Sabtu, 05 Oktober 2013

Kisah Cinta Seorang Asing di Negeri Seberang

assalamu alaikum ikhwani fillah,.
inilah sisi lain dari kehidupan para didikan rosulullah. Kisah yang menggambarkan tentang perasaan cinta. "cinta ; salman al farisi, abu darda dan wanita sholihah". Begitu kisah ini sangat menyentuh,.ingin sekali kiranya aku  menyaksikan kisah cinta seperti ini di zaman ala barat ini. Ini bukan kisah dari barat ataupun timur ,bukan kisah cinta zaman IT saat ini tapi saya ambil dari kisah cinta orang-orang dulu. kisah cinta sahabat nabi. " ketika cinta harus memiliki, ketika hasrat cinta tak terbalas dan mungkin berefek penderitaan".  kira-kira begitulah isi skenario cinta salman, sahabat rosulullah dari persia (iran). Mudah-mudahan kisah ini bermanfaat...

Bismillahirahmanirrahim...

... ketika sudah waktunya salman al farisi menikah, seorang wanita anshar sebagai wanita mukminah lagi sholihah juga telah mengambil tempat dihatinya. Tentu saja bukan sebagai kekasih. tetapi sebagai sebuah pilihan dan pilihan yang dirasa tepat. Pilihan menurut akal dan pilihan menurut perasaan yang halus juga ruh yang suci.

Tapi bagaimanapun, dia merasa asing dimadinah. Madinah bukanlah tempat kelahirannya. Madinah bukanlah tempat tumbuhnya dewasa. Madinah memiliki adat, rasa bahasa dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya. Dia berfikir bahwa melamar seorang pribumi  tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang. Seseorang yang akrab dengan tradisi madinahlah yang harus berbicara untuknya dalam khitbah (lamaran).  Maka disampaikannyalah gelegak hatinya  itu kepada sahabat anshar yang dipersaudarakan dengannya, yaitu abu darda.' " Subhanallah wal hamdulillah." girang abu darda mendengarnya. Mereka tersenyum bahagia dan berpelukan. maka persiapan dirasakan cukup, beriringlah kedua sahabat itu menuju kesebuah rumah dipenjuru kota madinah. Rumah dari seorang wanita yang sholihah lagi bertaqwa.

Saya adalah abu darda', dan ini adalah sahabt saya salman seorang persia. Allah telah memuliakannya dengan islam dan dia juga telah memuliakan islam dengan amal dan jihadnya. Dia memiliki kedudukan yang utama di sisi Rosulullah shollallahu alaihi wasallam, sampai-sampai dia menyebutnya ahli baitnya (keluarganya). saya datang untuk mewakili saudara saya ini melamar putri anda untuk dipersuntingnya. " Dengan fasih abu darda berbicara dalam logat bani najjar yang paling murni.

"Adalah kehormatan bagi kami", ucap tuan rumah, " menerima anda berdua, sahabat rosulullah yang mulia. dan adalah kehormatan bagi keluarga ini bermenantukan seorang sahabat rosulullah shollallahu alaihi wasallamyang utama. Akan tetapi sepenuhnya saya serahkan kepada putri kami." tuan rumah memberi isyarat kearah hijab yang dibelakangnya sang putri menanti dengan segala debar hati.

"Maafkan kami atas keterusterangan ini" terdengan suara lembut menjawab. ternyata sang ibu yang berbicara mewakili putrinya. " Karena anda berdua yang datang, dengan menghara ridha Allah saya menjawab bahwa putri kami menolak pinangnan salman. Namun jika abu darda kemudian juga memiliki urusan yang sama, maka putri kami telah menyiapkan jawaban mengiyakan."

Jelas sudah. Keterusterangan yang mengejutkan, ironis, sekaligus indah. sang putri lebih tertarik kepada sang pengantar daripada pelamarnya! itu mengejutkan dan ironis. Tapi yang lebih indah adalah reaksi salman. Bayangkan sebuah perasaan , dimanan cinta dan persaudaraan bergejolak berebut tempat dalam hati. bayangkan sebentuk malu yang membuncah dan bertemu dengan gelombang kesadaran, bahwa dia memang belum punya hak apa pun atas orang yang dicintainya. Mari kita dengan dia bicara.

"Allahu Akbar!", seru salman, "semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini aku serahkan kepada abu darda', dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian!" Cinta tak harus memiliki. Dan sejatinya memang kita tak pernah memiliki apapun dalam kehidupan ini.  Salman mengajarkan kita untuk meraih kesadaran tinggi tersebut ditengan perasaan yang berkecamuk rumit, malu,, kecewa sedih. ini tak mudah. Dan kita yang sering merasa memiliki orang yang kita cintai, mari belajar pada salman. Tentang sebuah kesadaran yang kadang-kadang harus kita munculkan dalam situasi yang tak mudah.

Sumber : 10 Kisah Kehidupan sahabat nabi yang paling heroik dan inspiratif karya Adiba A. Surachman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar