yang hakiki yang dapat menyelesaikan segala tantangan, dan inilah lebih utama daripada ijazah dan keahlian.
Demikianlah ALLAH berseru:

"Dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia"(Al baqaroh:83)
"Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik"
(Al isro' :53)

Orang arab mengatakan "kata-kata yang keluar dari mulut hendaklah penuh dengan kemuliaan dan keindahan". Bahkan ada ungkapan populer dikalangan masyarakat "ungkapan membawa kebahagian".

Sumber: At Thoriq ilal Quluub ; kiat-kiat memikat objek da'wah by Abbas As-Siisi
(hal.109)